BAGIAN LIMA : ZETA DAN AKSEN PUTUS

64 6 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA.

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Si Arksen yang posesif)

***
Aku bersikap posesif seperti ini karena aku sangat mencintaimu dan aku takut jika aku akan kehilanganmu.

***

Deyan membawa Zeta ke taman belakang sekolah, suasana disana sedikit sepi. Mengingat jarang ada yang mengunjungi taman tersebut, kebayakan para siswa yang ingin merokok akan datang ke taman ini. Ditambah lagi sekarang sedang memasuki jam pelajaran, sehingga tak ada satupun orang kecuali mereka berdua.

"Sebenernya lo mau ngomong apa si, sampai-sampai gue dibawa kesini?" Tanya Zeta sedikit kesal.

Deyan melepaskan cekalannya dan duduk di kursi yang tersedia di taman, sedangkan Zeta masih berdiri dengan wajah yang terus ditekuk.

"Kalau ngga ada yang penting, gue cabut!" Zeta berbalik, tapi segera dicekal oleh Deyan lagi.

"Lo maunya apa si?" Ketus Zeta.

Deyan hanya menatap Zeta sembari masih memegang lengannya. Tanpa ia sadari kini sudut bibirnya tertarik mengukirkan senyuman yang tak bisa ditolak oleh kaum hawa.

Zeta mengernyitkan dahi, ia merasa bingung dengan kelakuan cowok yang ada di depannya saat ini.

"Lo kenapa si, senyam-senyum ngga jelas kaya gitu. Bikin takut tau." Zeta bergidig ngeri.

Deyan hanya terkekeh mendengar penuturan Zeta.

"Dih, malah ketawa! Kalau ngga ada yang penting gue bakal cabut beneran loh!"

"Ini apaan coba pake pegang-pegang gue, lepas ngga?!" Hardik Zeta saat menyadari bahwa Deyan masih mencekal lengannya.

Deyan melepaskan cekalan itu, lalu ia menatap Zeta kembali.

"Lo cantik."

"Hah?" Zeta sedikit terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Deyan.

Alisnya bertautan. "Jadi lo ngajak gue kesini cuma mau bilang kalau gue cantik? Huh!" Zeta memutar bola matanya malas.

"Ngga guna banget lo! Tapi emang gue cantik si." Akunya penuh percaya diri.

Deyan merasa berhasil memenangkan hati seseorang hanya dengan pujian seperti itu dan dia sangat yakin bahwa Zeta akan mudah didapatkannya.

Deyan tersenyum meremehkan sebelum akhirnya dia pergi dari tempat itu.

***

Zeta dengan kedua sahabatnya kini sudah berada di kantin. Saat ini kantin tidak terlalu ramai hanya ada anak-anak dari kelasnya, karena dikelasnya jamkos alias jam kosong. Inilah surganya bagi anak-anak sekolah yang lelah dengan tugas-tugas dan haus akan hiburan.

Bad CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang