•03•

28 9 4
                                    

"Ya amun, kepala ku sangat pusing!"ucap Bianca yang baru saja 30 menit di depan laptop nya membuat Charles dan Diana menengok ke arahnya.

Kini Charles dan juga Bianca berada di apartemen milik Diana. Mereka sedang mengerjakan tugas bersama.

"Kau baru saja menatap laptop mu sekitar 30 menit,dan kau baru menulis dua paragraf?"ucap Charles sambil menepuk jidatnya,sedangkan Diana tetap mengerjakan tugasnya tanpa mempedulikan dua makhluk di sampingnya.

"Ah~ tapi kepala ku pusing"lagi lagi Bianca merengek kepada Charles. Charles tak bisa apa apa ketika melihat Bianca merengek seperti anak bayi yang menginginkan es krim.

"Setelah menyelesaikan tugasku,aku akan membantumu"ucap Diana yang masih fokus dengan layar laptopnya.

"Wah? Benarkah? Terimakasih Diana ku,kau memang yang terbaik"ucap Bianca sambil memeluk Diana dari arah samping. Diana yang risih mencoba melepaskan pelukan Bianca.

"Lepaskan,atau tidak akan ku bantu?" Ancam Diana sambil melihat sinis ke arah Bianca. Cepat cepat Bianca melepaskan pelukannya.

"Hey, apakah kalian ingin ikut menonton film?"tiba tiba Charles bertanya kepada sahabat sahabat nya itu.

"Kapan?"tanya Bianca sambil menatap Charles yang juga fokus dengan layar laptopnya. "E-mung-mungkin Sabtu"ucap Charles ketika melihat wajah Bianca yang sangat imut.

"Aku ikut,aku sangat bosan jika hanya di apartemen"ucap Diana tanpa berfikir dua kali. "Aku juga ikut"ucap Bianca yang di balas anggukan oleh Charles.

"Ah! Aku lupa!"ucap Charles tiba tiba,yang membuat Diana dan juga Bianca terkejut. "Astaga! Aku terkejut Char!"ucap Bianca yang langsung melempar Charles dengan bantal kecil yang ada di pangkuannya.

"Astaga! Aku tak sengaja Bi!"ucap Charles sambil menahan pukulan pukulan dari Bianca. "Bagaimana kalau aku jantungan?"ucap Bianca sambil mengerucutkan bibir pink miliknya.

"Aku baru ingat. Besok jadwal kuliah ku pagi,jadi Bi, aku tak bisa mengantar mu. Bagaimana?"ucap Charles dengan muka memelas.

"Aku bisa berangkat dengan Diana"ucap Bianca sambil bersandar pada pundak Diana. "Kalau begitu baguslah" ucap Charles.

"Kenapa akhir akhir ini kau jadi sering mengambil jadwal pagi?"tanya Diana sambil menyimpan laptop nya dan di ganti oleh laptop Bianca.

"Tak apa,a-aku hanya butuh tidur siang akhir akhir ini"ucap Charles yang membuat Diana mengerutkan kedua alisnya.

🍔🍔🍔

"Apa kau tahu mengapa Charles akhir akhir ini jadi sering mengambil jadwal pagi?"tanya Bianca kenapa Diana yang sedang memakan cheese burger nya itu.

Kini Diana dan juga Bianca sedang berada di kantin kampus mereka. Entah kenapa kini dipikirkan Bianca hanya Charles yang membuatnya penasaran dengan selalu mengambil jadwal pagi.

"Hm.. bukannya kau lebih dekat dengan Charles? Dia tak bercerita apapun kepadaku"ucap Diana yang dengan nada datar.

"Akhir-akhir ini dia jarang menghubungi ku, kadang juga hanya menanyakan keberadaan ku saja atau menanyakan dirimu"ucap Bianca sambil meminum milik shake pesanannya.

"Sudahlah,jangan di pikiran. Lelaki itu memang sedikit aneh"ucap Diana
untuk menenangkan Bianca yang sepertinya kepikiran tentang Charles.

Akhirnya setelah selesai mereka pun kembali ke apartemen masing masing. Apartemen Bianca tak jauh dari apartemen Diana,bahkan apartemen Bianca berada di seberang apartemen Diana.

Diana memasuki lift,pintu lift hampir tertutup sampai seseorang menahannya dan masuk ke dalam lift.

Lelaki jangkung dengan tinggi sekitar 184 centimeter dan dengan kulitnya yang terlihat sedikit sawo matang. Mata coklatnya di tambah dengan alisnya yang tebal, hidungnya yang mancung dan juga bibir yang tebal membuat lelaki ini terlihat sangat tampan.

Kemeja putih dan juga celana berwarna cokelat membuat badannya yang atletis cocok untuk memakai apapun. Dengan penampilannya yang seperti ini membuat Diana benar benar kagum.

Ternyata ada juga laki laki seperti ini batin Diana.

Ia memencet angka 5 pada tombol lift. "Kau mau ke lantai berapa?"ucap lelaki tersebut yang membuat Diana tersadar akan lamunannya.

"Aku satu lantai dengan mu"ucap Diana lalu membalikkan badannya ke depan. "Aku belum pernah melihat mu disini,apa kau baru pindah?"tanya Diana kepada lelaki tersebut.

"Sekitar dua bulan yang lalu"jawabannya sambil memasukkan tangannya kedalam kantung celananya, yang membuat Diana tak bisa berkedip.

Ting!

Akhirnya pintu lift terbuka dan akhirnya mereka sama sama keluar dari lift tersebut. Setelah sampai di pintu apartemennya, Diana terus memperhatikan dimana letak apartemen laki laki yang membuatnya tak bisa berkedip itu.

Dan mereka hanya berbeda beberapa nomor saja. Nomor apartemen Diana 506 sedangkan nomor apartemen lelaki tersebut 508.

Merasa di perhatikan lelaki itu tersenyum ke arah Diana sekilas dan langsung masuk ke dalam apartemen miliknya.

Setelah membalas senyum dari lelaki tersebut akhirnya dia masuk ke apartemennya. "Astaga! Apa yang baru saja ku lakukan?!"ucapnya ketika sudah berada di dalam apartemennya.

"Ah, senyumnya benar benar manis..."tanpa sadar Diana mengucapkan kata kata itu. "Tidak, tidak.. ada apa dengan diriku? Kau harus sadar Diana,ini bukan dirimu"ia menggerutu sendiri karena merasa ada yang aneh dengan dirinya.

***

HopelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang