01.1 ; Undangan

155 20 1
                                    

Tetsuya sudah berganti pakaian sejak 10 menit yang lalu. Namun ia enggan keluar dari kamarnya karena takut sang ayah akan memarahinya. Ketukan pintu kembali terdengar di telinga Tetsuya berulang kali sampai ia mendengar suara orang yang membuatnya ketakutan dari sana.

"Tetsu, buka pintunya nak. Ayah ingin bicara sebentar" bujuk sang ayah

Tapi hasilnya nihil. Tetsuya enggan beranjak dari kasur. Ia memilih diam dan tetap duduk di pinggiran kasur berukuran king sizenya. Namun bujukan sang ayah tak habisnya membujuk Tetsuya kecilnya untuk keluar dari kamarnya.

"Tetsu. Ayah janji tidak akan memarahimu asalkan kamu buka pintunya. Ayah ingin membicarakan sesuatu denganmu nak" bujuk sang ayah lagi
"Benarkah ayah tidak akan marah?" Tetsuya bertanya memastikan.
Bagaimanapun ia masih takut kalau ayahnya akan marah setelah ia membukakan pintunya
"Iya, ayah tidak akan marah. Buka pintunya sayang" ucap sang ayah

Tetsuya pun berjalan mendekat ke arah pintu. Perlahan ia memutar kunci kamarnya berlawan arah dan membuka pintunya. Tetsuya mengintip dari balik pintu dengan rasa takutnya itu. Melihat hal itu, sang ayah pun segera menyuruh Tetsuya keluar dan memeluknya. Tetsuya kaget akan perubahan sikap dadakan sang ayah.

"Apa yang ingin ayah bicarakan sama Tetsuya?" tanya Tetsuya polosnya
"Ayah ingin bicarakan ini dengan semuanya di bawah. Sekarang Tetsu ikut ayah ke bawah dan makan malam bersama disana, ya?" ucap sang ayah

Tetsuya mengangguk. Mereka menuruni tangga dan memasuki ruang makan. Tidak ada yang berbicara sedikitpun. Tentu saja, karena mereka mematuhi tata krama saat kegiatan makan bersama mereka. Setelah selesai makan, sang Ayah menyuruh semua orang termasuk para pengawal pribadi berkumpul di ruang tengah.

"Ada apa gerangan anda memanggil kami semua, Tatsumi-sama?" tanya Kaneki
"Begini, tadi aku dengar dari Karasuma bahwa putra kecilku ini memiliki teman baru. Aku ingin mengundang keluarga teman barunya untuk makan malam bersama besok. Apakah kalian bisa mempersiapkannya?" tanya Tatsumi
"Tentu saja Tatsumi-sama. Kami akan berusaha"

Mendengar jawaban itu, Tatsumi mengukir senyum di wajahnya begitu juga Tetsuya yang sangat bahagia mendengar sang ayah mengundang teman-teman barunya ke rumah (baca : mansion). Hari sudah malam, Tetsuya segera menurut perintah sang Ayah untuk istirahat.

Keesokan paginya, seperti biasa Tetsuya pergi ke sekolah barunya. Ia melihat disekelilingnya banyak sekali orang berlalu lalang. Tapi tetap saja tidak ada yang menyadari tempat sesosok pria kecil itu disana.

DUGH

Tetsuya tertabrak oleh seorang yang sedang berjalan. Karena tubuhnya yang begitu kecil, ia langsung saja terjatuh dan merintih kesakitan

"Aaaa Go- are? Tetsuya?"

Tetsuya mendongak untuk melihat siapa yang menabraknya. Sesosok anak seumurannya bersurai merah menatapnya dengan penuh kebingungan. Dengan sigap Tetsuya segera bangun dengan bantuan anak itu

"Akashi-kun. Ohayou gozaimasu" Tetsuya menyapa Akashi dengan ramah.

Tetsuya tidak menyangka bahwa Akashi juga bersekolah disini. Seharusnya Kuroko masih berada di TK saat ini. Namun, karena kepintarannya dalam menguasai pelajaran ia segera dikirim ke SD ini agar mendapat pengetahuan yang cukup bagus.

"tak kusangka kita akan bertemu disini, Tetsuya" ucap Akashi dengan nada sedikit terkejut
"Aku juga tidak menyangka nya, Akashi-kun-" tangan Kuroko masih merasakan sakit karena benturan tangan Kuroko pada Koridor cukup keras.
"-ah iya Akashi-kun. Sebelum bel masuk berbunyi ada yang mau aku sampaikan padamu"
"Kita bicara sambil berjalan menuju kelas ya Kuroko. Sebentar lagi bel berbunyi dan kau harus menemukan kelas mu" Akashi masih merasa khawatir dengan keadaan Kuroko karena dialah yang bersalah dalam hal ini.
"Baiklah"

Sepanjang perjalanan ke kelas, Kuroko mengatakan apa yang ingin di katakannya. Mulai dari kelasnya berada sampai undangan acara makan malam dari ayahnya. Akashi yang mendengarnya hanya tersenyum tipis. Dan kadang mengangguk sebagai respon pertanyaan yang diberikan Kuroko. Tak terasa mereka telah sampai di depan kelas mereka. Bel masuk pelajaran pertama pun berbunyi tatkala dua anak bersurai merah dan biru langit itu masuk ke kelasnya. Pelajaran pertama pun dimulai.

Skip time '

Tak terasa waktu berjalan begitu singkat. Bel dari berakhirnya pelajaran hari ini pun berbunyi. Para murid bersorak ria mendengar suara bel itu. Tentu saja Kuroko dan Akashi pengecualian. Mereka lebih memilih diam daripada bersenang-senang saat mendengar bel itu.

Kedua sosok surai biru dan merah itu segera keluar dan melihat seorang tengah menunggu mereka.

"Taiga" panggil Akashi
"Seijurou! Ayo main! Hari ini kau tidak ada pr kan?" Kagami memang suka menggoda sang sepupu merahnya itu. Meskipun terlihat menenangkan tapi Seijurou menjadi semakin kesal dengan sikap sang sepupu.
"Menggoda orang lain saat ada orang disebelahnya itu tidak baik, Kagami-kun" Kuroko berucap tiba-tiba yang langsung dijawab dengan ekspresi kaget Kagami
"HUWAA?!!! KAU!!KUROKO?!!" Kagami teriak sekencang-kencangnya dan membuat mereka menjadi perhatian orang yang berlalu lalang.
Akashi tidak suka. Begitu pula dengan Kuroko. Banyak pasang mata hanya akan membuat mereka ingin pergi dari tempat itu segera.

"Kita tidak bisa bermain hari ini, Taiga" ucap Akashi
"He? Kenapa?" kagami sedikit kecewa mendengarnya. Padahal tidak ada tugas menimpa mereka tapi sang sepupu tetap tidak punya waktu untuknya
"Karena kita akan pergi ke rumah Tetsuya untuk makan malam. Keluargaku dan keluargamu diundang. Acara makan malamnya hari ini jam 7 malam. Jangan sampai telat. Kalau telat aku tidak akan mau menemanimu main lagi" Akashi berkata sekaligus mengancam pada sang sepupu.

Sang sepupu hanya menghela nafasnya dan mengangguk paham. Mereka pun berjalan pulang bersama. Berbagai candaan yang Kagami ucapkan namun kedua makhluk di depannya hanya menunjukkan ekspresi datar mereka. Kagami pun menyerah dan melanjutkan perjalanan mereka dengan keheningan.

Tbc

---------------------

Yoo minna~

Kembali bersama Author

Gimana ceritanya? Membosankan?
Iya emang untuk yang ini mungkin agak membosankan begitu juga chapter selanjutnya.
Tapi untuk chapter setelah chapter itu, sepertinya akan ada yang berubah deh..

Kagami : oi Author! Ngapa aku harus jadi sepupunya si setan merah itu?!
Kuroko : terima saja nasibmu, Kagami-kun
Kagami : nggak mau! Pokoknya aku gak terima!
Akashi : berisik taiga! Jangan banyak protes! Kalau boleh juga aku mau protes kenapa aku harus denganmu. Tapi ya karena disini titik fokusnya aku dan Tetsuya kesayanganku jadi tak apa
Kuroko : Kau memang tidak berubah ya, Akashi-kun
Miya : kalian masih ada yang mau di protesin lagi tidak? *bawa gunting hitam*
Kagami : 'jika aku protes, ntar gunting itu melayang. Aku nggak mau kena gunting' *gumamnya dalam hati*
Kuroko : inilah yang namanya, Akashi Ketiga
Akashi : yang Kedua siapa kuroko?
Kuroko : tentu saja kau
Akashi : lalu yang pertama?
Kuroko : ayahmu
Akashi : 'terkadang aku bisa kalah juga berucap dengannya' *bergumam dalam hati*
Miya : Jadi ada yang mau protes?
All : tidak!

Baiklah minna~
Pertemuan kali ini cukup sekian,
Sampai bertemu di next chapter~~

- Miya -

Clover [ クローバー ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang