2. Pertemuan

174 14 0
                                    

"Seraaaaa"

Seseorang memanggil nama Sera cukup kencang membuat si pemilik nama menoleh dan tersenyum ketika mengetahui siapa pemilik suara yang tadi memanggilnya. Sera langsung berpelukan dengan Kim.

"mianhe aku telat menjemputmu. Kamu baik-baik saja?aku tadi melihat beberapa army tadi" tanya Kim yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Sera karena tidak etis sepertinya menceritakan hal buruk di awal pertemuan. Kim sekarang sudah membantu Sera membawakan tas jinjing milik Sera, berjalan menuju mobil Kim. Kim Kimmy adalah sahabat pena yang Sera kenal dari salah satu aplikasi media sosial yang membuat seseorang berkenalan dengan semua orang dari berbagai negara. Ketika tahu bahwa Sera diterima untuk melanjutkan study di kampus yang sama dengan Kim keduanya sangat bahagia, selain itu Sera juga akan menginap di rumah Kim selama ia belum menemukan tempat tinggal di Seoul. Tawaran itu datang dari Kim dan keluarganya yang memang sangat welcome terhadap orang baru.

"bagaimana Seoul?seindah bayangamu?" tanya Kimmy membuka percakapan di perjalanan

"hmmm.. setidaknya lebih baik dari bualanmu" jawab Sera membuat Kimmy sedikit kesal

"dan sekarang itu bukan sebuah bualan. Akan ku buktikan"

"semoga berhasil" jawab Sera dengan nada meledek lalu keduanya tertawa bersama seperti sahabat kecil yang terpisah lama berjumpa kembali, nyatanya mereka berdua baru bertatap muka untuk pertama kalinya hari ini setelah sebelumnya hanya bersua via aplikasi. Sesampainya di rumah Kimmy, Sera dikenalkan ke orangtua Kim yang akan menjadi orang tua asuh Sera selama di Korea selain itu Sera juga dikenalkan ke Kim Jaehwan, kakak laki-laki Kimmy.

"cantik" kata Jaehwan saat melihat Sera membuat Sera tersipu malu. Kimmy langsung memukul kepala kakaknya dan memperingatkan untuk tidak sekali-kali menggoda sahabatnya ini.

"wahhhh kamu penggemar BTS?" tanya Sera saat memasuki kamar Kimmy yang dipenuhi oleh poster anggota BTS terlebih poster Jimin yang lebih banyak mendominasi karena hampir berada disemua sudut tembok selain itu Kimmy juga memiliki beberapa aksesoris terkait BTS mulai dari bangtanbomb, album lagu,serta beberapa album special season yang tersusun rapi di sebuah lemari.

"yah kamu tahu itu. Taraa mulai sekarang ini juga menjadi kamarmu" jelas Kimmy membuat Sera tertawa lalu menunjuk sebuah bantal yang bergambar wajah Jimin.

"apa aku juga harus tidur dengan orang itu?" tanya Sera. Kimmy langsung menoleh ke arah yang dimaksud Sera dan segera mengambil bantal kesayangannya lalu menyembunyikan di balik badan.

"tidak. Dia milikku" jawab Kimmy. Sera akhirnya tidur di kamar tidur tepat disebelah kamar Kimmy, tempat Jaehwan oppa dulu yang sekarang lebih banyak tinggal dengan teman-temannya di apartement dibandingkan di rumahnya sendiri.

"besok kita ke kampus untuk melengkapi semua keperluanmu kuliah Sera" teriak Kimmy dari balik tembok kamar Sera membuat Sera hanya geleng-geleng kepala.

Sera hari ini ke kampus bersama Kimmy untuk menyelesaikan semua keperluan study Sera. Ketika sampai di kampus, Sera langsung menuju ke bagian akademik kampus sedangkan Kimmy memilih untuk menunggu di taman yang tepat bersebrangan dengan gedung pusat kampus mereka.

Sera menyelesaikan urusannya kurang lebih selama dua jam lebih dan ketika ia keluar dari ruang akademik menuju ke tempat Kimmy berada ia melihat seseorang berlari ke arahnya menggunakan masker serta topi menutupi sebagian wajahnya. Sera yang belum sempat memfokuskan kembali pikirannya tak sadar bahwa sekarang ia sudah di tarik oleh orang misterius tadi dan sekarang mereka ada di balik loker mahasiswa yang ada di ujung lorong koridor. Saat Sera baru saja ingin berbicara menanyakan apa maksud orang tersebut, mulut Sera dibekap menandakan bahwa ia harus diam sejenak. Sera mengikuti kemauan orang tersebut daripada hal buruk terjadi padanya, tak lama dari Sera menahan diri untuk tidak berbicara ia mendengar derap langkah beberapa orang mendekat membuat Sera takut dan tanpa sadar menutup matanya.

"are you OK?" tanya orang dibalik maskernya. Sera masih tetap menutup matanya, ia terlalu takut dalam kondisi seperti ini. Bayangkan saja, ini baru hari kedua ia di negeri ini tetapi sudah diculik orang yang sedang dikejar-kejar oleh beberapa orang.

Pria dibalik masker itu hanya dapat menghembuskan napas berat seperti ia tahu bahwa perempuan di depannya ini sedang dalam keadaan tidak baik.

"maaf membuatmu takut. Mereka sudah pergi. Silahkan buka matamu" kata pria itu lembut membuat Sera memberanikan diri membuka kembali matanya. Mata Sera bertemu dengan mata yang cukup dingin dan sipit tetapi memiliki daya tarik tersendiri bagi Sera membuat Sera dan pria itu sama-sama terdiam sesaat hingga mereka mendengar panggilan seseorang di koridor itu

"yoongi"

Pria itu langsung berdiri meninggalkan Sera yang masih terdiam tanpa sempat berkata apapun.

Sera tersadar beberapa menit setelahnya ketika handphonenya berbunyi menandakan ada satu panggilan masuk dari Kimmy, lalu Sera berjalan meninggalkan tempat persembunyiannya tadi menuju tempat Kimmy berada.

Yoongi segera keluar dari tempatnya tadi bersembunyi ketika mendengar panggilan Sejin hyung, meninggalkan perempuan bermata indah yang tadi sempat dibuat takut oleh beberapa fans yang mengejarnya.

"darimana saja kamu?" tanya Sejin hyung saat pertama kali melihat Yoongi yang berjalan santai ke arahnya

"tadi aku ke toilet dan sewaktu keluar aku bertemu dengan beberapa fans yang mengejarku, jadi aku melarikan diri ke balik loker itu" tunjuk Yoongi ke arah loker dimana di baliknya ada seorang perempuan yang masih tergugu.

"dan kamu tidak memberitahuku" cecar Sejin hyung yang memang takut jika terjadi sesuatu halburuk ke anak-anak abgnya ini. Yoongi sebenarnya ingin membantahnya tetapi ialebih memilih diam dan berjalan ke tempat dimana teman-temannya yang lain sudah menunggunya. Saat sudah berada di ujung koridor, Yoongi sempat kembali menolehke arah loker tempat ia bersembunyi tadi dan melihat perempuan itu sudah keluardan berjalan ke arah taman. Melihatnya membuat Yoongi tersenyum manis dibalik maskernya tanpa ada seorang pun yang tahu.    

Milk and CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang