L

64 8 0
                                    

Ko Eun tertunduk, tanpa ingin melihat ke depan. Sakit kaki yang ia rasakan tak sebanding dengan perih karena Mark terlalu dingin padanya. Ko Eun merutuk, lajunya yang terseok membuat ia harus berhenti sejenak menahan nyeri. Ko Eun pun sempat memaki karena tumpukan buku tadi siang yang menyebabkan sakit di kakinya.

“ YYA dasar gadis keras kepala !! “

###

Dia seperti malaikat. Dalam hening Ko Eun tanpa sadar selalu memikirkannya. Ia selalu muncul tiba tiba dalam keadaan yang tanpa diduga. Memberi Ko Eun senyum menyenangkan atau decak kesal seperti halnya sekarang. Lama Ko Eun bergelut dengan pikirannya sendiri, hingga suara Mark dapat Ko Eun dengar memecah sunyi.

“ Apa maksudmu bertukar anggota kelompok seenaknya  ?? “

“ Mark maafkan aku, tetapi aku rasa Yerim membutuhkan kelompok yang bisa membantunya lebih dalam materi itu “

“ Setidaknya kau bisa meminta pendapatku terlebih dahulu “

“ Maaf Mark “

Gelap semakin dingin memeluk mereka. Kopi yang sebelumnya panas pun sudah menguap menjadi kopi dingin yang terasa aneh di indra perasa. Tidak ada senyum atau canda membosankan yang keluar dari bibirnya. Ko Eun termenung, tanpa berani menatap kedua matanya.


🐥🐥🐥

Ten Minutes ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang