enam

8K 105 0
                                    

Ini sudah hampir 3 minggu adam dirawat intensif di klinik rumah milik kakek aliya. Luka lukanya hampir kering hanyan bengkak didadanya yang masih blm sembuh dan itu terkadang masig membuat adam meringis kesakitan karena sulit menggerakan badanya.

Seperti biasa tiap pagi sebelum aliya membuka klinik iya akan mengecek keadaan adam terlebih dahulu. Kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia bersyukur karena ia ditemukan oleh seorang malaikat seperti aliya, selain alya orang yang sering menjenguknya adalah ujang, dan ia baru tau kalau ujanglah yang membantu aliya menyelamatkan nyawanya.

Beberapa kali juga adam mendapati kakek aliya menjenguknya. Tapi entah kenapa kakek seperto tidak menyukai adam, ia melihat adam sebagai ancaman atau karena mewaspadai nya bila adam menyakiti aliya? Entah seperti itu cara kakek menatapnya.

Seperti biasa aliya selalu tampil cantik dan natural dengan baju sederhana berlapiskan jas putih khas dokter beserta snellinya.

"pagi dokter cantik ah pagi ku selalu indah kalay seperti ini"

"jangan ngaco kamu bahkan nggak keluar dr kamar ini 3 minggu"

"ngga papa asal kan aku melihat keindahan ciptaan tuhan didepanku saat ini rasanya aku bahagia"

"yah setiap pagi aku selalu dapat gombalanmu, oke cukup recehanya hari ini aku akan membuka perbanmu aku liat perkembanganmu semakin baik"

"iya berkat perawatanmu dokter cantik"

Perlahan aliya mulai menggunting perban disekujur tubuh adam. Jantung keduanya bertalu dengan cepat. Jarak keduanya begitu dekat hingga aliya bisa merasakan hembusan nafas adam dipuncak kepalanya.
Perlahan perban terbuka,dan terpampang indah tubuh telanjang adam yang menggoda iman aliya. For god sake iya sudah pernah melihat adam naked dan saat ini melihat lagi bahkan dalam keadaan yang lebih bersih tanpa ada darah.

Tubuh adam itu berisi dan kekar. Perutnya juga terbentuk karena rutin latihan digym sebelumnya. Kini anatomi tubuh adam terpampang nyata didepan matanya. Membuat aliya seketika merona. Luka nya sudah mengering hanya tinggal bekasnya saja yang justru membuat adam terlihat semakin macho?.

"ehemmm" keduanya berdeham dan salah tingkah.
Karena adam yang belum bisa bergerak banyak. Aliya membantunya memasangkan baju ke tubuh adam.

Lagi lagi suasanya begitu canggung. Damn aliya merutuki otaknya yang sekarang kotor karena tubuh telanjang adam masuk dalam pikiranya.

"ehm sorry kalau kamu harus liat pemandangan seperti ini" kata adam dengan serak

"nggak papa aku dokter ini sudah tugasku melihat seperti ini sudah biasa"

Entah kenapa mendengar itu adam jadi tidak suka. Jadi ada pria lain yang pernah dilihatnya selain aku! Batin adam geram.

Selesai memakaikan celana , saat hendak memakaikan baju aliya terpaku pada luka di dada adam yang masih membengkak.

"bagaimana dengan ini" aliya menekan luka itu

"aarghhh sshhh sa sakit al"

"oh sorry, sepertinya ini yang menghambat kamu tidak bisa gerak tunggu sebentar"

Aliya pergi mengambil es batu. Ia dengan telaten mengcompress dada adam.

Oh god! Dinginya es batu dan tangan lembut aliya yang beradu seketika membuat bulu kuduknya merindik dan celananya jadi sesak. Semoga juniornya tidak mempermalukanya didepan aliya. Ia mengabaikan rasa sakit didadanya dan beralih pada sakit diselangkananya. Damn aliya you just make me crazy.

"sssshhhh"

"its okay damn ini bisa disembuhkan lama kelamaan tapi coba dulu kamu mulai menggerakan kalau jarang digerakan nanti dia kaku" kata aliya sambil meringis ia juga tak tega melihat adam kesakita seperti itu, melihat bengkaknya yang cukup besar itu pasti sakit.

The CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang