Chapter 17

1.8K 219 92
                                    

Happy Reading

******

Pendosa,,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pendosa,,

Mungkin itulah sebutan yang tepat untuk mereka,untuk seseorang yang berani menentang norma yang ada,menentang aturan dunia dan juga aturan Tuhan.

Oh sehun dan Oh Baekhyun,mereka tau cinta mereka tak wajar dan tak pantas untuk bersama.tapi mereka tak perduli dengan hukum alam yang berlaku karena mereka percaya bahwa takdirlah yang membuat mereka saling jatuh cinta.

Mereka salah,mereka tau.Tapi mereka juga tau,kalau cinta mereka tak pernah salah.mereka hanya ingin saling mencinta dan menyayangi,hingga tak ada satupun yang berani memisahkan tautan tangan mereka sekalipun itu adalah sang malaikat maut.

***

Hufttt..

Baekhyun menghembuskan napasnya lelah,ini sudah hampir satu jam lebih tapi ia belum selesai juga menyelesaikan tugas sekolahnya.Ah bahkan kepalanya sudah terasa mau pecah dengan hanya melihat angka angka yang tertera di dalam buku pelajarannya.

Kenapa,lee sosaengnim begitu kejamnya memberikan tugas matematika sebegitu sulitnya,sudah tau otaknya pas pasan.tapi kenapa harus di beri tugas sebanyak ini,keluhnya.

Sekilas,baekhyun melirik kearah sehun.Dimana sang kakak tengah membaca buku komik kesukaannya begitu tenang tanpa merasa sedikitpun terganggu olehnya.

Baekhyun berpikir,kenapa sehun terlihat begitu santai tanpa sedikitpun menyentuh buku pelajarannya.tapi anehnya,ia selalu mendapat peringkat lima besar.Bahkan sehun dengan mudahnya mengerjakan tugas sekolahnya meskipun namja itu sering membolos.

"Bukannya kami kembar,tapi kenapa hanya sehun saja yang terlihat sempurna!" Gumamnya dalam hati.

Jika memikirkan itu,membuat baekhyun semakin iri saja terhadap sehun.

"Aishh kenapa aku berpikiran seperti itu??" gumamnya merutuk dirinya sendiri.

Baekhyun kembali melihat buku pelajarannya,dan saat itu juga rasa pusing kembali menyergap kepalanya.Daripada ia mati muda karena overdosis soal matematika,kenapa ia tidak meminta bantuan sehun saja.toh sehun pasti mau membantunya,pikirnya.

Sesaat wajah kusut itu,perlahan memudar dan terganti oleh senyuman yang mengembang di sudut bibirnya.Gadis itu pun mulai melangkahkan kakinya menghampiri sang kakak yang tengah duduk di kursi belajarnya dengan posisi membelakanginya.

Grepp...

Sehun tersenyum tipis,saat merasakan ada sepasang lengan memeluk lehernya serta dagu mungil yang bertumpu di pundaknya.

Sehun tau,adiknya tengah menginginkan sesuatu jika sedang bersikap manja seperti ini.

"Wae??" tanyanya tanpa mengalihkan fokusnya membaca buku komik kesukaannya itu.

I Love You.  My Younger Sister [Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang