Chapter 19

330 12 0
                                    

       Ketika aku mencari ghaffar, aku bertemu dengan abdul. Karenanya aku mengingat satu hal, aku tidak masuk ke kelas. Padahal hari ini aku ada jam kelas. Ku coba untuk menelfon ghaffar tapi batrai handpone ku habis. Saat aku berjalan di depan Al-Azhar ku lihat ada seseorang di balik pohon besar itu. Seorang pria sedang membaca buku sambil memainkan dedaunan.

"Assallamuallaikum Halim"

"Waallaikumussalam"

Dia langsung menutup buku nya, lalu mengambil tas nya untuk pergi meninggalkanku.

"Maafkan aku, iya, aku tau aku salah padamu tidak menceritakan apa-apa. Tapi.."

"Sudahlah"

Dia meninggalkan ku yang masih berceloteh di bawah pohon yang besar dan sejuk itu. Memang dengan ke adaan puasa, panas dan kesal. Dibawah pohon ini membuat kita merasa lebih baik di banding dibawah sinar matahari yang hampir membuatku mati terbakar.  Sudah hampir satu jam aku berkeliling di Al-Azhar untuk mencari ghaffar, Aku merasa tenggorokanku sudah mati rasa. air liur yang tak sengaja ku telan pun tidak membuatnya terasa sama sekali. Aku mulai merasakan dehidrasi.

Setelah bangun, aku baru sadar bahwa aku berada diruangan syeikh, siapa yg membawa ku kemari? Dan apa yang terjadi.
Syeikh datang dan membawakan aku minum, tapi tidak ku terima karna aku berpuasa.

"Tadi temanmu yang membawamu kemari"

"Siapa itu syeikh?"

"Aku tidak mengenalinya"

Flashback on.

Saat aku terjatuh dan pingsan, syeikh melihatku, dan disanapun ada Halim, sedari tadi dia tidak menjauh sebenarnya dariku. Dia hanya tidak ingin aku melihatnya ada disampingku.
Dialah yang membawaku ke ruangan syeikh, saat marahpun dia masih ingin membantuku.

"Hei anak muda, kemari. Tolong angkat dan hantar dia keruangan saya. Ayo kemari cepat"
Teriak syeikh pada Halim

"Baik syeikh"

Sesampai diruangan syeikh Halim menunggu ku sadar. Mungkin karna terlalu lama. Akhirnya dia pamit pada syeikh karna siang ini dia ada kelas.

"Syeikh saya permisi dulu, karna siang ini ada kelas yang harus sy hadiri"

"Terimakasih nak"

"Tidak perlu terimakasih syeikh, dia juga teman ku"

"Apakah benar?"

"Iya syeikh, saya permisi dulu. Assallamuallaikum"

"Waallaikumussalam wr. wb"

Flashback Off

"Mengapa kamu bisa pingsan?"
tanya syeikh

"Mungkin hanya kelelahan saja syeikh, dari tadi saya berkeliling di Al-Azhar"

"Apa karna mencari orang yang bernama Ghaffar? Sudah jangan di pikirkan akan hal itu. Anak ku yang akan mengajak nya untuk makan malam bersama. Saya harap kamu bisa datang di kediaman saya malam ini"
Ujar syeikh sambil meyakinkan ku untuk datang.

"Insyaallah syeikh, jika tidak ada halangan saya pasti akan datang"

"Ajak sekalian teman-teman mu untuk makan malam"

"Tapi syeikh..."

"Tapi mengapa? bukan kah kamu tinggal bersama teman-temanmu?"

"Iya syeikh, tapi kami sedang ada masalah" ceritaku pada syeikh

Rayuan disepertiga malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang