Dengan susah payah vivi mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengan baim apa yang sebenarnya terjadi...salah apa yang menyebabkan diriny selalu dicaci dimaki dan di permalukan habis-habisan
Sesampainya disekolah vivipun langsung menghampiri kelas baim tapi belum ada tanda-tanda baim dikelasnya ahirnya vivi memutuskan menunggunya ditempat duduk depan kelas baim
Setelah cukup lama menunggu ahirnya datang juga
Sesegera mungkin vivi menghadang jalan yang akan dilaui baim
"Im aku mau ngomong sama kamu"kalimat pertama yang diucapkan vivi
Dengan sedikit menarik tangan baim untuk duduk di kursi bersebalahan dangan vivi
"Ada apa!!!" melirik dengan tatapan tajamnya
Keringat dingin mulai bercucuran di pelipis vivi
"Im...aku gak tau salah aku sama kamu apa. aku pun gak tau kenapa kamu sedingin ini.sekasar ini sama aku.aku cuman pengen kita sahabatan lagi kaya kita kecil dulu...dan maaf kan aku jika selama ini aku punya salah. yang aku pun ngak tau dimana letak salahku"kata-kata itu keluar dengan sendirinya tanpa disadari vivi
Baim hanya diam tanpa sepatah katapun
Hening...
"Okehh im aku balik ke kelas"beranjak dari duduknya meninggalkan baim
Tiba-tiba tangan vivi terasa ada yang mencengkram dari belakang. vivi pun membalikan tubuhnya dan betapa terkejutnya baim memegang pergelangan tangan dengan sangat kuat
"Maaf..."satu kata yang keluar dari mulut baim
Vivi yang merasa terkejut hanya bisa mematung dihadapan baim
Setelah mengatakan kata tersebut baim berlalu meninggalakan vivi
"Aku tahu kamu masih inget aku im..aku tahu kamu masih menganggap aku temen kamu" batin vivi
Hati vivi merasa lega setelah mendapat respon dari baim.
----------
Setelah pulang sekolah vivi berniat akan mampir ke rumah baim tanpa sepengetahuan dari baim dan memberikan makanan sebagai tanda membaiknya persahabatan mereka
Langkahnya terhenti ketika suara teriakan dari rumah baim terdengar jelas di telinga vivi
"Kamu emang anak gak berguna!!gak tau terimakasih!! udah untung kamu papah besarkan malah seenaknya aja kamu!! Apa kamu kamu udah bosen hidup!!kamu mau ikut mamah kamu yang udah mati!!"
"Cukup pah!!!jangan bawa-bawa almarhum mamah pah!!"
Suara baim terdengar gemetar dari dalam rumahnya
"Plakk" baim mendapat tamparan dari papahnya"Dasar anak gak tau diri!! Pergi kamu dari sini dan bawa semua barang-barang kamu!!"suara keras dari ayah baim
"Okkeh baim akan pergi dari sini!!!" ucap baim sambil keluar dengan membanting pintu depannyaVivi yang mendengar semua perdebatan antara anak dan ayahnya hanya bisa diam mematung didepan pintu. sampai-sampai tak sadar jika baim yang membawa tas ranselnya berdiri di belakangnya
"Lo ngapain di sini!!!"bentak baim
"Im...kamu gak papa kan??"tanya vivi khawatir tanpa menjawab pertanyaan baim
"Lo denger semua yang terjadi!!!"sambil menunjuk muka vivi
"Maaf aku gak sengaja. Sebenernya aku itu mau...kasih ini buat kamu" sambil menunjukan rantang ke baim"Lo ikut gue sekarang!!!" perintah baim sambil menarik lengan vivi dan membawanya ke taman dekat komplek rumah baim
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Kecil [completed]
Teen FictionPertahankan orang-orang yang peduli dengan mu dan jangan sia-siakan