12 Tahun kemudian
Cuaca pagi hari yang menyejukkan. Karena langit pagi yang begitu teduh ditambah dengan semilir angin, dan lagi suara kicauan burung yang merdu terdengar disekitar universitas itu. Pagi yang bagus untuk memulai aktivitas dengan semangat yang menggebu-gebu.
" Duh pagi yang indah harus diawali dengan yang indah juga nih" ucap salah satu gadis yang sedang duduk di bangku taman yang dekat dengan universitas nya.
"Iya ya, ke kantin yuk. Cari yang manis manis buat cewek manis ini untuk pagi yang indah ini" sahut gadis yang satunya yang duduk disampingnya.
Mereka adalah Mela Az-Zahra Khairy dan juga Nurul As-Syifa. Mereka sedang menunggu dosen dikampusnya dan juga teman temannya yang lain. Memang seperti biasanya, mereka selalu datang 1 jam lebih awal sebelum masuk kuliahnya.
"Yuk lah kita ke kantin dulu, ini perut juga belum diisi apapun" ucap Nurul sambil menepuk perutnya. Lalu ia bangkit dari tempat duduknya.
"Padahal tadi di rumah gue lu makan nasgor satu piring. Dan sekarang lu bilang perut lu belum diisi apapun? Ckckck dasar perut karet" sahut Mela dengan nada menyindir. Ia pun ikut bangkit seperti Nurul dan merapikan pakaiannya yang kusut.
"Hehehehe maklum lah gue kan emang gini orangnya" ujar Nurul sambil cengengesan.
"Iya iyaa tau lah gue mah sahabat gue yang hobinya makan mulu" ucap Mela sambil melenggang pergi menuju kantin kampus.
"Woii jangan ditinggal napa sih" ujar Nurul setengah teriak. Lalu menyusul Mela.
Sesampainya di kantin Nurul tidak henti hentinya menggerutu di sepanjang perjalanan menuju bangku kantin. Karena merasa diacuhkan Nurul menyubit lengan Mela .
"Apaan sih? Sakit tahu" ucap Mela sambil meringis karena ulah Nurul.
"Makannya kalo orang ngomong tuh dengerin jangan dikacangin, dikacangin itu sakit tahu" ujar Nurul dengan nada sok dramatis.
"Jijik Nur sumpah. Udah ah ayok pesen makanannya" ujar Mela ketika ia sudah duduk di bangku kantin.
Nurul pun ikut duduk disebelah Mela dengan ekspresi wajah cemberutnya. Mela pun melambaikan tangan kepada ibu kantin untuk memesan. Lalu ibu kantin pun menghampiri Mela.
"Iya neng mau pesen apa?" Tanya ibu kantin itu.
"Emmm es teh manisnya satu ya Bu" ucap Mela
"Ada lagi?" Tanya ibu kantin itu lagi.
"Woii Nur mau pesen apa? Itu ibu nya nungguin" tanya Mela sambil menyenggol lengan Nurul
"Gue pesen asal lu yang bayarinnya " ucap Nurul dengan nada ngambeknya.
"Hhhhhhh dasar iya deh gue bayarin, cepet pesen apa?" Ujar Mela dengan pasrah.
"Yess lu emang sahabat terbaik gue. Oke Bu saya pesen jus alpukat satu sama bakso satu ya" ucap nurul dengan semangat sambil memeluk Mela .
"Siap neng, tunggu ya sebentar" ucap ibu kantin yang langsung pergi menuju dapurnya.
"Seriusan lu pesen bakso? Beneran belum kenyang yang tadi pagi? " Tanya Mela dengan nada yang tak percaya.
"Hehehe laper lagi Mel" jawab Nurul dengan senyum malu-malunya.
"Dasar, udah ih gak usah peluk-pelukan gini segala gue jadi geli liatnya" ucap Mela sambil melepaskan pelukan dari Nurul.
"Iya iya" ujar Nurul dengan pasrah.
"Eh btw gimana kabar tunangan lu? Si om kece " tanya Nurul dengan nada bercandanya.Sebelum Mela menjawab mereka berdua sudah di hampiri empat temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Dreams (Slow Update)
Ficción GeneralIni menceritakan tentang sebuah impian kecil yang akan berpengaruh besar terhadap kehidupanku dan yang akan menjungkirbalikkan segalanya. Memang terdengar terlalu berlebihan,namun inilah aku. Apakah ada jalan untuk menggapai impianku? Mari kita liha...