MPB | Dua Puluh Tujuh

9.6K 863 47
                                    

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!

***

"Jadi dia orangnya?" tanya Ino setelah beberapa saat yang lalu mengusir Jugo. Sakura pun juga menceritakan siapa Jugo dan Ino tentu saja marah. Ia tidak terima sahabatnya di rendahkan seperti itu. Rasanya tangan Ino gatal sekali ingin menampar laki-laki yang dengan kurang ajar dan pengecutnya seperti Jugo.

"Iyah," jawab Sakura mengangguk pelan.

"Sasuke tahu?" Ino kembali bertanya.

"Tahu apa?" bertepatan dengan itu, Sasuke datang dengan menenteng sebuah bungkusan.

"Kau bawa apa?" tanya Sakura berusaha mengalihkan pertanyaan Sasuke.

"Kebab," jawab Sasuke seraya mengangkat bungkusan di tangannya itu.

"Wahh, minta Kak," seru Ino semangat dan meraih bungkusan tersebut.

Sasuke menatap Sakura, "Tahu apa?" tanyanya lagi.

"Yang kemarin itu," jawab Sakura. Toh memang benar jika Sasuke sudah tahu siapa itu Jugo.

Sasuke menganggukkan kepalanya lalu menatap Ino yang sibuk memakan Kebab yang ia belikan.
"Sudah malam, kau tidak pulang?"

Ino melirik Sasuke sebentar, "Ini juga sudah malam. Sakura butuh istirahat," ucapan Ino membuat Sakura menahan senyumannya ketika Emeraldnya menatap Sasuke yang melemparkan tatapan tajamnya pada Ino.

"Pulanglah, sudah ku pesankan taxi di luar," ucap Sasuke datar.

Ino menatap kakak kelasnya lalu mengerutkan alisnya dengan bibir yang cemberut, "Bilang saja jika ingin berduaan dengan Forehead," ucap Ino.

"Kalau kau tau, pulang sana," sahut Sasuke datar.

"Sasuke ish," Emerald Sakura menatap tidak suka pada Sasuke yang secara langsung mengusir Ino. Padahal Ino kan sahabatnya. Lagipula jam masih menunjukkan pukul 7, belum terlalu larut untuk Sakura.

Gadis berhelaian pirang itu kini menatap Sakura setelah menghela nafas berat, "Aku pulang ya, Forehead," lalu tatapannya beralih menatap Sasuke tajam.

"Hati-hati pig," sahut Sakura sebelum langkah kaki Ino mendekati pintu.

"Siap," ucap Ino dengan mengangkat jempol kanannya, namun tidak menghentikan langkahnya.

"Kau sudah memesankan taxi kan?" tanya Sakura memastikan. Bukannya apa, ia hanya khawatir dengan Ino.

"Hn, Sai sudah menunggunya," jawab Sasuke.

"Sai?"

"Hm,"

Tangan kanan Sakura meraih bungkusan yang di letakkan Ino di meja nakasnya. Dengan perlahan ia memakan Kebab tanpa menghiraukan Sasuke.

"Aa,"

Gadis itu menatap kekasihnya dengan pandangan heran ketika Sasuke membuka mulutnya.

"Makan sendiri itu, masih ada dua," ucap Sakura ketika tahu apa maksud Sasuke. Ia kembali menggigit tanpa memperdulikan Sasuke lagi. Namun tidak lama kemudian, Emeraldnya kembali menatap Sasuke dan bermaksud menyuapi pemuda itu.

"Bunda sama Ayah tidak datang?" tanya Sasuke sebelum menggigit makanan itu tepat di bekas gigitan Sakura dengan pelan.

"Ayah masih lembur dan Bunda menunggu Ayah," jawab Sakura tanpa menatap Sasuke.
Sasuke menganggukkan kepalanya seraya mengusap sudut bibir Sakura pelan.

"Apa kata Dokter tadi?" tanyanya kemudian. Onyxnya menatap lekat gadis yang sibuk dengan Kebab di tangannya.

"Tubuhku makin sehat, terus di perbolehkan pulang," jawab Sakura asal. Saat pengecekan, Dokter Kabuto memberitahu perihal kondisi tubuh Sakura yang belum fit. Secara kasat mata, Sakura memang terlihat baik-baik saja namun imun tubuhnya masih turun sehingga gadis itu belum diperbolehkan untuk melakukan aktivitas berat.

MY PERFECT BADBOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang