•04•

27 8 5
                                    

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu dari pintu apartemen milik Diana.

Diana membuka pintu apartemennya dan mendapatkan Charles dan juga Bianca. "Kau baru bangun?!"tanya Bianca kepada Diana yang masih mengenakan piyama miliknya.

"Ini masih pagi bi"ucap Diana. "Ah,tidak tidak. Cepat mandi! Kita akan segera berangkat!"ucap Bianca,jiwa keibuan nya pun keluar.

"Yes mom"ucap Diana sambil mencubit kedua pipi mochi milik Bianca. Diana langsung pergi ke kamar mandi untuk bersiap siap.

Sepuluh menit kemudian Diana keluar dengan kaus berwarna putih juga celana jeans berwarna hitam dengan kemeja bermotif kotak-kotak yang di ikat pinggangnya,di tambah lagi dengan sneakers putih favoritnya.

"Astaga..."ucap Bianca sambil berkacak pinggang melihat dandanan Diana. "Ada apa?"dengan polosnya Diana bertanya kepada dua orang di depannya.

"Bianca, urus dia"ucap Charles sambil mendorong Bianca untuk mengurus Diana. "Ayo masuk lagi"ucap Bianca sambil menarik tangan Diana dan masuk ke kamarnya.

Akhirnya perempuan berdarah campuran itu pun terpaksa harus menjadi ibu peri Diana dalam sehari. Kerena tak mudah untuk menjadi ibu peri seorang Diana.

"Charles!"teriakkan Bianca membuat Charles yang tadinya tertidur pulas pun terbangun.

Sekitar tiga puluh menit Bianca berusaha untuk memperbaiki penampilannya Diana,yang membuat Charles tertidur pulas di sofa milik Diana.

"Ya ampun bi,aku masih mengan-"ucapan Charles terhenti ketika melihat penampilan Diana. "Tuk"lanjut Charles. Bianca hanya bisa berkacak pinggang sambil mencubit pipi Charles.

"Ah! Sakit bi!"ucap Charles sambil berusaha melepaskan cubitan Bianca. "Ayo kita berangkat"ucap Diana sambil memutar kedua bola matanya lalu berjalan keluar ke arah pintu.

"Kau apakan dia tadi?"tanya Charles kepada Bianca. "Ini sangat melelahkan char,sangat sulit untuk memaksanya memakai rok dan juga makeup yang sedikit tebal"ucap Bianca sambil bersandar di lengan Charles.

"Lalu bagaimana kau melakukannya?"Charles bertanya lagi. "Tentu bisa,dan jangan lupa kau harus membayar ini semua. Kalau bukan karena dirimu aku tak akan mau menjadi ibu perinya"ucap Bianca sambil menyusul Diana yang sudah di luar .

"Aku akan membayarnya, asalkan rencana yang sudah ku beri tahu pada mu itu berhasil"ucap Charles dan langsung menggandeng tangan Bianca.

🍔🍔🍔

Kini, sesuai janji Charles mereka pergi untuk menonton film. Dan sekarang Diana sangat menyesal karena ia harus memakai rok mini berbahan jeans di tambah dengan sweater crop top.

Jika bukan karena Bianca,Diana tak akan mau memakai itu semua. Untungnya ia meminta Bianca untuk tidak mengganti sneakers nya dengan high heels.

"Bianca,tapi ini benar benar pendek"Diana merengek kepada Bianca. "Siapa suruh kau menyimpan benda itu"ucap Bianca menengok ke arah jok belakang.

"Ibuku mengirimkan paket untukku,mana mungkin aku menolaknya"ucap Diana yang masih merengek. "Bioskop sangat dingin,dan aku tidak yakin-"ucapan Diana terpotong.

"Shht! Sudahlah, sebentar lagi kita sampai"ucapan Charles membuat Diana menatapnya dengan tatapan mematikan. Charles hanya bisa diam dan tak tahu harus berbuat apa.

"Ah, sudahlah. Ayo! Jangan sampai ada yang ketinggalan"ucap Charles.

Setelah parkir, akhirnya mereka sampai di salah satu mall yang lumayan dekat dengan apartemen Charles dan juga Diana.

Diana yang dari tadi hanya menurunkan roknya berkali kali pun menjadi sorotan para pengunjung yang ada di mall tersebut.

"Ada apa denganmu?"tanya Bianca yang sedari tadi juga menjadi pusat perhatian karena membawa Diana di belakangnya.

"Rok ini sangat pendek bi,aku tidak nyaman"rengek Diana sambil memasang puppy eyes andalannya, tentu saja Bianca tidak mudah terpengaruh oleh wajah Diana ini.

"Sudahlah,ayo beli tiketnya"ucap Charles sambil menarik tangan Bianca lagi.

Ketika mereka sedang mengantre untuk membeli tiket bioskop, seperti biasa suara Charles membuat Diana dan juga Bianca terkejut.

"Ah!"Charles tiba tiba menepuk pundak Bianca. "Ada apa char?"Bianca yang di tepuk pun bertanya kepada Charles. "Astaga,bi. Aku lupa membawa ponsel ku"ucapnya.

"Bagaimana bisa tertinggal?"Bianca yang sebenarnya malas,dan tahu arah topik pembicaraan Charles pun mau tidak mau harus meladeni ucapannya.

"Di sofa,saat aku tertidur tadi. Ah! Diana belikan 4 tiket,aku dan Bianca akan pergi ke apartemen"ucap Charles sambil menarik tangan Bianca keluar dari barisan.

"Tapi kita hanya bertiga"ucap Diana yang kebingungan dengan perkataan Charles. "Temanku akan datang,dan kau kenal dengannya"ucap Charles yang masih di sekitar barisan.

"Tiket apa yang harus ku beli?"tanya Diana lagi. "Aku ingin menonton dengan genre romance" Bianca menjawab pertanyaan Diana. Diana yang tadinya ingin protes hanya bisa menghela nafas ketika Bianca dan Charles sudah tidak terlihat lagi.

Setelah membeli tiket bioskop,Diana pun menunggu Charles dan Bianca serta teman Charles yang bahkan Charles tak memberi tahu siapa dia.

Tak lama seorang pria dengan tinggi 184 centimeter, dengan kulit sawo matang yang menjadi ciri khasnya datang menghampiri Diana yang tengah duduk.

"Apa kau Diana?aku temannya Charles"

***

Diana Avichayil

Diana Avichayil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HopelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang