Happy Reading~! ^^
"Apa?" Jungkook mengangkat wajahnya, menatap Yoongi saat perkataan namja manis itu tidak terdengar jelas olehnya. Yah, Yoongi memang sengaja berujar dengan lirih.
"Ah, tidak, tidak ada apa-apa,"
Setelah itu hening melingkupi mereka. Jungkook kembali fokus dengan bukunya, sesekali mencoret-coret buku latihannya. Sedangkan Yoongi sama sekali tidak bisa fokus dengan bukunya. Bagaimana bisa fokus jika dada namja manis itu berdebar terus-terusan? Astaga, apakah dirinya sudah benar-benar jatuh kedalam pesona adik kelasnya ini?
Kedua tangan Yoongi bertautan, menjadikannya tumpuan kepalanya. Bukannya berusaha membaca bukunya, ia menyerah dan menatap Jungkook tanpa disadari namja tampan itu.
Yoongi dapat melihat wajah serius Jungkook yang terlihat sangat tampan. Alis tebal membingkai kedua mata bulat nan tajam miliknya, hidungnya mancung, bibirnya....uhhh memikirkan hal ini membuat Yoongi malu sendiri. Dirinya sudah seperti orang mesum saja.
Jungkook memang sangat tampan, batinnya.
"Hyung? Hey, hyung, mau sampai kapan kau memandangiku? Aku tahu kalau aku tampan,"
Yoongi tersentak, lamunannya buyar seketika. Entah sejak kapan, Jungkook telah rapi. Buku-bukunya sudah masuk ke dalam tas ranselnya, hanya menyisakan ponsel berwarna hitam dalam genggamannya. Apakah Jungkook tahu kalau Yoongi memandanginya sejak tadi? 'Oh, sial. Ini memalukan,'
"Mau ku antar, hyung?"
"Hm, ide bagus. Aku sedang tidak bawa kendaraan hari ini,"
"Oh, bukan karena kau masih betah memandangiku?" goda nya. Membuat Yoongi reflek memukul kepala yang lebih muda dengan buku tebal miliknya. "Dasar geer!"
Dahi Jungkook mengerut. Pasalnya, ia sudah curiga saat Yoongi memberi arah ke rumahnya. Bukan hanya satu arah, melainkan Jungkook memang mengenal rumah yang Yoongi tunjuk.
"Ini rumahmu, hyung? Kau satu rumah dengan Jimin?"
Yoongi menoleh, memasang wajah bingung sebelum sesudahnya menepuk keningnya. "Oh, aku lupa memberitahumu, ya, aku dan Jimin satu rumah. Jimin adalah adikku,"
-TBC-
A/N:: aku ga tau knapa, tp aku mulai kehilangan gaya menulisku yg lama dan belum bisa nyesuaiin diri dngan gaya nulis yg baru, berujung kurang bisa nuang ide dngan baik :" huhuhu
Tapi aku harap tetep ada yg mau dukung cerita ini.. :")
Hope you like it guys~ ^^
Last but not the real last(?)
Votement juseyoooo~ 😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Tears :: KookMin, TaeGi
FanfictionTahukah kalian? Hidup itu bukan tentang lahir dan mati. Melainkan bertahan. Bertahan dari kerasnya hidup, bertahan dengan tekanan yang berulang setiap hatinya, bertahan terus bertahan, sampai suatu saatnya nanti kita tidak akan bisa bertahan lagi. ...