"Diam? Itu bukan lagi perkara asing ketika aku sedang bersamamu."
- Paizal Anwar
Suasana kantin hari ini cukup memuakkan dan tidak menarik. Pasalnya banyak sekali school couple di sana dan sialnya lagi Aldy merasa hanya dia yang jomlo sendirian saat itu. Walau saat ini Aldy ditemani oleh Dira, tapi tetap saja pasangan yang ada di kantin membuatnya iri karena bebas saling bercanda dan suap-suapan makanan, bahkan banyak adik kelas yang duduk berduaan sedangkan dirinya? Sudahlah.
"Sori ya gue telat ngasih tau lo soal gue pacaran sama Kak Faris," ucap Dira merasa bersalah-lagi.
Aldy hanya tersenyum dengan mulut penuh siomay. "Ra, kita nggak usah ngomongin itu dulu, ya?"
"Lho, kenapa? Lo keganggu gue cerita soal Kak Faris?"
"Enggak. Gue cuma mau fokus makan aja." Aldy tersenyum di akhir ucapannya sebelum kembali menyantap siomay yang ada di depannya.
Seketika suasana menjadi hening, tak ada lagi yang mereka bicarakan. Dira pun melanjutkan makan siomaynya dengan menatap heran wajah Aldy. Sedangkan cowok itu cukup terganggu dengan pandangan yang Dira lakukan. Sebenarnya bisa juga Aldy menganggap tatapan itu tapi ya bagaimana mungkin ia membiarkannya dengan tatapan kosong.
"Lo kenapa lihatin gue?" tanya Aldy yang sudah merasa risi.
Ukhuk! Ukhuk!
Dira tersedak saat mendengar apa yang Aldy tanyakan. Entah kenapa pertanyaan cowok itu seperti petir yang sangat mengagetkan untuknya. Singkatnya bisa dibilang Aldy yang terlalu percaya diri dan Dira yang ketahuan mencuri pandangan.
Melihat Dira yang tersedak Aldy langsung mengambil segelas air di atas meja lalu dia berikan kepada sahabatnya. Rupanya Aldy benar-benar tidak mau Dira kenapa-kenapa. Gerak refleksnya begitu menunjukan kekhawatiran.
Saat Aldy mengasongkan Air minum, Dira langsung mengambil dan meneguknya sampai habis. Selepas itu tenggorokan jadi terasa lebih baik dan Aldy berhasil menyelamatkannya.
"Thanks ya, Dy," ucap Dira dengan sedikit parau.
"Lo nggak apa-apa, kan?" Aldy masih saja kecemasan.
"Gue baik-baik aja," jawab Dira yang langsung membuat cowok di hadapannya terdiam dengan senyum.
Keduanya kembali melanjutkan aktifitas makan. Sesekali Aldy melihat Dira yang juga ikut memandanginya. Keadaan seperti ini sangat tidak mencerminkan sikap keduanya. Biasanya mereka selalu berisik ketika makan, tapi kali ini berbeda, mereka hanya diam membungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Departure Feeling [DREAME]
Novela Juvenil[BELUM TERBIT] [REVISI BERJALAN] Menurut Aldy, jatuh cinta pada sahabat sendiri adalah hal yang tidak seharusnya terjadi, sebab hanya akan melukai perasaanya. Kalian percaya akan cinta terpendam? Jika iya, maka bukan hanya dia saja. Bayangkan, Aldy...