MPB | Tujuh

13.1K 1.1K 105
                                    

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!

***

Sakura masih terdiam setelah beberapa detik yang lalu ia kembali menjatuhkan air matanya.

"Terima kasih," ucap Sasuke seraya mengusap pipi gadis di hadapannya.

Sakura mengangguk pelan.

Keadaan kembali hening, mereka hanyut dalam pikiran masing-masing. Sampai Sasuke kembali membuka suara.

"Sayang," panggilnya lembut.

Raut wajah Sakura kembali berubah. Kali ini dengan merengut ketika Sasuke memanggilnya seperti itu.

"Syukurlah Tuhan menurunkan makhluk unik seperti mu," ucap Sasuke.

"Ck, dasar,"

"Sudah tidak sedih lagi?" goda Sasuke.

"Si-siapa yang sedih,"

Sasuke mengulas senyuman manis ketika Sakura berusaha menyangkalnya.

"Aku punya tebak-tebakan," ucap Sasuke seraya mengarahkan Sakura untuk menghadapnya.
"Jawabnya yang cepat ya?"

Sakura menatapnya bingung namun tetap mengangguk mengiyakan.

"Darah warnanya apa?"

Sakura semakin bingung dengan pertanyaan yang di ajukan Sasuke. Namun anehnya ia tetap menjawab.

"Merah,"

"Lipstik umumnya warna apa?"

"Merah,"

"Baju Bunda warnanya apa?"

"Merah,"

"Kertas warnanya apa?"

"Putih,"

"Kapas warnanya apa?"

"Putih,"

"Awan warnanya apa?"

"Putih,"

"Aku siapa kamu?"

"Kekasihku,"

Sungguh, Sasuke tidak kuasa menahan senyumannya ketika mendengar jawaban polos dan cepat Sakura.

"Rumput warnanya apa?" tanya Sasuke melanjutkan. Kini dengan senyuman. Nampaknya Sakura belum sadar ia menjawab apa tadi.

"Hijau,"

"Daun warnanya apa?"

"Hijau,"

"Cendol warnanya apa?"

"Hijau,"

"Kamu siapa aku?"

"Kekasihmu,"

"Siapa?"

"Aku,"

"Kamu apa?"

"Kekasih mu,"

"Mau?"

"Mau,"

Stop. Sasuke tidak bisa menahan kekehannya kali ini. Bahkan jika di ijinkan, ingin sekali ia memakan gadis polos dihadapannya. Sasuke gemas melihatnya.

Sakura mengernyitkan dahinya ketika melihat Sasuke malah tertawa.

Namun detik berikutnya, wajahnya berubah menjadi merah ketika menyadari jawabannya yang terlampau cepat dan seakan tanpa berpikir.

Sakura merutuki kebodohanya. Entah seperti apa sekarang wajahnya, Sakura tidak berani menatap wajah Sasuke yang jauh lebih tampan ketika pemuda tersebut tengah tersenyum tanpa beban.

MY PERFECT BADBOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang