Rooftop adalah tempat pelarian bagi siswa yang bosan atau malas untuk mengikuti pelajaran, dan disinilah Reno sekarang, Reno berada di rooftop bukan karena malas mengikuti pelajaran tapi kejadian tadi mengharuskannya untuk berada ditempat ini.
Reno menyandarkan punggungnya yang lengket ke sofa bekas yang ada dirooftop sekolah sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang mengenai wajahnya. Bagi Reno Rooftop memang tempat paling tenang untuk menenangkan pikiran dan mereda-
kan amarahnya setelah kejadian beberapa menit yang lalu yang membuat darahnya naik drastis.Reno belum sama sekali membersihkan dirinya setelah terkena jebakan yang disiapkan Delisa untuk Dea. Disaat Reno sedang memikirkan kejadian beberapa menit lalu disaat itulah muncul seseorang yang menepuk bahunya.
"Ehh Ren...lo ngapain disini? Mana baju pada lengket semua lagi? Lo habis ngapain? Main lumpur lo? Kayak bocah aja lo" kata Dirga sambil cengengesan. Orang yang menepuk bahu Reno tadi adalah Dirga
"Lo kalau ngomong ngegas mulu....
dengerin dulu gue ngomong terus baru lo tanyain" kata Reno ikut ngegas"Yaudah...cepet ngomong!" kata Dirga sambil memasang raut wajah serius ingin mendengarkan cerita Reno
"Tuh muka jangan gitu juga kali...gak konsen gue ngomong kalau muka lo kayak gitu" kata Reno sambil
menampar kecil muka Dirga"Kenapa emang muka gue? Ganteng?"
Kata Dirga pede sambil menarik turunkan alisnya"Ihh najiss gue.." kata Reno kemudian masang muka datar nya
"Udah-udah kebanyakan becanda..kapan lo ngomongnya?"
"Makanya lo diem dan pasang kuping lo baik-baik, gue malas ngulang-ngulang"
"Iya-iya,,jadi sekarang ceritain! Kenapa seragam lo bisa kotor kayak gini? Mana bau lagi" Kata Dirga sambil mengelap-ngelap tangannya karena sempat mengenai seragam Reno
Sebenarnya Dirga sudah mengetahui penyebab kenapa seragam Reno bisa kotor, tentu saja Dea yang memberitahukannya. Setelah diberitahu oleh adiknya, Dirga langsung bergegas mencari Reno.
"Sebenernya ini tuh gara-gara si Delisa, dia ngerencanain balas dendam ke Dea tapi malah kena nya gue" kata Reno dengan wajah datar sedatar-datarnya
"Wahh bener-bener si Delisa cari masalah mulu" kata Dirga sambil geleng-geleng kepala
"Hhh..usahlah jangan bahas itu lagi, badmood gue" kata Reno dengan muka datarnya
"Yaudah gak usah dibahas lagi, lo gak mau pulang gitu? Bersihin diri, udah lengket banget kayaknya" kata Dirga memegang seragam Reno
"Iya gue juga mau cabut sekarang"
" yaudah balik yuk" kata Dirga sambil berdiri dan membersihkan tangannya yang habis memegang seragam Reno
"Mau kemana lo ngajak balik?,gak masuk lo? Hari inikan Bu Gurita ngajar" kata Reno bingung, pasalnya mata pelajaran yang diajarkan Bu gurita adalah pelajaran kesukaan Dirga
"Bukan Bu Gurita ogeb, tapi Bu Margareta" kata Dirga membenarkan perkataan Reno
"Iya-iya semerdeka lo aja" kata Reno sambil meninggalkan Dirga dirooftop
"Ehh gue ikut lo ya!!" teriak Dirga sambil menyusul Reno yang sudah meninggalkannya
***
Reno dan Dirga sebenarnya adalah sahabat sejak kecil, mereka tinggal di komplek yang berdekatan dulunya. Dirga mengenal Reno pada saat dia sedang bermain sepeda sendiri ditaman komplek.
Saat itu Reno sedang bermain duduk di bangku taman sambil menangis, Dirga yang sedang bersepeda melihat Reno dan memilih berhenti dan berjalan menuju Reno meninggalkan sepedanya dibawah pohon rindang di bawah taman komplek.
Dirga berjalan semakin dekat kearah Reno dan melihat Reno sedang menangis.
"Hai...kamu kenapa? kok nangis sendirian?" tanya Dirga sambil duduk disamping Reno
"Aku dari tadi gak nemuin mamaku, aku tersesat" kata Reni sambil terus menangis
"Nama kamu siapa? Kenalin aku Dirga" kata Dirga sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman
"Nama aku Reno" kata Rebo membalas menyalami Dirga kecil
"rumah kamu dimana, biar aku anterin aja, aku tau kok daerah komplek ini"
Reno pun memberitahu nama komplek yang dia tinggali, Reno hanya mengetahui namanya saja karena dia belum beberapa lama tinggal di komplek itu
Setelah menebak-nebak komplek yang diberitahukan Reno, Dirga pun langsung mengantar Reno mengguna- kan sepedanya.
Setelah mengecek satu persatu rumah yang ada di komplek itu, akhirnya Dirga menemukan rumah Reno.
Didalam halaman Rumah terlihat sepasang suami istri yang sedang panik dan mulai menelpon seseorang, Reno pun langsung saja masuk kelahalaman itu sambil menggandeng tangan Reno yang masih menangis disamping nya karena sedari tadi mereka belum menemukan rumahnya.
"Assalamu'alaikum tante om" kata Dirga kecil kepada sepasang suami istri itu
Ucapan Reno membuat kedua kedua orang tadi berbalik dan memperhatikan anak yang sedang menangis sambil menggenggam tangan teman kecilnya
"Reno sayang.. Kamu kemana aja, mama nyariin kamu dari tadi" ucap seseorang yang ternyata adalah mamanya Reno
"Ma..ma" kata Reno sambil memeluk erat mamanya kemudian disusul oleh papanya, mereka melupakan Dirha kecil yang masih berdiri menyaksikan mereka berpelukan
"Tante, Om ,Reno, Dirga pulang dulu yh!" kata Dirga kecil sambil beranjak
pergiKetiga orang yang sedang berpelukan itupun melepaskan pelukannya dan melihat Dirga kecil berjalan keluar halaman rumah mereka
"Dek tunggu bentar, rumah kamu dimana, biar om sama Reno anterin aja yh?" kata ayah Reno menghampiri Dirga
"makasih loh Om, tapi nggak usah, Dirga bawa sepeda" kata Dirga sambil menunjuk sepedanya yang tergeletak di depan pagar Rumah
"Beneran gak apa-apa"
"Iya nggak apa-apa Om" kata Dirga kecil sambil tersenyum memperlihatkan gigi susu nya yang rapi
"Sekali lagi makasih yah.....mm nama kamu siapa ?"
"Dirga, Om"
"sekali lagi makasih ya Dirga udah anterin Reno pulang" kata ayah Reno sambil terseny lembut kearah Dirga
"Iya sama" Om"
"Reno sini nak, bilang makasih dulu sama Dirga"
Reno pun melepaskan pelukan mamanya dan berjalan menuju ke arah Dirga dan papahnya
"Makasih yah Dirga udah anterin Reno pulang" kata Reno sambil tersenyum kearah Dirga
Dirga mengganggukan kepalanya sebagai jawabannya dan membalas senyuman Reno
"Kalau gitu, Dirga pulang dulu yah Om, Tante ,Reno" izin Dirga sekali lagi
"Iyah, kamu hati-hati yah!" kata mama Reno sambil tersenyum kearah Dirga
Dirga membalas senyuman mamanya Reno dan berjalan keluar menuju sepedanya, kemudian Dirga pun berlalu dari komplek perumahan Reni menuju kerumahnya
Keesokan harinya Reno dan Dirga kembali bertemu ditaman, tentunya dengan kedua orang tua Reno juga, sejak saat itu Reno dan Dirga selalu bermain bersama di taman sampai menjadi sahabat.
Namun pada suatu hari, Dirga tidak lagi bertemu dengan Reno ditaman komplek bahkan sampai hari-hari berikutnya. Hingga suatu hari Dirga mengetahui bahwa Reno dan keluarganya pindah keluar kota dikarenakan perusahan papa Reno yang berada disana sedang bermasalah.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd
Teen FictionPintar-pintar lah dalam memilih suatu, terkadang apa yang kita lihat nyata adalah palsu dan apa yang kita lihat palsu adalah nyata. not everything we want can be obtained, sometimes we have to feel the falseness first and then get authenticity