2🌸

13 3 0
                                    

    Sesuai permintaan Galuh, Mela kini sedang menunggu Galuh di depan gerbang kampus. Sambil menunggu ia membaca sebuah novel yang berjudul "Tentang Kamu" . Baru beberapa menit menunggu, Galuh sudah ada tepat di depan Mela.

"Hai Assalamualaikum" sapa Galuh sambil membuka jendela mobilnya.

"Waalaikumsalam"jawab Mela dengan senyuman yang manisnya.

"Ayok masuk" ajak Galuh pada Mela untuk masuk ke mobilnya.

Mela pun berjalan memutari mobil dan membuka pintu mobil depan dan masuk ke dalam. Lalu ia memasang sabuk pengamannya.

"Nunggu lama ya? Maaf" tanya Galuh dengan nada lembut, sambil mulai mengemudikan mobilnya.

"Enggak kok, baru beberapa menit yang lalu, santai aja kali" jawab Mela tanpa melirik ke arah Galuh.

"Tapi saya kan gak enak" ucap Galuh yang masih fokus menghadap ke jalanan.

"Hhhhhhh kata saya kan enggak, kalo enggak ya enggak kenapa sih nyebelin banget" sahut Mela sambil menutup novel nya dengan kasar. Galuh pun terlonjak kaget.
"Hmmm maaf saya gak maksud gitu pak" lanjut Mela

"Iya gapapa saya ngerti kok kamu gak suka kan kalo ada orang yang banyak nanya? Dan satu lagi jangan panggil saya pak, saya kan tunangan kamu lagi pula umur kita tidak terlalu jauh kan? Panggil saja saya dengan Mas atau sayang barang kali" ucap Galuh sambil tersenyum miring.

"What the hell? Apaan sih om ini nyuruh gue manggil dia apa? Mas? SAYANG? No no no double no oke hanya dalam mimpinya saja" batin Mela berteriak menolak.

"Emmm gimana ya pak? Eh maksudnya emmm gimana ya, mending nanti aja kan sekarang masih tunangan jadi ngedengernya kayak agak aneh-aneh gitu loh"  tolak Mela dengan  halus. Mana mungkin ia menolak dengan mentah-mentah, mana tega . Ia juga masih berperi kehatian😁 emang ada gitu?😂

"Yaudah gapapa lagian kamu pasti agak risih ya kalo manggilnya mas" tanya Galuh lagi?.

"Udah tau malah nanya dasar om om" batin Mela mulai frustasi

"Hehehe ya gitu deh" jawab Mela seadanya.
"Eh pak kita mau kemana sih?" Lanjut Mela bertanya.

"Emmm kita lunch ? Bolehkan sekali-sekali ?" Jawab Galuh dengan pertanyaan.

"Boleh lah pak apalagi kalo dibayarin" jawab Mela dengan cengengesan yang menambah kesan imut.

"Iya tenang aja saya bayarin kok, apa sih yang enggak buat calon istri saya"  ujar Galuh dengan senyum yang di sembunyikan.

"Ah elah gue mah gak bakalan mempan pak Ama gombal gembel an kayak gitu mah. Hati neng mah kebal. Ya kali kalo cewek lain yang digituin mah pasti kelepek-kelepek ." Batin Mela berteriak dengan nasibnya.
Gitu amat lu Mel sama calon laki lu 😂 pov author

"Ah bisa aja pak dokter mah" jawab Mela se ngena nya.

Lalu diperjalanan dilanjut dengan keheningan yang amat hening. Hingga sampai ke tempat makan barulah terdengar lagi suara.

"Ayok sudah sampai" ajak Galuh pada Mela.

"Iya" Jawab Mela sambil turun dari mobil.

Mereka pun memasuki restoran yang menyajikan berbagai macam jenis makanan dari luar negeri. Sesampainya di dalam Galuh menengok ke kanan dan kiri, ia mencari tempat kosong . Dan dapat ada tempat kosong yang berada tepat didekat jendela yang memperlihatkan jalanan yang lumayan ramai. Kenapa ia tidak memesan tempat terlebih dahulu? Jawabannya ya karena ini mendadak.

"Kita duduk disana ya" ajak Galuh pada Mela.

Mela hanya mengangguk dan mengikuti Galuh dari belakang. Sampai di meja yang tadi Galuh menggeser kursi untuk Mela duduki lalu Mela pun menduduki nya.

The Little Dreams (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang