Chapter 3 (Melupakanmu???)

2.7K 165 40
                                    

Selama ada rasa,
Selama ada cinta,
tidak mudah untuk melupakan.
Semakin besar kamu ingin melupakan, semakin besar pula rasa sakit yang akan kau alami.
~Dara~

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Hidup itu penuh dengan ujian,
siap atau tidak siap, kita tetap harus melewati ujian tersebut.

Entah ujian hidup, atau ujian terkait akademis. Saat ini aku harus menghadapi ujian Akademis terakhirku, sebuah ujian yang nanti dapat mempengaruhui cita-citaku jika tidak lulus, iya sebuah ujian yang harus di lewati setiap calon perawat di rumah sakit manapun, tanpa mengikuti ujian ini kita calon perawat tidak bisa bekerja di rumah sakit.

Ujian kompetensi atau sering dikenal UKOm adalah sebuah ujian untuk mendapatkan sebuah Surat Tanda Registrasi, yang mana nanti digunakan sebagai syarat wajib bagi pelamar pekerjaan. Ah rasanya ujian kali ini lebih menegangkan dari pada sidang kemarin, perut yang terasa mulas, keringat dingin yang sudah keluar, dan jantung yang berdegup cepat membuat diri ini tak tenang.
Aku mencoba merelaksaksikan tubuhku, dan membaca beberapa doa-doa agar diriku lebih tenang.
"Ayolah Nay, kamu pasti bisa melewati ini semua!" ucapku dalam hati.

Setelah aku merasa lebih tenang, aku melihat teman-temanku yang masih berkutik dengan buku -buku yang sedang ia pelajari, ada juga yang sedang asik bermain game online, dan ada juga yang cemas bolak-balik ke kamar mandi. Saat aku sedang mengamati teman-temanku, tiba-tiba ada sebuah getaran dari benda persegi panjangku. Ternyata ada sebuah pesan masuk dari seseorang yang mengganggu hidupku satu minggu ini.

"Asalamualaikum Kanaya, Jangan lupa berdoa, Tarik nafas panjang saat kau gugup, Aku percaya kamu pasti bisa melakukan yang terbaik. Dan percayalah Allah selalu bersama Hambanya. Good lucky girl."

Sebenarnya ada rasa kecewa saat mengetahui pesan itu bukan dari Akmal melainkan dari Haikal. Haikal, Seorang lelaki yang entah seperti apa rupannya, seorang lelaki yang datang tiba-tiba dalam kehidupanku tanpa aku tahu maksud dari kehadirannya itu.

Haikal Ragil Alfarih Nama yang tertera di profil Watsappnya,
Akupun tak tahu bagaimana dia mengenaliku, bahkan sedikit temanku yang tahu nomor handphoneku saat ini.

Aku memutuskan untuk membalas pesannya.

"Waalaikumsalam, Terimakasih doanya." balasku, dan segera aku mematikan ponselku.

🍁🍁🍁🍁🍁

Alhamdulilah, akhirnya selesai juga ujian ini, rasa beban yang tadi dipikul, kini telah berguguran begitu saja.

"Dara!!!" panggilku saat aku melihat Dara yang baru keluar dari ruangannya.

Untuk ujian kali ini, Aku dan Dara terpisahkan, tapi ruangan kami masih berjejeran.

"Gimana Ra bisa ngerjainnya?" tanyaku pada Dara.

"Alhamdulilah, bisa jawab tapi ngga tau jawabannya bener atau salah hehe." Jawabnya sambil nyengir kuda.

"Alhamdulilah, semua hasilnya kita serahkan kepada Yang Maha Esa, yang penting kita udah berusaha dan berdoa."

"Iya bener katamu Nay, apapun hasilnya Allah pasti akan ngasih yang terbaik."

"Aamiin." ucapku bebarengan dengan Dara.

Setelah itu kami berjalan menuju Asrama.
Ternyata sudah ada Nisa dan Laura yang sedang mengecek jawaban mereka tadi.

Kedua anak ini emang aneh setelah ujian pasti akan mencocokan jawaban mereka, apakah benar atau tidak.


"Tuhkan tadi aku mau jawab diagnosa itu tapi ngga jadi," ucap Nisa terlihat kecewa.

"Udah deh kalian ngapain si, lebih baik tenangin pikiran dulu. Bener salahkan kita juga ngga tau, yang penting saat ini kita berdoa saja kepada Allah, semoga kita semua lulus 100%." ucapku melihat Nisa dan Laura yang sudah gelisah.

"Iya benertuh, dengerin Ibu Ustadzah kita, Mending kita Viknik kuy ngilangin bosen." ajak Dara dengan bersemangat.

"Bener tuh, Kuylah kita viknik, jenuh banget nih otak." timpal Laura menyetujui.

"Ya udah kita tunggu yang lain pada mau atau nggak," jawabku sambil merebahkan tubuhku.

Di saat yang lain sibuk memikirkan tempat berlibur, aku malah memikirkan seseorang yang tak pernah menganggapku ada, siapa lagi jika bukan Akmal.

Apakah kali ini aku harus bener-bener melupakannya.
Namun kenapa semakin aku ingin melupakannya, semakin aku ingin melihat dia, ingin sekali rasanya aku melihat wajah aslinya, mendengar suaranya. Apakah ada suatu keajaiban aku bisa bertemu dengan Akmal?

Akmal, Akmal dan Akmal, mungkin Allah pun telah bosan mendengarkanku mengucapkan namanya.

Apakah lebih baik aku melupakannya saja?
Iya bener untuk apa aku membuang waktu mencintai seseorang yang tak pernah menyukaiku, bahkan untuk melihatku pun dia enggan.
Ayolah Nay, Kamu pasti bisa melupakannya!!

Saat aku memutuskan ingin melupakan Akmal, kenapa perkataan Dara terngiang jelas di pikiranku, begitupun dengan kata-kata yang pernah Akmal kirim padaku.

"Selama ada rasa, selama ada cinta, melupakan seseorang itu takkan mudah. Semakin kamu ingin melupakan, semakin besar rasa sakit yang kamu alami." ujar Dara padaku waktu itu.

Memang benar apa yang di ucapkan Dara, semakin aku ingin melupakan Akmal, semakin sering bayangan Akmal terlintas dalam pikiranku, dan semua itu membuatku merasa tertekan.

Tetapi haruskah aku terus menerus mengharapkannya?
Mengharapkan ketidakpastian yang akan menjerumuskanku kedalam kekecewaan!!

Atau haruskah aku menyerah akan perasaanku,
mengubur dalam-dalam rasa yang tersimpan untuknya.
Menghapus namanya dalam pikiranku.

Aku tak tahu harus melakukan apa??
Berjuang dalam ketidakpastian yang ada, atau melepaskan dalam uraian luka??

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Asalamualaikum Jangan lupa Follow guys :)

Bdw Aku mau kasih tau apa itu STR??
STR atau (Surat Tanda Registrasi) adalah suatu surat Izin untuk melakukan pelayanan kesehatan, yang di keluarkan oleh pemerintah untuk para tenaga kesehatan, yang telah memiliki sertifikat komptensi dengan bukti sudah lulus dalam mengikuti Ujian Kompetensi.

Jadi siapa yang di sini bekerja sebagai Tenaga Medis,
Semoga kerja mulia kalian selalu di berkahi Allah SWT.

Jadi Siapa yang udah suka sama cerita ini??

Kira-kira Haikal itu siapa ya??

Yuk jangan lupa Koment dan love💕💕💕💕💕

Dan tunggu chapter berikutnya💕💕💕🙏🙏🙏

JOTAKKA  - (Jodoh Cinta Untuk Kanaya) Sudah TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang