"HWANG EUNBIIIII CEPAT BANGUUUN..."
Suara seseorang menggelegar didalam kamar Eunbi.
Eunbi terbangun langsung melebarkan kedua matanya saat mengetahui siapa yg membangun kan nya.Dengan sekali tarikan nafas, Eunbi bersiap siap untuk berteriak.
"EOMMAAAAA KENAPA BULAN INI ADA DIKAMAR KUUUU"
Yaps. Moonbin lah yg sekarang ada didalam kamar Eunbi, membangunkan si pemilik kamar.
"Moonbin baru saja tiba sayang"
Balas Eomma Eunbi namun tidak dengan teriakan seperti Eunbi dan Moonbin."Yak yak kenapa kau teriak. Telingaku sakit tau"
Moonbin menggosok gosok kedua telinganya."Kau duluan yg memulai berteriak"
Balas Eunbi tak mau kalah."Cepat mandi sana, aku tunggu di meja makan. Dan kau harus menemaniku keliling Seoul sekarang juga"
Eunbi memutar bola matanya malas.
"Ini hari minggu. Aku ingin istirahat"
Eunbi kembali membaringkan tubuhnya."Baiklah aku akan adukan kepada Eomma ku kalau kau mengusirku saat di Seoul, lalu Eomma mu akan memarahimu dan memotong uang jajanmu"
Dengan santainya Moonbin berjalan ingin keluar dari kamar Eunbi."Aish... oke aku sudah bangun. Cepat sana keluar, aku ingin mandi"
Eunbi dengan berat hati bangun dari kasur nyamannya, menuju kamar mandi dengan sedikit terseok karena rasa malas."Oke"
Moonbin keluar dari kamar Eunbi.
Menghampiri Eomma Eunbi yg sedang membuat sarapan."Eomma membuat sarapan apa?"
Moonbin duduk di meja makan dengan Ny.Hwang yg sibuk dengan alat alat dapurnya."Nasi goreng kimchi, makanan kesukaan kalian berdua kan"
"Waaah eomma kau memang pengertian"
Jangan heran jika Moonbin dianggap seperti anak sendiri oleh keluarga Hwang. Dari dulu kedua keluarga itu begitu dekat. Tapi tidak ada sedikitpun pikiran untuk menjodohkan anak mereka.
Mereka tidak ingin merusak kebahagian anak anak mereka.Ding dong... Ding dong...
Suara bell rumah keluarga Hwang berbunyi.
"Biar aku saja Eomma"
"Oh baiklah. Terimakasih Bin-ah"
Moonbin berjalan kearah pintu utama rumah ini.
Dibukanya pintu berwarna hitam itu.
Terlihat sesosok pria yg sudah berdiri tegap di hadapan Moonbin.Moonbin meneliti pria ini dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Kau siapa?"
Tanya Moonbin cuek."Kau yg siapa? Kenapa ada dirumah keluarga Hwang?"
Moonbin mengangkat salah satu sudut bibirnya lalu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Memangnya kenapa? Bahkan aku bebas kapan saja keluar masuk dirumah ini, tidak ada yg melarangku"
Eunwoo mengeraskan rahangnya begitu kesal dengan orang asing yg berada dirumah Eunbi.
Setahu Eunwoo, Eunbi adalah anak tunggal. Jadi siapa pria ini?Orang yg bertamu ternyata Cha Eunwoo. Yg sekarang sedang berdiri tegap dihadapan Moonbin.
Manatap Moonbin tajam."Kenapa menatapku seperti itu? Hahaha"
Moonbin tertawa sambil menepuk pundak Eunwoo.
Eunwoo hanya menatapnya aneh."Jangan tegang seperti itu, santai saja. Dan namaku Kim Moonbin, aku sahabat Eunbi di Busan, dan sudah dianggap sebagai anak sendiri di keluarga Hwang. Jadi tenang saja, aku tidak akan merebut Eunbi"
Penjelasan Moonbin justru semakin membuat Eunwoo bingung.
"Apa maksudmu?"
Tanya Eunwoo."Sudahlah jangan difikirkan. Siapa namamu? Kau siapanya Eunbi?"
Moonbin mengulurkan tangan, ingin berjabat tangan.
Dan dibalas dengan hangat oleh Eunwoo."Cha Eunwoo, teman Eunbi sekaligus tetangga keluarga Hwang"
"Oh rumahmu yg disamping itu? Semoga kita bisa berteman. Silahkan masuk Eunwoo-ssi"
"Jika ingin berteman kau tidak perlu memanggilku seformal itu"
"Hehehe kau benar"
Moonbin menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.#skip
Dan disinilah mereka, dimeja makan keluarga Hwang.
Ada kedua orangtua Eunbi, Eunbi, Moonbin dan juga Eunwoo.Eunbi senang mereka bisa berteman, dan teman teman terbaiknya ada disini bersama dengannya.
Sarapan pagi ini berjalan dengan ramai karena ada Moonbin dan juga Eunwoo yg dengan mudahnya bisa berteman secara singkat.
***
"Moonbin-ah bisakah kita istirahat dulu? Aku lelah"
Eunwoo berhenti dari jalannya, memegang kedua lutunya lelah."Aku juga"
Eunbi menyetujuinya."Kalian payah sekali, kita baru saja berjalan jalan 5jam"
Jawab Moonbin."Kau gila"
Gumam Eunwoo yg masih terdengar di telinga Moonbin."Apa kau bilang? Aku gila?"
Moonbin tak terima."Sudah sudah jangan bertengkar, lebih baik kita ke kedai dekat sini"
Eunbi yg berada ditengah kedua pria tampan ini segera merangkul lengan keduanya, mengajak ke kedai yg dia maksud.
Siapapun yg melihatnya pasti merasa iri dengan Eunbi.
Begitu beruntungnya gadis ini dikelilingi pria tampan.#skip
"Bin-ah, sampai kapan kau di Seoul?"
Tanya Eunbi sebelum menyedot minumannya."Kau mengusirku?"
"Tidak tidak, aku hanya bertanya"
Eunwoo hanya tersenyum melihat keduanya, jika dilihat lihat Eunbi dan Moonbin seperti kakak beradik. Dan Eunwoo bisa melihat diri Eunbi yg sebenarnya saat dihadapan Moonbin.
"Aku tidak tau sampai kapan. Karena aku akan menjadi seorang Idol"
"Uhuk uhuk... Mwo??"
Eunbi sampai terbatuk mendengar jawaban Moonbin."Kau ikut audisi?"
Tanya Eunwoo yg sedari tadi hanya menyimak."Ne, dan aku lolos audisi itu, jadi mungkin beberapa hari lagi aku akan menjadi trainee di agensi itu"
Bangga Moonbin.Plaak
"Kenapa kau tidak memberitahuku?!"
Kesal Eunbi setelah menjatuhkan telapak tangn mungilnya di kepala Moonbin.Sedangkan pemilik kepala hanya menggerutu merasa kesakitan.
"Kenapa memukulku? Kau tau ini sakit"
Moonbi dan Eunbi seperti anjing dan Kucing.
Bahkan tingkah keduanya membuat Eunwoo yg sedang tertawa sekarang."Kenapa kau menertawaiku? Kau tidak ingin menolongku dari gadis galak ini?"
Moonbin berkata pada Eunwoo tapi ada kata katanya yg seperti menyindir Eunbi."Apa kau bilang?"
Eunbi menatap tajam Moonbin."Hahahahaha kalian lucu sekali"
Eunwoo tertawa begitu puas. Tidak memperdulikan Eunbi dan Moonbin yg saat ini menatap Eunwoo tajam.Takdir telah mempertemukan mereka bertiga, menyatukan mereka bertiga dalam hubungan pertemanan.
Namun bisa saja takdir mengubahnya."Eunbi-ah"
Panggilan itu membuat ketiganya menatap orang yg memanggil Eunbi."Jungkook?"
Eunbi tidak menduga akan bertemu Jungkook disini.
Moonbin menatap Jungkook intens seolah menilai seorang Jeon Jungkook. Bahkan Moonbin bertanya tanya kenapa Eunbi di kelilingi pria tampan disini. Siapa lagi pria ini?Eunwoo hanya menatap Jungkook tak suka. Tawanya berubah menjadi eksprei dingin dan datar.
#TBC...
See you~😘
Makasih semuanyaaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR⭐✔
Teen FictionBintang, Senja, dan Malam. Masing-masing memiliki makna yg berbeda, namun mempunyai keindahan yg sangat luar biasa. Saling berhubungan, tidak bisa dipisahkan.