#9 Petualangan yang akan dimulai

34 3 2
                                    

"Manusia?!" pikirku kebingungan.

"Bukankah manusia tidak bisa berada di Black World???" pikirku.

"Zeldris, kenapa manusia bisa ada di sini?!" tanyaku kebingungan.

"Maaf tuan, aku tidak tau kenapa manusia bisa berada di sini." jawabnya

Aku pun melihat ke arah salah satu manusia, dan mereka rata-rata memakai pakaian sekolah.

"Memakai pakaian sekolah? Emang di Black World ada sekolah? Ga mungkin. Lebih baik aku tanya langsung ke mereka." pikirku.

"Kamu! perempuan yang berdiri di situ, kamu bisa ngomong?" tanyaku lembut.

"Bi..bisa kak." jawab perempuan itu.

"Kamu berasal dari mana? Pakaian itu sepertinya berasal dari bumi." tanyaku sambil melihat pakaian yang ia kenakan.

"Aku dari Bima kak, kami nyasar di hutan itu." jawabnya sambil menunjuk Black Forest.

"Bima?! Jangan-jangan mereka 49 siswa yang menghilang saat itu? Apakah teman-temanku juga ada di sini?!" pikirku.

"Bukannya kalian 49 siswa yang dinyatakan hilang saat itu?!" tanyaku mulai serius.

"I...iya kak." jawabnya mulai ketakutan.

"Kenapa kalian hanya 11 orang? Mana yang lainnya?" tanyaku lagi.

Dia tidak menjawab pertanyaanku.

"Zeldris, ajak mereka masuk kedalam istana." perintahku.

"Baik tuan." jawabnya.

Mereka pun pergi masuk kedalam istana dan meninggalkan ku bersama Orc.

"Kamu tau sesuatu tentang ini?" tanyaku ke Orc itu.

"Maaf tuan, aku tidak terlalu tau tentang mereka. Tapi saat kami di serang oleh perempuan itu, aku melihat ada yang berpakaian seperti anak-anak tadi di bunuh oleh perempuan itu." jelasnya.

"Hmm baiklah. Kamu ingin bertemu dengan Drake kan? Masuklah kedalam, aku yakin dia ada di dalam." ujarku.

"Baik tuan." jawabnya sembari meninggalkanku.

Aku mengeluarkan sayap ku dan terbang menuju ke atas istana.

"Hmmm, kalo di liat-liat lagi, dunia ini sepertinya sangat luas. Sekarang, bagaimana dengan masalah yang datang padaku, aku harus bagaimana?" pikirku sambil duduk di atas atap istana.

"Tuan!!! Tuaaan!!!!" orc itu memanggilku dari bawah.

Aku segera turun karna aku penasaran kenapa dia memanggilku.

"Manusia itu mulai tidak sadarkan diri tuan!!!" ucapnya dengan panik.

"Ada apa dengan mereka?!" tanyaku serius.

"Aku tidak tau tuan, lebih baik tuan masuk ke dalam dan memeriksa mereka!" jelasnya.

"Hmmm baiklah, ayo segera masuk ke dalam." ajakku.

Aku dan dia segera masuk kedalam dengan gerakan cepat.

"Dimana mereka?!" tanyaku kebingungan.

"Mereka di kamar ujung sebelah kiri koridor tuan." ucapnya sambil kebingungan.

"Baiklah, ayo cepat."

Saat aku membuka pintu kamar itu, aku melihat ke arah manusia yang terbaring di tempat tidur.

"Apa yang terjadi?!" Tanyaku.

Tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaanku.

Aku langsung pergi melihat keadaan manusia itu.

"A... Apa ini?! Simbol apa yang ada di lehernya?!" Ucapku kebingungan.

"Zeldris!!!" Panggilku dengan suara keras.

"Iya tuan"

"Kamu tau simbol apa yang ada dilehernya ini?!" Tanyaku.

Zeldris mendekat ke arahku dan menatap ke leher manusia itu.

"I... Ini..." Ucapnya pelan.

"Ada apa?!" Tanyaku makin kebingungan.

"Tuan, sebaiknya kita harus mengembalikan keadaan istana ini seperti semula" ujarnya.

"Mengembalikan? Maksudmu apa? Lagi pula, itu simbol apa?" Tanyaku heran.

"Iya tuan, kita harus memperkuat pertahanan istana ini dan membuat banyak pasukan" ucapnya.

"Perempuan itu sudah kembali tuan..." Lanjutnya lagi.

"Perempuan? Siapa?" Aku semakin bingung.

Zeldris tidak menjawab pertanyaanku dan ia mendekatkan mulutnya ke telingaku.

"Sebaiknya kita bicarakan di luar tuan, agar manusia ini tidak mendengarnya." Bisiknya.

Aku segera keluar dari kamar itu dan menuju ke ruang utama dan berdiri di depan kursi istana.

"Wahai pelayanku, berkumpullah dihadapanku sekarang!" Tegasku.

Hiii para pembaca
Maaf ya karna sempat hiatus.
Dikarenakan ada tugas kuliah hihi.

Semoga terhibur ya :)
See you in next episode :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The VampdemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang