TWO

2.3K 189 1
                                    

Dia berbalik menatapku heran, kemudian menutup hidungnya dengan sebelah tangan. Apa aku bau?

"Kenapa?"
Suaranya terdengar berat dan dingin, sangat berbeda dari suara lelaki yang muncul di mimpiku.

"Ah, itu.. Apa kau lelaki yang sering datang ke mimpiku?"
Ha? Pertanyaan bodoh macam apa itu? Aku merutuki diri sendiri dalam hati.

"Bukan."
Dia bergegas pergi meninggalkanku. Kenapa? Karena aku bau?

"Tunggu!"
Aku berlari mengikutinya, dia berjalan, tapi rasanya sangat cepat, terlalu cepat.

"Apa lagi?"
Dia menatapku dingin, kulitnya yang putih pucat terlihat seperti membeku.

"Kau datang kesini untuk memberikan hidupmu? Atau membeli hidup orang lain?"

"Bukan urusan-"

"Bawa aku, aku akan memberikan hidupku untukmu jika kau mau menuruti permintaanku."
Potongku sebelum dia melarikan diri lagi.

"Kumohon.. Bawa aku.."
Aku memegang ujung lengan hoody nya, menunduk agar dia mau menuruti kemauanku.

"Tidak."
Dia menghilang ditelan bumi setelah berkata tidak. Sekarang, aku tidak tahu harus kemana.

***

Rintik air hujan menghujam tanah yang tadinya kering sekarang berganti menjadi basah. Aku mempercepat langkah kakiku agar tidak kehujanan.

Orang - orang yang berkerumun tadi mengkutiku, seperti kawanan singa mengejar rusa, rasa takut mulai menyelimuti kepalaku, aku tidak bisa berfikir jernih.

Aku menangis berlari menembus rintik hujan. Tuhan? apa ini akhirnya? Apa hari ini aku akan mati?

Kulihat sebuah gubug tua berada tak jauh didepanku. Di dalamnya aku tidak bisa melihat apa - apa, hitam dan sunyi, setidaknya cukup baik untuk tempat bersembunyi.

Aku meringkuk memeluk kedua lututku dan menenggelamkan kepalaku diantara keduanya. Aku menangis, fikiranku kacau.

"Jangan menangis."
Suara berat itu muncul lagi, aku memberanikan diri mengangkat kepalaku untuk menatap si empu nya suara.

"Kau.."
Muka pucat itu samar - samar dapat kulihat diantara gelapnya malam. Dia memalingkan muka.

"Ini tentang tawaranmu tadi-"

"Kau mau membawaku?"
Tanyaku antusias, aku refleks bangkit dan memeluknya, dia sepertinya sangat kaget.

"Perlu kau tahu, aku bukan orang baik, dan kau, sedikit menjauhlah dariku, nona."
Dia kembali menutup hidungnya dan berjalan mundur menghindariku.

"Apa aku sebau itu?"

"Bukan itu. Sekarang kau ikut denganku."
Dia bangkit membuka pintu, menatapku yang masih kebingungan.

"Kemana?"

"Rumahku."

***

Kami berjalan melewati hutan lebat, tak ada cahaya seperti di pusat kota, hanya bantuan dari bulan purnama yang menerangi langkah kami.

Tak lama kami sampai, apa yang disebut 'rumah' olehnya ternyata benar - benar wah, seperti dalam mimpi, dan dongeng mungkin lebih. Hampir tidak mungkin ada rumah semewah ini di tengah hutan.

Aku menapakkan kakiku ke dalam rumah mewah ini, dekorasinya serba berwarna merah dan hitam, lukisan yang terkesan mistis banyak tergantung di dinding putih pada ruangan pertama yang kulihat.

"Kau, istirahatlah terlebih dahulu, besok kita bicarakan soal perjanjiannya."
Aku mengangguk, dia membawaku ke sebuah ruangan- kamar berukuran sedang dengan suasana serba putih.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian yang sudah tersedia di dalam lemari, aku berbaring diatas kasur berukuran 3× lipat dari punyaku.

Aku datang kesini mengikutinya tanpa rasa takut, lagi pula tak ada yang menungguku, tak ada juga yang menginginkanku, dan aku sudah tidak perduli dengan hidupku.

Aku memejamkan mata, hampir saja tertidur jika tidak diganggu oleh suara ketukan pintu. Aku bangun untuk melihat siapa yang datang.

"Ini, makananmu. Aku tidak punya yang lain."
Dia memberikan, dua telur goreng dan satu gelas susu.

"Bagaimana dengan perjanjiannya?"
Aku bertanya untuk mencegah dia pergi.

"Besok, jika besok kau berubah fikiran, kau boleh pergi."

"Boleh kutahu namamu? Aku Tereshiyu Chou, panggil aku shey atau hiyu, tapi bukan paus, hehe."
Aku berusaha mencairkan suasana yang dingin ini. Dia menatapku tajam.

"Setthew. Sekarang makan dan tidurlah."
Dia pergi meninggalkanku sebelum aku sempat berbicara lagi.

Setthew ya?

Lagi mikir, enaknya jadi ff rated atau nggak? Wkwk

030918
©beyuuur

VAMPIROVE [Setzu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang