3. Aku melihatnya

5.6K 134 5
                                    

Enjoying^^

"Serius?" Tanya Bima.

"Ya. Gimana kalau besok... kita buktiin?" Ajak Farel.

"Hah? Lo udah gila? Kalo ada korban lagi gimana?".

"Woles. Kita kan gak manggil dia, cuma mau buktiin" kata Farel.

"Tapi gimana? Itu kan kamar mandi cewek" kata Bima.

"Hmm... Gue juga bingung" jawab Farel.

"Apa harus ada lagi yang berkorban? Gak. Gue gak mau ada yang mati lagi" kata Bima.

Tiba-tiba...

"Mati lagi? Emangnya... Siapa yang mati?" Tanya Fay tiba-tiba.

"Fay? Kamu... Ngapain disitu?" Tanya Bima.

"Kalian sendiri ngapain? Memangnya kalian udah saling kenal?" Tanya Fay. Fay duduk disofa yang letaknya di hadapan Bima dan Farel.

"Farel adik kelas aku. Dari SMP. Jadi kita udah saling kenal" kata Bima.

"Oh... Pantes aja akrab. Trus tadi kalian ngomongin apa?" Tanya Fay.

"Belum saatnya untuk kamu tau Fay" kata Farel tiba-tiba.

"Kenapa memangnya?" Tanya Fay.

"Suatu saat nanti kamu juga akan tau sendiri" kata Farel.

***

Fay membaca buku di perpustakaan. Dia melihat salah satu buku yang warnanya merah.

'Urban Legend Jepang?' Batin Fay dalam hati ketika membaca cover depan buku itu.

Fay membukanya perlahan. Dan dia mulai membacanya.

Sesaat dia berhenti di sebuah halaman.

'Hanako-san?' batin Fay dalam hati ketika membaca judulnya.

Fay membaca sedikit tentang Hanako-san itu. Terlihatlah gambar anak kecil berambut bob dengan baju putih dan rok merah yang berdiri di toilet dengan keadaan toilet yang penuh darah. Terlihat tatapan mata yang sinis. Fay... terlihat sangat takut.

***

"Fay... Antar aku ke toilet yuk" ajak Cassie. Fay pun menerima tawaran Cassie.

Sesampainya di toilet lantai 3 ini, Cassie memasuki kamar mandi nomor 6 yang persis berhadapan dengan kamar mandi nomor 3.

Sedangkan Fay menatap kaca besar di toilet. Mereka cuma berdua di dalam toilet ini. Fay membuka kran wastafel dan mencuci wajahnya. Sesaat ketika dia sedang mencuci wajah dengan air, terlihatlah di kaca sosok yang tidak begitu jelas terlihat. Karena Fay hanya melihatnya sekejap. Sosoknya seperti... 'Hanako-san'. Hantu Jepang yang dia baca di buku tadi. Fay mengucek-ucek matanya. Namun setelah itu sosoknya menghilang.

Sedangkan Cassie... Dia sudah selesai membuang air kecilnya. Sesaat ketika dia membuka pintu, dia melihat dari celah dibawah pintu, terlihat sebuah kaki menggunakan sepatu warna merah ada di dalam toilet nomor 3. Cassie terkejut. Karena pintu nomor 3 itu terkunci dan tak ada yang boleh masuk. Namun... Kaki itu semakin lama semakin maju. Dan terdengarlah bisikan 'Hallloooo' dari dalam kamar mandi pintu nomor 3 itu. Cassie kaget. Dia mencoba mundur dan menemui Fay yang sedang berdiri di depan wastafel.

Ketika Cassie sudah berada di samping Fay, Cassie ingin menceritakan apa yang dia lihat dan apa yang dia dengar. Namun karena nafasnya yang ngos-ngosan, Fay sulit mengartikan apa yang dibilang Cassie.

"Itu Fay... Ituuu.." Kata Cassie sambil menunjuk ke arah toilet pintu nomor 3.

"Ada apa sih? Muka kamu pucet banget. Kayak habis liat hantu aja" kata Fay.

"Aku... Aku memang habis liat hantu... Fayy" kata Cassie.

"Ih gausah becanda! Gak ada hantu disini..." Ucap Fay. Dalam hatinya juga Fay merasa takut. Karena sebelumnya dia juga melihat penampakan saat dia mencuci wajahnya.

"Tapi tadi aku liat kaki di toilet pintu nomor 3. Dan sepertinya... Kaki itu memakai sepatu warna merah" kata Cassie. Fay teringat dengan gambar yang ada dibuku tadi. Gambar itu... Gambar anak kecil perempuan... Anak itu memakai sepatu warna merah.

"Hanako-san" ucap Fay tiba-tiba teringat judul yang ada dibuku tadi. Dia gak tau apa yang dimaksud Hanako-san. Apa... Hanako itu nama anak kecil itu? Cassie bingung menatap Fay.

Tiba-tiba... lampu kamar mandi mati. Semua terlihat gelap. Fay dan Cassie berteriak. Tapi tak ada satupun orang yang mendengar teriakan mereka berdua. Pintu toilet terkunci tiba-tiba.

"Faayyyyy... Aaaaaa... Aku takuttt" ucap Cassie sambil berpelukan. Saat mereka berpelukan, Fay melihat sesosok anak kecil memakai baju putih dan rok berwarna merah dengan pakaiannya yang penuh darah. Dan anak kecil itu juga memakai sepatu warna merah. Dan... dia tersenyum sinis. Fay melihat sosok itu sedang berdiri didepan toilet pintu nomor 3. Tatapannya kosong. Fay menatapnya lekat-lekat.

"Hanakooooooo" ucap sosok anak kecil itu. Setelah itu, sosok itu menghilang begitu saja dan lampu pun menyala. Sedaritadi Cassie hanya berteriak. Apa dia tidak mendengar apa yang diucapkan sosok tadi? Entahlah.

Fay dan Cassie pun keluar dari toilet ketika pintunya sudah tidak terkunci lagi. Mereka berlari.

Bruukkk,, Fay menabrak 2 orang laki-laki yang sedang jalan berdampingan.

"Farel? Kak Bima?" ucap Fay. Fay pun langsung memeluk....... Farel(??).

Fay menangis dipelukan Farel. Farel dan Bima sempat bertatapan karena bingung sama sikap Fay. Dan Cassie masih terdiam.

"Ada apa?" Tanya Farel begitu Fay melepaskan pelukannya.

"Aa--aku... Ta--Tadii, aku sama Cas--Cassie kekunci di kam--kamm---mmar mandi, Rel" kata Fay sembari dia terisak dan menangis pelan.

"Yampun... Gak usah becanda deh, Fay. Masa iya ada yang iseng ngunciin kamu? Gak mungkin. Lagian... Aku ini kakak kamu, kenapa yang kamu peluk Farel? Kenapa bukan aku?" Tanya Bima. Fay sempat tersenyum sebentar.

"Mungkin Fay lebih nyaman sama gue. Hahaha" kata Farel.

"Maaf, Kak Bim... Aku juga gak tau kenapa aku refleks memeluk Farel. Tapi kak, aku serius. Aku sama Cassie terkunci di toilet tadiii" kata Fay.

"Iya Kak. Tadi, aku liat kaki yang menggunakan sepatu warna merah di toilet nomor 3. Dan ketika Fay menyebutkan nama... apa itu namanya susah. Hmmmm... Hann... Hann...".

"Hanako-san" ucap Fay yang memotong pembicaraan Cassie.

"Nah iya! Saat Fay menyebut nama Hanako-san, lampunya mati tiba-tiba. Dan pintu juga terkunci" kata Cassie.

Farel dan Bima berhadapan. Mereka seperti... Ketakutan.

"Fay, kamu... tau Hanako-san?" Tanya Farel.

"Ya. Aku sempat membacanya di perpustakaan. Hanako-san itu hantu yang terkenal di Jepang. Tapi kenapa sebelumnya aku gak pernah tau soal itu?" Tanya Fay.

"Mungkin... Hmmm... Entahlah. Aku mau tanya lagi sama kamu" kata Farel.

"Apa?" Tanya Fay.

"Kamu... Pernah liat wujud asli Hanako selain dari buku?" Tanya Farel.

"Pernah" jawab Fay singkat. Farel dan Bima terkejut. Mereka saling tatap-tatapan. Wajah mereka ketakutan.

"Kalian kenapa sih? Memangnya kenapa?" Tanya Fay.

"Kamu benar-benar udah liat Hanako? Dimana?" Tanya Bima.

"Iyaa Kak. Aku liat Hanako tadi. Di toilet..." jawab Fay.

"Kamu dalam bahaya, Fay" kata Farel.

"Apa?" Fay terkejut.

*bersambung*

Hihihiiiii^^ Makasih ya yang udah baca 'Hanako-san' ini hehe...
Sampai jumpa di part-part selanjutnya^_^

@nahdah17

Hanako-sanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang