Tidak seperti jam istirahat sebelumnya, pada istirahat kali ini, Retta memutuskan untuk ikut berkumpul bersama ketiga sahabatnya yang lain di kantin.
Ketiga sahabatnya memang sudah biasa berdiam diri di kantin pada jam istirahat, sekadar untuk mengobrol sambil makan jajanan mereka masing-masing atau sekadar memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang memasuki area kantin.
Berbeda dengan Retta, di mana biasanya ia akan memilih menghabiskan jam istirahatnya di kelas atau di perpustakaan.
"Ret, tumben lo ke kantin?" tanya Yasmin yang duduk berhadapan dengannya.
"Iya, Ret. Biasanya kan di kelas atau nggak ke perpus?" sambung Meida sembari memasukan ciloknya ke dalam mulut.
"Gapapa, pengen aja," jawab Retta yang malah sibuk dengan ponselnya, sama sekali tidak mengalihkan pandangan saat Yasmin dan Meida bertanya perihal sikapnya yang berbeda dari biasanya.
"Oh, iya, liburan nanti kita nggak ada acara liburan bareng gitu?" tanya Sherin untuk memecah keheningan yang terjadi beberapa puluh detik.
"Boleh, tuh. Tapi mau ke mana? Atau main di rumah siapa gitu?"
Sherin dan Yasmin mengendikan bahu pertanda tak tahu. Sementara Retta, menatap ketiga sahabatnya secara bergantian.
"Emangnya, mulai liburan kapan?" tanya Retta.
"Paling habis dibagi rapor." Meida menjawab tak acuh dan cuek terhadap tatapan aneh dari yang lain kepadanya.
"Dodol! Ya iyalah, libur tuh abis pembagian rapor, gimana sih lo!" omel Yasmin yang dibalas cengiran khas Meida.
"Emang lo mau liburan, Ret?"
Yang ditanya pun hanya menggelengkan kepalanya. "Belum tahu. Soalnya udah mulai latihan."
"Oh iya, ya. Terus gimana pertama lo latihan?"
"Biasa aja sih, belum ada yang menarik," balasnya cuek.
"Maksudnya belum ada cowok yang lo gebet, gitu, Ret?" tanya Sherin sedikit menggoda.
Retta yang mendengar hal itu menatap Sherin dengan sedikit jengkel. "Nggak gitu, soalnya masih baru juga, kan."
"Oh, gitu. Kirain lo sambil cari buat inceran jodoh di sana," sahut Meida sambil tertawa dan membuat Retta semakin sebal akan kelakuan sahabat-sahabatnya itu.
*
Hari yang melelahkan, pikir Retta.
Sore ini Retta pulang sekolah dengan keadaan yang cukup lelah. Retta sendiri heran, padahal di sekolah tadi, tidak ada aktivitas yang cukup membuang tenaga.
Hari ini juga tidak ada ulangan harian dadakan yang diadakan oleh gurunya. Retta menghela napas kasar, pikirannya kembali pada obrolannya di kantin tadi. Di mana ketiga sahabatnya begitu semangat membahas rencana liburan bersama mereka.
Retta sendiri bingung, ia ingin ikut andil dalam liburan itu. Tetapi, di sisi lain, ia tidak ingin rencana liburannya itu menghalangi jadwal latihan bersama klub barunya. Begitupun sebaliknya, ia tidak mau mengecewakan para sahabatnya hanya karena jadwal latihan yang mengganggu rencana semuanya.
"Udahlah, gimana nanti," gumam Retta dan mulai memejamkan matanya sejenak.
Baru saja ia hampir terlelap, suara dering ponsel pertanda pesan masuk mengusik tidurnya.
KAVAINDO
Akmal
INFO!
Buat latihan selanjutnya,
jadi hari selasa, kamis
dan sabtu.
Tempat : Gor Gadema.
Waktu : sama seperti
jadwal biasa (16.00-19.00)
dan (18.30-21.00) hari sabtu.
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renata ✔
Teen Fiction[COMPLETED] Nazril Renaldy Kahfi. Cowok tinggi dengan pesona yang mampu menarik perhatian hampir semua orang, juga membuat seorang Retta penasaran. Pertemuan singkat antara keduanya berhasil membuat mereka menjalin suatu hubungan lebih. Sampai konfl...