Chapter 10

775 141 41
                                    

🎶Playlist🎶
.
The Rose - Sorry
.
.
.
Vote x Komen
.
.
Happy Reading
.
.
.

Hanbin duduk berhadapan dengan Bobby. Saling berpandangan dengan tajam. Sinb terlihat was-was dan Chanwoo terus memperhatikannya. Sementara Eunha terlihat cemas dan Donghyuk tersenyum geli.

BRAK

Bobby menggebrak meja. "Kau! Beraninya kau memaksa Suaku!" bentak Bobby membuat Sinb mendesah, ia tak melepaskan pandangannya dari Hanbin.

Jebal! Jangan memperkuruh keadaan bedebah! Aish, tidak bisakah sekali saja ia tak berbuat onar? Kim Hanbin, kau memang sesuatu yang tak mudah untuk di urus!

Mulut Sinb berkomat-kamit tanpa suara, seolah sedang membaca sebuah mantera yang sebenarnya ia berusaha untuk memaki Hanbin.

"Suamu? Jangan bermimpi! Wajahmu tak cukup layak untuk mendambakan Sua. Menurut kalian semua, siapa yang lebih tampan? Aku atau dia?" Hanbin bertanya kepada teman-teman Sinb. Ia tak mengindahkan peringatan Sinb untuk tak bermain-main dengan teman-temannya.

"Tentu saja kau!" Eunha menjawab cepat, Donghyuk melotot kearahnya membuat Eunha menunduk segera. Apa Donghyuk cemburu? tentu saja tidak, pria ini adalah yang terbijaksana diantara kumpulan anak-anak ini, bisa dikatakan ia yang paling dewasa diantara teman-temannya sama seperti Jinhwan, sepertinya keluarga Kim yang satu ini cukup baik dibandingkan keluarga Kim Hanbin yang hanya berorientasi pada kedudukan serta materi.

"Hanbin-ah, ayolah!" rengek Sinb tanpa sadar yang tentu membuat semua memandangnya dan Hanbin menoleh, sambil tertawa.

"K-kau merengek padanya? Sua, kau tidak pernah seperti itu kepadaku!" seru Bobby dengan sedih berlebihan. Sinb memutar bola matanya.

"Memang kau siapa? Kenapa aku harus merengek kepadamu, berhentilah membuat kegaduhan disini, kalian juga. Lebih baik pergi kerumah Donghyuk dan aku kesana sebentar lagi." ucap Sinb yang mencoba menengahi suasana memanas yang berlebihan ini.

"Kau mengusir kami? Seharusnya kau bersyukur karena kami datang kemari dan mempedulikanmu." kata Chanwoo dengan sinis.

Chanwoo sialan! Bisakah ia tak memperkeruh suasana?
Ah, si brengsek Hanbin pasti akan mengamuk!

"Jika kau peduli, maka kau tak perlu memprotes dirinya. Cukup percaya dan pahami apa yang membuatnya bertingkah seperti ini. Seharusnya seperti itu sebuah pertemanan kan?" kata Hanbin sarkasme yang seketika membuat semuanya diam.

Dan, itu benar! June, kenapa kau biarkan ia pergi sendiri? Dia akan mengacaukan segalanya!

"Hanbin-ah..." Sinb memanggilnya, agar membuat Hanbin menghentikan ucapannya.

"Kalian bertingkah seolah telah melakukan banyak hal untuknya? Sekarang ku tanya, apa yang telah kalian lakukan untuknya? Apa kalian tau apa yang ia alami!" diperkataan terakhirnya, ia membentak.

TIDAK! BERHENTI!

"KIM HANBIN!" kali ini Sinb berteriak, menunjukkan kekesalannya dan semua orang melihatnya. Melihat kekesalan dan kecemasan gadis ini. Tidak seperti biasanya yang ia selalu tunjukkan, tak banyak bicara, tak terlalu memusingkan banyak hal. Sinb yang mereka lihat sekarang adalah sosok berbeda dengan banyak hal misterius. Tentu saja membuat mereka semakin penasaran tentang apa yang terjadi dengannya? Semua hal tentangnya.

"Sebaiknya kita pergi dari sini." pinta Donghyuk yang menarik teman-temannya segera. Entah mengapa? Ia merasa kehadiran dirinya bersama teman-temannya seperti mencoba untuk masuk dalam sebuah pusaran yang akan sulit untuk dilalui. Donghyuk pun menyadari, bukan saatnya mereka untuk memaksakan diri, melihat ekspresi Sinb dan teman prianya itu tentu membuat Donghyuk memahami satu hal, jika sesuatu terjadi dan mereka tak bisa masuk kedalamnya begitu saja.

Killing MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang