3

11.5K 1K 20
                                    

"Ren! Rendra!! "

"Ih rendra mahh gitu"

"Rendraaaa!!!!!"

"Sayangg~"

"Ah elah! Eh pendek! Bocil! Kutu onta!"

"Ihh rendra mahhh, masa abang cogan kaya gue di kasih kacang krispi sih?!! " Semua usaha alfy sia-sia, makhluk yang ia panggil-panggil bahkan sampai ia goncang pun tak bergeming. Bahkan untuk menoleh pun tidak berniat

"Si rendra kenapa fy? " Dewi yang baru saja bergabung duduk di meja kantinpun tak mengerti apa yang sedang terjadi, diantara dua sahabatnya ini

"Ini ni! Masa si rendra dari dua hari kemarin gak mau talking talking sama gue. Gila kali ya? Abang kan kangen~" Rendra tetap tak bergeming sekalipun kini alfy sudah menggelayut di lengan rendra seperti koala pada pohon

"Emang lo apain si rendra? " alfy yang merasa tertuduhpun langsung memasang wajah datar, ditambah dengan menyipitkan matanya yang sudah sipit itu

"Gak usah disipitin! Mata lo udah minimalist" Alfy yang merasa terhakimi pun langsung menampangkan wajah sok syoknya

"Lo diskriminasi banget sih?! Rasis lo!" Dewi cuma bisa geleng-geleng atas sikap sahabatnya

"Udah jadi si rendra ini kenapa ogep?!" dalam hati dewi ingin sekali menenggelamkan alfy ke kali ciliwung tapi kejauhan, jadi batal.

"Ini gara-gara bu ranti kemarin, kan lo sendiri tau bu ranti maksa rendra buat jadi pendamping hidup gue" rendra yg mendengarnya langsung memberikan alfy jelingan mata yang luar biasa mengerikan sedangkan dewi hanya menaikkan sebelah alisnya..

"Ma..maksud gue jadi pendamping di dramaa. I..itu tu yang jadi pu..putri tidur~" setelah mengatakannya alfy langsung mengelus dada karena berhasil selamat dari amukan rendra dan tentunya ia tetap menghela nafas karena kini rendra kembali tak menghiraukannya lagi

"Ohhh pantes aja sih" dewi mangguk mangguk gak berdosa, tanpa melihat wajah alfy yg sudah memanpangkan wajah tak percaya bah ia ber- friend -an dengan manusia model seperti mereka

"Astagfirullah, dosa apa gue pas doa biar punya sahabat karib dulu ya Allah :')" alfy cuma bisa geleng geleng prihatin terhadap dirinya sendiri.sungguh kasihan.

❇❇❇

"Eh ada putri tidur dan pangerannya disini, lagi bangun kemistri apa pacaran ni?" Agung anak kelas sebelah yang tiba tiba nongol didepan kelas rendra dan alfy langsung dapat tatapan sinis rendra

"Maksud lo apaan? " Agung tertawa mendengar ucapan rendra, dan membuat rendra semakin bad mood karena merasa tak suka dengan tawa agung

"Ketawain apaan lo?! Lo mau gue sholatin apa?! "

"Wiss sans dong masnya, gue kan cuma ketawa doang. Habisnya lo pura pura nanya lagi maksud gue, maksud gue ya tentang drama kalian lah! " Rendrapun semakin bingung dibuatnya ia tak mengerti darimana agung bisa tau

"Lo tau darimana kalo gue yg meranin putri tidurnya, terus si alfy yang meranin pangerannya? " Agung berkacak pinggang mendengar pertanyaan rendra yang menurutnya adalah pertanyaan bodoh, sedangkan alfy? Dia hanyalah seorang penyimak

"Ya taulah! Lo kira gue gak bisa baca?! Pengumuman di tempel di mading yang segeda jaban gitu. Lengkap noh siapa-siapa aja castnya bahkan sampai panitianya pun lengkap! " Rendra langsung melotot mendengar tutur kata agung yang serasa seperti petir di vidio tetangga yang baru baru aja viral

Dengan secepat kilat bagaikan cahaya matahari terbit di pagi hari -ngak deng lebay amat- pergi ke TKP alias mading sekolah yang besarnya udah ngalahin papan tulis dikelas dan semakin syoknya dia ketika melihat banyak gumpalan gumpalan manusia yang sedang berkerumun di depan mading.

"Liat apaan kalian? " salah satu siwi yang mendengarnya pun menoleh memerhatikan rendra dan nametagnya

"Ini pengumuman tentang pensi untuk HUT sekolah. Oh iya, lo rendra kan? " rendra yang ditanyapun hanya mengangguk

"Pantesan lo yang dipilih jadi putri tidurnya, lo laki kan? Tapi catik bangett" Bagai tersambar petir rendra kelu, rendra beku, dia kalut -gak sih-

"Si..si..siapa yang nempel pengumumannya? "

"Bu Ranti kalo gak salah" nama bu Ranti sudah bagaikan karma yang terus terulang ulang di otak rendra sekarang ini cuma satu yang ada dipikirannya

"Shit!"


❇❇❇

Disisi lain, disebuah basecam yang gelap nan sunyi -ngak deng boong terang kok tempatnya gak sunyi juga rame kok gak kaya hati author:')- 

"Jadi ini yang namanya rendra?" seorang pemuda berseragam SHS sedang duduk di tengah-tengah 2 gadis berseragam SHS yang seragamnya udah kaya celana karet emak-emak senam

"Hmm, gimana? Take or Not?" tanya seorang lagi yg duduk tak jauh darinya

Pemuda itu berdengus meremehkan yang diikuti dengan senyumnya yang membuat siapa saja akan terpikat, tetapi memiliki pisau yang tersembunyi

"Take" ia langsung mengeluarkan smirk sambil memandangi dan mengelus wajah yang ada difoto yang sedang ia pegang

TBC

*SHS = Senior High School
Buat yg gak tau aja sih, yang tau ya udah gak papa juga:))

****///////////****

Makasih banget loh yang udah sempetin baca:) Maaf ya kalau super slow update terus pendek lagi, maklum authornya pemalas -gak deng boong- sebenarnya banyak tugas dan faktor malas 2%. Tapi, bukan cuma itu sih.. Uthor  sebenarnya kurang motivasi juga soalnya readers nya gak banyak...

Yg like sama ceritanya tolong Share, Vote and Comment juga ya kalau gak males. Biar uthor punya semangat buat update.. Maaf ya kalau mendadak curhat:') Tapi jangan lari ya, gara utor curhat :')

Sekali lagi makasih banyakkkk baget buat yg udah mau baca:))

Happy Reading for next Chapter, pai pai~

(B)ROMANCE?! - [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang