JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA...
Aland melangkahkan kakinya memasuki rumah. Dilihatnya wajah Liora yang tertidur pulas. Wajah kelelahan Liora terlihat jelas.
Jam menunjukkan pukul sembilan malam. Mereka baru saja sampai di rumah setelah perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan.
"Mommy!!!" panggilan yang begitu menggema di ruang tamu membuat Aland menghentikan langkahnya yang hendak naik ke atas.
Aland melihat ketiga anaknya berlari dengan langkah kecil mereka. Dibelakangnya disusul oleh Bryan yang berlari dengan wajah lelahnya.
"Hey tukang rusuh! Biarkan Daddy kalian mengistirahatkan Mommy" ucap Bryan yang membuat ketiga anaknya berhenti.
"Oh begitu ? Baiklah, kami akan mengawal Mommy!" ucap Arsen yang langsung mendahului langkah Aland.
Aland terkekeh pelan melihat kelakuan ketiga anaknya yang seakan berjaga-jaga siapa tau ada yang akan melukai kedua orang tuanya.
"Kau yang mengajarinya ?" tanya Aland yang membuat Bryan menggeleng cepat.
"Jangan menyalahkanku. Itu ajaran istrimu!" bantah Bryan yang membuat Aland seketika menatap wajah Liora yang terlelap.
"Bagaimana keadaannya ?" tanya Bryan.
"Kita akan membahasnya nanti" ucap Aland yang masih meneruskan langkahnya.
*-*-*
Aland menaruh tubuh Liora dengan hati-hati di atas ranjang mereka. Setelah itu menyelimuti Liora hingga di dada. Aland menoleh ketika mendengar rengekan anaknya.
Dilihatnya Alano sedang di angkat Bryan untuk naik ke atas ranjang. Aland segera mengangkat Arsen dan setelah itu mengangkat Lionel yang cukup dekat dengan jangkauannya.
Ketiga anaknya langsung mengerubungi tubuh Liora dengan wajah penasarannya. Aland menggeleng pelan melihat hal itu.
"Aku akan kembali ke kamar. Kau segera istirahatlah" ucap Bryan yang membuat Aland mengangguk.
"Ya, biar anak-anak tidur denganku"
Bryan mengangguk dan berjalan keluar kamar. Aland menatap keempat keluarga yang sangat disayanginya. Aland menghela nafas sejenak sebelum mengusap kepala Alano.
"Daddy ke kamar mandi dulu. Jaga kedua adikmu agar tidak turun dari sini okay ? Tunggu hingga Daddy kembali" ucap Aland yang langsung diangguki Alano.
"Siap, Daddy" ucap Alano yang membuat Aland tersenyum lega.
Aland segera berjalan menuju kamar mandi. Tubuhnya sangat perlu untuk dibersihkan saat ini. Dengan cepat Aland segera membersihkan tubuhnya
Ketika Aland selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Aland melihat ketiga anaknya tengah memeluk Liora dengan sayang. Namun Liora masih terlelap di dalam tidurnya.
Tapi kedua lengan Liora memeluk ketiga anaknya dengan sayang. Ketiga anaknya telah memejamkan mata dengan damai. Aland yang melihat hal itu menghela nafas pelan.
Didekatinya ranjang tersebut dengan perlahan. Tidak ingin menimbulkan suara yang membuat orang yang disayanginya terbangun.
Aland mengecup ketiga anaknya dengan sayang. Alano sedikit terganggu ketika Aland memberikan kecupan sayang. Namun Aland langsung menenangkan anaknya tersebut.
Ditatapnya Liora yang masih terlelap tenang. Tatapan Aland menatap Liora menyimpan beribu makna yang tak akan dimengerti orang lain kecuali Aland.
"Tidurlah" ucap Aland dengan mengecup bibir Liora dengan perlahan.
*-*-*
Liora membuka matanya dan hal yang pertama kali dilihatnya adalah wajah polos ketiga anaknya. Mereka menatap Liora dengan tatapan rindunya.
"Mommy..." ucap mereka bertiga dan langsung menerjang Liora dengan pelukan.
Rasa rindunya seketika muncul ketika melihat ketiga anaknya yang sangat disayanginya. Liora melepaskan rindunya kepada anaknya saat ini.
"Mommy kemana kemarin ?" tanya Arsen dengan polosnya.
Liora hanya terdiam menatap ketiga anaknya yang memberikan pertanyaan kepada Liora. Mereka sedang menunggu jawaban dari pertanyaan yang mereka ajukan.
"Kemarin Mommy kerumah temen, sayang" ucap Aland yang tiba-tiba muncul dan masuk ke dalam kamar.
Ketiga anaknya langsung menoleh dan menatap Daddynya dengan senyum lebar. Liora menghela nafas dengan lega. Namun tatapan yang dilayangkan ke Aland adalah perasaan rindu yang teramat dalam.
"Mommy masih capek, sayang. Lebih baik kalian menemani Uncle Bryan" ucap Aland yang langsung membuat ketiga anaknya cemberut.
"Biarkan saja, aku merindukan mereka" ucap Liora yang membuat keempat laki-laki itu menoleh kearah Liora.
"Tidak. Mommy harus beristirahat" ucap Lionel dan tiba-tiba mengecup pipi Liora yang dilanjutkan oleh Arsen dan juga Alano.
Ketiga anaknya berjalan keluar kamar meninggalkan Liora dan juga Aland. Suasana menjadi canggung seketika.
"Al..." gumam Liora yang langsung disela.
"Istirahatlah" Aland hendak melangkah pergi keluar kamar.
"Aku mau ngomongin semuanya" ucap Liora yang membuat Aland berhenti.
"Bicaralah" ucap Aland setelah menghela nafas pelan.
"Maukah kau kemari ? Oh atau aku yang kesana" ucap Liora yang membuat Aland membalikkan diri dan menghampirinya.
"Kau tidur saja" ucap Aland yang duduk di samping tubuh Liora.
Tapi Aland tak melihat Liora sama sekali. Liora yang tau hal itu semakin sedih. Bahkan air mata telah mengalir kembali.
Liora mendudukkan dirinya dan menyandarkan kepalanya di pundak Aland. Air matanya mengalir di pundak Aland dengan derasnya.
"Maafkan aku. Maafkan aku, aku memang salah. Maaf. Kumohon sudahi ini. Di diamkan olehmu aku tak sanggup, Al. Maafkan aku" ucap Liora dengan tangisannya.
"Aku akan merubah diri. Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Aku mencintaimu dan aku tidak ingin semua berakhir seperti ini. Maaf..." lanjut Liora dengan sesenggukkan.
Tiba-tiba sebuah lengan melingkupi tubuh Liora. Tangisan Liora semakin keras ketika ada sebuah lengan yang mengusap punggungnya sayang. Kehangatan yang begitu dirindukannya membuat dada Liora semakin sesak.
"Maafin" gumam Liora.
"Sudahlah, aku sudah memaafkanmu" ucap Aland yang membuat Liora menggeleng.
"Kau berubah. Kau mendiamkanku" ucap Liora yang membuat Aland menghela nafas.
"Aku tidak marah, Ra. Hanya saja aku kecewa dengan diriku sendiri" ucap Aland yang membuat Liora melepaskan pelukan mereka.
"Apa yang membuatmu kecewa sampai kau mendiamkanku ? Bahkan kau melepaskanku" sungut Liora.
"Hey! Aku tau pernah melepaskanmu. Ingat itu! Aku tidak akan pernah melepaskanmu" ucap Aland yang membuat Liora mengangguk.
"Aku juga tidak ingin dilepaskan" ucap Liora yang membuat Aland tersenyum geli.
"Maafkan sikapku beberapa hari ini. Aku sedang kalut tentang semuanya" ucap Aland yang membuat Liora menatap pria yang semakin tampan semakin hari.
"Aku merasa aku bukanlah ayah yang baik" ucap Aland yang membuat Liora kaget.
*-*-*
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Meliora 2 ( Full Baca Di Dreame )
Romantik~ Karya Ke - 3 ~ Series kedua Meliora "Aku tau diri jika aku sangat bersalah untukmu dan juga ketiga anak kita. Menganggap semua ini menjadi pembelajaran untuk menjadi orang tua yang lebih waspada. Tapi kau tak meresponku sama sekali" "Aku akan perg...