Chapter 1

0 0 0
                                    

Paris 15 november 2014

Huft hujan, entah kenapa setiap kali hujan perasaanku mendadak gusar.

Bau air yang menabrak tanah dan angin yang menyejukan, orang awam mungkin akan menyukai hujan tetapi aku? Aku membenci hujan.

Aku tidak menyukai hujan, hujan membuat luka yang sudah mulai membaik kembali terbuka.

Jika saja hujan bisa meluruhkan luka, rindu dan gusar, aku akan berpikir ulang untuk menyukai hujan.

Alam semesta seakan-akan berlomba meledekku dan menangisiku karena takdir yang aku alami, sungguh menyedihkan.

Kembali menghela nafas menatap kosong caramel latte yang sudah mulai mendingin dan cheese cake yang sudah setengah.

Ingin aku menggelung di kasur bercumbu dengan guling, selimut serta laptop serta makanan dan minuman hangat tetapi itu hanya angan aku terjebak disini dengan tugas yang belum selesai dan menunggu seseorang yang ingin menyita waktuku dengan ocehannya.

Tetapi orang itu sampai sekarang belum menunjukkan batang hidungnya, jika saja dia bukan sahabatku aku akan meninggalkannya dan menghabiskan waktu di kamar yang hangat.

Waktu menunjukkan pukul 4 sore waktu paris, tak lama terdengar lonceng di pintu yang berbunyi menandakan jika ada mengunjung memasuki kafe aku melihat ke arah pintu kafe dan menemukan gadis berambut panjang memakai hoodie yang oversize lalu celana jeans yang entah apa namanya aku tidak tau.

Tetap fashionable karena dia memang mengambil jurusan designer entah apa hubungannya dia selalu bilang " seorang designer tetap harus menjaga penampilannya ji, karena orang akan menilai karya kita dari penampilan kita" aku hanya mengiyakan saja.

Aku sendiri mengambil jurusan sastra inggris tadinya ingin mengambil seni tapi seni hanya hobiku, aku takut tidak bisa mengimbanginya.

Kembali ke masa kini, dia mengedarkan pandangannya setelah melihatku dia melambaikan tangan dan menghampiriku.

" sudah lama ji? "

Aku hanya bergumam lalu menghela nafas " kau ini ck, pakailah payung sudah tau hujan liat rambutmu? Dan pakainmu astaga rey " sambil memberinya tissue

Gadis itu hanya menampilkan cengiran sambil mengambil tissue dan mengaplikasikan ke wajah lalu leher dan rambutnya.

" huftt lebih baik aku ke toilet sebentar tunggu okay? Pesankan aku seperti biasa "

Aish gadis ini, aku hanya menggeleng kepala lalu memanggilkan pelayan memesan satu tiramitsu dan lemon tea hangat.

Setelah pelayan pergi, aku memainkan ponsel memainkan games dan membalas pesan masuk dari sahabat karibku yang sudah ku anggap seperti kakak laki-lakiku sendiri.

Dia lebih tua dariku 2 tahun, aku kelahiran 96 dia kelahiran 94 kami sudah berteman sejak smp.

Saat ini dia sudah jadi ceo di perusahaan ayahnya sedangkan aku hanya mahahiswi tingkat akhir yang sebentar lagi akan lulus doakan saja.

15 menit kemudian reyna kembali dan duduk di depanku lalu menyantap pesanannya yang sudah datang 3 menit yang lalu.

Aku menaruh ponsel di meja menyeruput caramel latte yang sisa setengah dan memakan kembali cheese cake yang sisa setengah pula.

" jadi? "

Dia menghela nafas " tante sarah menelpon.... Menyuruh kita pulang "

Aku menghela nafas " apalagi kali ini? "

Dia menggigit bibir bawahnya terlihat gusar " ehemm, dia kembali lagi " dia menunduk meremas ujung hoodienya

Deg

Pandanganku kosong bahuku merosot, reyna menggenggam tanganku erat aku langsung menepisnya dan bergegas pergi dari kafe menerobos hujan aku jadi semakin membenci hujan.

Gadis di dalam kafe itu menghela nafas tersenyum kecut mau sampai kapan kau seperti ini ji?.

Setelah membayar gadis itu melangkah gontai keluar kafe menghela nafas menatap langit sore ini yang cerah tapi menintikan air yang tidak deras.

Merapatkan baju hangatnya dan melangkah ke mobil, melajukan mobil membelah kota pulang ke apartemen.


Tbc

Holaaa ini projek ff indonesia pertama menggunakan bahasa agak baku mungkin campur? Hehehe biasanya aku kan membuat ff korea atau indo jarang baku nih, nahhh ini pertama kalinya aku membuat versi baku semoga ga aneh ya? Aku tetep sisipin komedinya dan sedikit campuran bahasa tidak baku liat saja nanti hehe.

Semoga suka ya

Hujan [Slow Up] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang