Chapter 6

837 169 30
                                    

🎶Playlist🎶
.
.
iKON - Don't Forget
.
.
Jan lupa
Follow
Vote
Komen
Jadiin readinglist
😉😉😉
.
.

Aku sudah terbiasa dengan rasa sakit dan kesepian
Aku juga sudah terbiasa menjadi cengeng dengan linangan air mata
Saat sesuatu yang rumit membuatku tak dapat menahannya
Seperti saat seseorang datang dan pergi
Seperti saat berlahan kalian membuangku

Entah semenjak kapan? Aku melakukan hal semacam ini
Aku mulai menahan segala bentuk emosi yang berusaha menguasaiku, tak membiarkannya terlalu jauh melewati batas.
Bahkan berlahan hatiku mulai dingin, tertutup salju
Seakan semakin jauh dari kata kebahagiaan
Karena bagi ku, untuk bahagia itu hanya sebuah omong kosong

---***---

Gedung Hwangs Group yang terbuat dari beton menjulang tinggi, bersama dengan deretan gedung lain yang tak kalah tinggi.

Tak banyak pepohonan disekeliling, hanya ada terik mentari yang menyengat saat seseorang bak model keluar dari dalam gedung, terlihat anggun dan menawan, di sambut oleh seorang pria, memegang payung dengan memakai stelan jas serba hitam, sehingga kulitnya yang gelap terlihat sedikit terang.

Disampingnya sudah berbaris beberapa mobil yang terdiri lebih dari tujuh orang yang nampak seperti pengawal.

"Bagaimana? Kau baik-baik saja?" Pria berkulit gelap itu mendekati wanita yang kini mengembangkan senyumnya.

"Ne, seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja. Aku yakin, jika kau disisi ku Kai, siapapun tak akan berani menyentuhku." Kata wanita ini dengan penuh keyakinan.

Pria berkulit gelap nan manis itu tersenyum. "Tentu Sejong, kau tak perlu mengkhawatirkan apapun. Siapapun yang berani menyentuhmu, aku tidak membiarkannya hidup tenang!" Senyumnya lenyap, berganti dengan tatapan tajamnya.

"Ayo kita pergi, sebentar lagi Song sialan itu sampai disini. Cukup untuk menakut-nakuti Hwangs, ia harus merenungkan semua kesalahannya." Ucap Krystal pelan, kepalanya mendongak seolah dengan melakukan hal ini, ia dapat melihatnya.

"Jadi, apa yang akan kau lakukan kali ini?" Kai terlihat mencoba untuk mengalihkan perhatian wanita yang sudah berhasil merebut hatinya ini.

Krystal menoleh, kemudian tersenyum. "Tentu saja mencari keponakan ku. Kau mau mencarikannya untukku kan?" Kali ini Krystal merangkul lengan Kai, bergelak manja membuat Kai tersenyum.

"Tentu saja, bukankan dia juga keponakanku?" Ucapnya.

"Benar dan aku juga ingin memberitahunya, jika ia memiliki seorang paman yang sangat keren! Di takuti banyak orang." Ucap Krystal seolah membanggakan sosok dihadapannya ini.

"Ah, benarkah? Atau dia akan ketakutan?" Ekspresi Kai berubah menjadi cemas dan Krystal hanya menanggapinya dengan tawa tertahan.

"Percayalah, meskipun dia seorang yeoja, tapi kenyataannya dia tidak begitu mirip dengan Jessica eonni. Aku sudah mengamatinya, mungkin dulu eonni terlalu kesal terhadap Amber, jadi putrinya sekarang sejenis anak itu." Kata Krystal yang membuat Kai tersenyum.

"Aku sudah tidak sabar, melihatmu mengomelinya dan ku rasa kau akan membuatnya menjadi lebih anggun seperti dirimu?" Tebak Kai dan Krystal hanya tersenyum.

"Ani, biarkan saja. Ia sudah banyak mengalami kesulitan. Biarkan dia hidup bebas, aku tak ingin ia seperti diriku atau Jessica eonni." Ekspresi Krystal berubah dingin kembali dan Kai menghela nafas.

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang