12. Hyung :)

80 10 0
                                    

"Dasar tukang mengatur" gumam Sera ketika ia sudah duduk di sebelah kursi pengemudi.

"aku mendengarnya" kata Yoongi yang memang mendengar gumaman yang tidak bisa disebut gumaman.

"baguslah kalau kau mendengarnya" "Jadi sekarang turunkan aku di ujung jalan itu. Biarkan aku pulang sendiri" kata Sera

"aku antar dan ada yang ingin aku bicarakan"

"sepertinya kemarin sudah cukup jelas aku berkata, jangan berhubungan, menghubungi atau saling menghubungi" jelas Sera yang sekarang sudah menghadap ke arah Yoongi. Yoongi dapat melihat kilatan emosi di mata Sera dari ekor matanya walau sekarang ia fokus menyetir. Yoongi tidak menjawab pernyataan Sera dan tetap fokus ke depan memberikan waktu ke Sera untuk sedikit meredam emosinya sebelum ia bertanya apa yang ada di pikirannya ke Sera. Yoongi mengendarai mobil mengarah ke sungai Han, cuaca seperti ini dan sudah menuju sore memang pilihan yang tepat untuk istirahat menikmati senja. Sera tetap dalam mode diamnya walau ia ingin sekali mengomel melihat bahwa ini bukan arah jalan ke flatnya.

Mobil hitam itu sudah terparkir rapih di parkiran yang menghadap ke sungai Han dengan dua orang yang masih diam dan pertahan di posisi masing-masing walaupun ini sudah menit kesekian mereka disini.

"Sera-ssi" panggil Yoongi pelan dengan tatapan sudah mengarah ke Sera

"hmmm" jawab Sera tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya melainkan memainkan gawainya, sok menyibukkan diri.

"tidak bisakah kau menatap orang yang sedang berbicara denganmu?" tanya Yoongi yang sontak membuat Sera menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah Yoongi

"anak pintar" kata Yoongi dengan senyum manis yang ntah kenapa membuat Sera juga ingin ikut tersenyum

"aku bukan anakmu" jawab Sera

"tapi kamu layak menjadi ibu dari anakku kelak" jawab Yoongi spontan yang membuat Sera tiba-tiba mendekatkan telinga ke arah Yoongi untuk mengecek semoga saja pendengarannya yang salah sedangkan Yoongi malu setengah mati mengatakan hal tersebut

"ahhh, abaikan apa yang aku bicarakan tadi" kata Yoongi yang sudah mendorong kepala Sera menjauh

"jadi, apa karena laki-laki tadi kamu menjauh dariku?" tanya Yoongi

"kapan aku mengatakannya?"

"lalu?"

"bukankah aku sudah mengatakan alasannya dan jangan bawa-bawa Marco"

"Nugu?"

"Marco"

"Marcon?"

"aiss. Pabo"

"aku mendengarnya Sera-ssi. Siapapun itu namanya, apa karena dia?" "kau benar tidak ingin berteman denganku?" tanya Yoongi

"aku hanya tidak ingin masuk ke dalam drama yang belum tahu bagaimana akhirnya tetapi bisa aku prediksi alurnya"

"ahh. Mianhae. Tapi aku hanya ingin berteman denganmu, syukur kalau aku bisa menjadi dekat denganmu" kata Yoongi yang sejak tadi masih memperhatikan wajah Sera tapi kali ini nada suara Yoongi sedikit memelas dan terselip kekecewaan.

"bukan seperti itu maksudku. Kau orang terkenal dan aku hanya mahasiswi dengan kesempatan kuliah disini karena beasiswa, aku hanya ingin fokus ke kuliahku saja. Jika aku dekat denganmu, aku tak yakin aku masih bisa kuliah dengan beasiswaku atau tidak. Mengertilah" jawab Sera dengan nada bergetar, ntah kenapa Sera ingin menangis menjawab pernyataan Yoongi. Sera bukan tipe orang jahat yang bisa mengabaikan permintaan seseorang dan menurut Sera permintaan pertemanan Yoongi tadi bukan sesuatu hal yang buruk kalau saja ia bukan seorang idol dari grup terkenal.

Milk and CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang