PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!
***
Kedua insan berbeda gender yang kini tengah memejamkan mata mereka tampak tenang dalam mimpi mereka. Ya, setelah berdebat karena hal yang bahkan tidak penting, Sakura tertidur karena kelelahan.
Dan hal itu membuat Sasuke memindahkannya ke ranjang dan ikut memejamkan matanya. Alhasil mereka kini tengah terlelap bersama dengan Sakura yang menghadap ke arah Sasuke dan Sasuke yang menghadap ke arah langit-langit dengan sebelah tangan yang berada di belakang kepalanya.
Kelopak mata milik pemuda tampan tersebut dengan perlahan membuka dan sedikit menyipitkan matanya sebelum membuka sempurna.
Sasuke masih terdiam tanpa merubah posisinya. 5 menit setelahnya, ia menghadap ke sisi kiri dimana Sakura yang masih terlelap dengan menghadap ke arahnya. Menatap wajah polos yang nampak manis saat terlelap.
Wajah yang selalu menatap kesal kearahnya kini tengah terlelap, seulas senyum tipis tersemat di bibir Sasuke. Entah kenapa ia senang saat gadis tersebut mengomel ke arahnya.
Sasuke masih betah berlama-lama menatap wajah di hadapannya. Bahkan saat kelopak mata gadis itu perlahan terbuka menampilkan irish Emerald yang masih terlihat sayu menatapnya.
Sakura masih belum sadar sepenuhnya jika ia masih berada di rumah pemuda yang kini menatapnya dalam tepat di irish Emeraldnya.
Setelah beberapa menit, tiba-tiba tangan kanannya segera mendorong Sasuke, "Ishh," desisnya kesal.
Sakura bangkit terduduk dan menatap jam yang jarum pendeknya menunjuk angka 7 sedangkan jarum panjangnya menunjuk angka 5. Berapa jam ia tertidur? Dan kenapa ia bisa berada di atas ranjang dengan pemuda iblis yang kini juga sudah terduduk di sampingnya.
"Antarkan aku pulang," ucap Sakura dengan nada ketus dan lirikan sinis pada Sasuke yang kini menaikkan sebelah alisnya.
"Kau bahkan baru bangun tidur," sahut Sasuke santai dengan sebelah tangan yang sudah berada di pucuk kepala Sakura.
Dengan cepat, Sakura menepis tangan tersebut dan menatap Sasuke tajam, "Jangan menyentuh ku iblis," desis Sakura.
"Iblis tampan," timpal Sasuke menyeringai tipis.
Sakura berdecak kesal. Ia merasa aneh setelah pemuda tersebut memaksanya untuk menjadi kekasihnya. Ingat, memaksa. Bukan menembak.
"Jangan kasar pada kekasihmu sendiri," ujar Sasuke.
"Sudah ku bilang aku tidak mau," sahut Sakura jengah.
"Sudah ku bilang aku tidak peduli, yang jelas kau kekasihku mulai sekarang," timpal Sasuke.
Sakura terdiam tanpa bermaksud menyahuti ucapan pemuda yang menurutnya gila. Tangan kirinya menyentuh perutnya yang terasa panas sekarang. Ya, Sakura belum makan dari siang tadi, dan sekarang sudah melewati jam makan malam.
Sasuke yang merasakan keanehan dari kekasih nya menaikkan alisnya sebelah ketika melihat Sakura yang nampak kesakitan.
"Kenapa?" tanya Sasuke dengan raut kekhawatiran yang jelas kentara."S-sakit," gumam Sakura dengan kedua tangan yang sudah mencengkram perutnya.
Sasuke teringat ucapan sahabat kekasihnya saat mereka berada di UKS. Tanpa basa-basi lagi ia menggendong tubuh Sakura tanpa adanya penolakan dari gadis itu.