FIVE

2.1K 194 17
                                    

Setthew menurunkanku di atas ranjang, sekarang kakiku terasa  perih, mungkin terdapat banyak goresan akibat rumput saat berlari tadi.

Setthew pergi dan kembali membawa kotak p3k diikuti bi Hana yang membawa sebaskom air.

"Duduk."
Aku menopang tubuhku dengan kedua tangan, lalu duduk di pinggir ranjang, Setthew berjongkok memegangi kakiku dan membersihkannya dengan air.

"Biar aku saja.."

"Tidak."
Dia memotong omonganku dan melanjutkan membersihkan lukaku dengan ekspresi yang aneh, matanya menyalak merah.

Kakiku diperban sampai lutut, padahal hanya goresan - goresan kecil dan itu hanya ada di betis bagian bawah.

Setelah memakaikan perban, dia pergi dari kamar tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Seperti anak kecil yang direbut permennya. Dia kesal padaku.

***

Aku terbagun pagi sekali karena suara perut lapar memanggilku. Semalam aku tidak sempat makan karena kehabisan energi dan langsung tertidur pulas.

Kulihat di meja makan terdapat setumpuk makanan, Setthew yang membeli ini?

Ayam, soda, dan makanan lainnya tersedia, perfect. Kuambil satu bungkus makanan ringan.

"Kau puas dengan itu?"
Setthew berjalan mendekatiku dari arah belakang, aku tersenyum lebar menyambut kehadirannya.

"Kapan kau membeli ini?"

"Kemarin saat kau tidur."

"Jadi, sekarang aku akan digigit?"
Aku memamerkan leherku yang padanya, dia mengalihkan mata.

"Kau masih kesal padaku?"
Aku mendekatinya menatap matanya intens.

"Tidak, cepat makan."

"Setelah makan, kau akan menggigitku?"
Aku mencoba menggodanya, lucu sekali ketika melihat ekspresi kesalnya, persis seperti anak kecil. Anak kecil tampan hahaha.

"Cerewet. Pulihkan dulu kondisi tubuhmu, lalu kugigit."
Dia berkata serius, rasa takut mulai mendatangiku, ini kali pertama, apa rasanya akan sakit?

"Tapi aku ingin sekarang, aku sudah sembuh!"
Setthew duduk di kursi lalu menyuruhku untuk duduk juga.

"Kau tahu orang yang menyeretmu kemarin, dia bukan manusia."

"Aku tahu, mana mungkin manusia bisa berlari seperti itu. Dia vampire sepertimu, kan?"

"Bukan."
Dia berhenti dan menghela nafas kasar.

"Dia Dracula. Serupa namun tak sama, seperti singa dan harimau. Ras kami tidak pernah bisa akur."

"Dracula?"

"Jika saja kemarin aku tidak menemukanmu, bukan hanya darahmu yang hilang, tapi juga dagingmu."
Aku menunduk merasa bersalah padanya, namun tidak juga. Mau Setthew atau Dracula yang memakanku, aku sama - sama akan tetap mati.

"Sesuai perjanjian, aku akan menghisapmu nanti malam. Bersiaplah dan makan yang banyak."

***

Aku disini didalam ruangan bernuansa putih. Ya, kamarku.
Memakai gaun putih, riasan tipis dan sebelumnya berendam di air susu, seperti perkataannya.

Malam ini Setthew akan meminum darahku, aku menunggunya dengan perasaan gelisah.

Ini malam pertama namun bukan seperti malam pertama wanita dan pria pada umumnya, aku tertawa miris dalam hati.

Derap langkahnya mendekati pintu, degub jantungku semakin berpacu. Tenanglah Tereshiyu. Klik.

Setthew masuk dengan mengenakan gaun tidurnya, kulitnya yang bersih dan putih selalu nampak besinar dimataku.

"Pakai ini."
Dia memberiku ikat mata bewarna putih. Aku memakainya.

Setthew naik ke atas kasur, dan duduk dihadapanku. Dia mendudukkan tubuhku di paha nya. Aku hanya bisa diam.

Kurasakan jari - jarinya menggelitih leherku, menyingkirkan rambut dari bahuku, yang kini leherku terekspos.

"Aku sudah menahan ini dari pertama kali kita bertemu. Kau terlihat sangat lezat, sungguh. Bukan hanya darahmu, namun juga tubuhmu."
Dia berbisik di tengkukku, aku menelan ludah gugup, nafasnya yang hangat berpadu dengan kulit uang dingin membanjiri leherku.

Dia memelukku, menahan tubuhku agar lebih dekat kepadanya, kini dada kami bersentuhan.

"Mungkin akan sakit, namun nanti tidak akan terasa, jangan gugup."

Sebuah benda kenyal menempel di bibirku, memaksaku untuk membuka mulut, dia menciumi bibirku dengan ganas. Setthew? Menciumku?

110918
©beyuuur

Hayolo?! Ada itu nya atau nggak ya? Wkwk
Vote sama komen deres, aku usahain fast apdet yayaya

VAMPIROVE [Setzu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang