---Maaf lama banget gak update.
Maaf juga kalau chapter ini kacau,
intinya aku minta maaf,
aduuhh apaan sih ini hehe,---Archer
Aku baru saja menendang pintu tertutup di belakangku. Lea masih terus tertawa saat aku mengayunkannya dan membaringkannya di ranjang. Gaun putihnya menyebar di bawah tumbuhnya, hingga dia berhenti tertawa dan duduk untuk melihatku mengawasinya.
"Menikmati sesuatu yang menjadi milikmu?" Dia berdiri, menungguku untuk menghampirinya. Matanya berkedip, menciptakan ilusi seakan cahaya menyala di sana.
"Setiap inci untuk setiap detik yang aku miliki," balasku. Aku mengambil langkah untuk mendekat dan dia mundur hanya untuk menabrak ranjang.
"Tunggu dulu!" Dia mengangkat tangannya, membuat isyarat untuk menghentikanku. "Kau perlu mengambil hadiah pertamamu."
"Bagaimana kalau aku tidak ingin menunggu?" Dia mengerucutkan bibirnya. "Bagaimana kalau yang aku inginkan hanyalah dirimu? Berada jauh di dalam dirimu."
"Kamu akan menyukai ini, aku janji. Aku terbaru-buru membuatnya tapi kupikir ini akan berhasil."
"Kamu membuatnya?" tanyaku terkejut dan dia terlihat senang dengan reaksiku karena dia menyeringai sekarang.
"Iya. Sangat sulit untuk menemukan sesuatu yang tidak bisa kamu beli jadi aku harus membuatnya sendiri. Sesuatu yang hanya bisa kamu dapatkan dariku, kamu tidak akan bisa mendapatkannya di tempat lain." Ketika ekspresi penasaranku tumbuh lebih banyak. Dia tersenyum lebih cerah dan merona. "Tapi mungkin ini akan sedikit memalukan." Dia menjilat bibirnya, gelisah, dan aku tidak tahu kenapa.
"Aku penasaran dengan apa yang terjadi di dalam kepala cantikmu saat ini. Kenapa kamu memerah?" Dia tidak menjawab tapi menarik laci nakas terbuka. Aku terus memperhatikannya.
Dia mengambil kotak persegi panjang kecil, dibungkus dengan kertas silver dan dililit dengan pita hitam. Ada kartu yang terselip di sana. Dia menarik napas sebelum memberikan itu padaku.
"Apa ini?" Aku sedikit mengguncangnya, tidak ada suara, dan kotak itu ringan.
"Hadiahmu." Dia melihatku, menungguku untuk membukanya. Jadi aku menarik pita dan mengambil catatan dengan tulisan tangannya.
Satu hari untuk satu pengungkapan. Satu hari untuk satu harapan. Istrimu.
Aku meliriknya dari sudut mataku, dan menangkap dia sedang menggigit bibirnya dengan gelisah. Aku merobek bungkus silver, dan membuka kotak, hanya ada satu benda di dalam dan aku masih tidak mengerti. Tidak ada yang istimewa, itu hanya sebuah voice recorder, dengan beberapa tombol, hanya ada satu catatan lain dengan tulisan tangannya. Play Me! Aku mengangkat alisku, dan dia menyeringai.
"Apa yang kamu pikirkan tentang kata itu?" katanya.
Apa yang aku pikirkan? Banyak. Sangat banyak hal. Semuanya berhubungan dengan Lea. Telanjang. Berbaring. Dia sepertinya mengerti dengan baik tentang kata mainkan aku.
"Apa aku harus memutarnya?" aku bertanya.
"Satu hari untuk satu rekaman. Ada tiga rekaman di dalam. Itu semua diriku. Malam ini aku ingin kamu mendengarkan rekaman pertama. Harapanku untuk malam ini dan satu pengugkapan perasaanku tentang dirimu."
"Lalu rekaman yang lain?" Dia mengangkat bahunya dan beralih untuk kembali duduk di ranjang.
"Aku akan memberi tahumu nanti, kapan kamu bisa memutar yang lain." Dia menyilangkan kakinya dan bersandar ke kepala ranjang, menepuk sisinya memintaku bergabung dengannya. "Ayo kita dengarkan Archer."
![](https://img.wattpad.com/cover/136651518-288-k930671.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fading Past (Trilogy Past #3)
RomansaWARNING KONTEN DEWASA 21+ MOHON BIJAK DALAM MEMBACA!!! Archer hampir yakin dirinya gila. Saat dia mendengar Lea pergi. Dunianya terasa runtuh di depan matanya dan dia masih tetap tidak percaya kalau Lea benar-benar pergi darinya. Tanpa meninggalkan...