"Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number GA878 to Incheon, Seoul please boarding from door E2, Thank you."
Pengumuman keberangkatan pesawat yang akan mengantarkan Sera ke Seoul kembali berkumandang untuk kedua kalinya dan Sera masih setia di tempatnya tadi memeluk sosok yang sangat berat untuk ia tinggalkan selama beberapa tahun ke depan. Sera menangis seperti anak kecil yang kehilangan permen dan boneka kesayangannya secara bersamaan padahal ini adalah jalan yang ia pilih sendiri sebelum hari ini datang, hari dimana ia memutuskan untuk melanjutkan studynya dengan full beasiswa yang ia peroleh.
"sudah sudah, sana kamu masuk" suara bapak mengintrupsi Sera untuk menghentikan aktivitas tangisnya di pelukan ibu. Sera segera membenarkan bentuk wajahnya, mengelap air mata dan merapikan tatanan rambutnya.
"malu dek sama Jeno daritadi dia liatin kamu terus. Bingung kenapa tantenya nangis lebih buruk dari dia nangis di rumah" ejek Kak Priya ke adik satu-satunya ini, ia tahu bahwa meninggalkan Indonesia dan keluarga untuk jarak yang sangat jauh dan dalam jangka waktu lama itu tidak mudah tetapi ia boleh bangga karena ini keputusan adiknya atas semua yang sudah adiknya perjuangkan sejak lama.
Mendengar ejekan sang kakak, Sera langsung menatap tajam kakaknya yang sedang menggendong anak laki-laki gembil berumur 2 tahun. Sera berjalan mendekat ke kakaknya, memeluk Kak Priya, Mbak Ratu secara bergantian tak lupa ia mencium pipi Jeno berulang kali hingga anak kecil itu merasa sedikit risih. Setelah berpamitan untuk kedua kalinya ke keluarga Sera berjalan masuk sembari melambaikan tangan ke arah luar. Sedih rasanya, tetapi ini keputusannya. Keputusan yang telah ia perjuangkan selama setahun terakhir dengan segala persiapan beberapa tahun terakhir. Study lanjut ke Seoul, Korea Selatan dengan beasiswa full.
Recehku
Sera : toktoktok... see you when i see you (:
Tiur : safe flight, please belajar yang bener, pulang bawa gelar dan oppa buat gua
Nanda : safe flight cantik, you can do. GBU
Mya : ati-ati di sana jangan lupa doa dan selalu semangat. Kiss you
Setelah Sera selesai memberi kabar ke sahabat-sahabatnya, ia membuka aplikasi chat untuk mengabari seseorang yang 3 tahun ini sudah menemaninya. Sera bingung harus menulis apa disana ketika sudah tak ada lagi ikatan diantara mereka.
Marco : jaga diri di Korea.
Satu pesan masuk tepat ketika Sera baru saja menghapus kalimat yang sudah ia tulis dan membatalkan keinginannya. Sera tersenyum membaca pesan itu, setidaknya mantan lelakinya itu tidak 100% marah atas keputusan mereka kemarin dan Sera menjadi lebih mantap untuk meninggalkan Indonesia ke Seoul untuk masa depannya.
18.00 KST
Udara segar dan cuaca yang cukup baik menyambut Sera untuk pertama kalinya saat menjejakkan kaki di Seoul. Sera baru saja keluar dan selesai mengurus urusan imigrasi bandara dan saat ini ia sedang menunggu kedatangan sahabat penanya yang berjanji akan menjemputnya di bandara sore ini. Sera menyandarkan bahunya di salah satu pilar, mengistirahatkan badannya. Ntah kenapa keadaan bandara Incheon kali ini lebih ramai dari biasanya, Sera dapat melihat beberapa orang membawa peralatan fotografer pro yang Sera tebak memiliki harga yang cukup buat Sera hidup selama satu semester di Seoul. Sera yang memang tidak begitu tertarik dengan keramaian memilih untuk mengenakan earphone dan mendengarkan lagu dari gadgetnya sembari menunggu kedatangan Kim, sahabatnya.
"kyyyaaaaaa, oppa"
Itu teriakan terakhir yang Sera dengar sebelum ia tertabrak oleh segerombolan gadis ABG yang membuatnya hilang keseimbangan dan oleng ke samping, tapi seperti hari ini bukan hari baik untuk Sera karena dari sisi lain ada segerombolan gadis lain yang menabraknya membuat Sera benar-benar marah tetapi tidak bisa meluapkan emosinya. Ia masih cukup sadar tempat dan situasi.
"are you OK?" tanya seseorang yang sudah menjulurkan tangannya membantu Sera yang sudah terduduk dan 'terlempar' cukup jauh dari posisinya tadi bahkan ia kehilangan kopernya. Sera segera bangun, tidak membalas uluran tangan orang tersebut karena ia sibuk mencari keberadaan kopernya. Hingga ada seseorang yang datang menghampiri mereka membawa satu koper yang sangat Sera yakin itu miliknya.
"is this your suitcase?" tanya orang itu yang hanya dibalas anggukan oleh Sera lalu segera mengambil kopernya dan saat Sera akan mengucapkan terimakasih ke dua orang yang berpakaian serba hitam dan bermasker itu. Mereka sudah berjalan menjauh dari tempat Sera berdiri untuk kembali bersama kelompok yang tidak beda jauh stylenya dari mereka yang sekarang berada diantara ratusan gadis ABG galak yang membuat Sera hilang kendali keseimbangan tubuhnya.
Sera yang melihat pemandangan di depannya saat ini berdecak kagum disertai umpatan-umpatan kecil. Ternyata seperti inilah reaksi dan aksi nyata seorang fansgirl yang bertemu idolanya yang terkadang tidak lagi memikirkan keadaan sekitarnya ataupun keadaan idolanya itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milk and Coffee
FanfictionIni cerita cinta antara Yoongi dan Sera. Cinta dengan segala perbedaan dan datang dengan tidak terduga. Cerita tentang Sera yang berjuang di negeri gingseng untuk melanjutkan study S2 dengan segala ceritanya hingga ia bertemu dengan salah satu rappe...