BAB KE 1 DARI .A. SAMPAI .F.

1.7K 78 17
                                    

A. SILSILAH KETURUNAN NABI MUHAMMAD SAW.

Silsilah dan keturunan Nabi Muhammad Saw. dari pihak ayah dan ibu yang akan kami uraikan disini sesuai dengan yang tercatat dalam kitab-kitab tarikh dan hadist yang diakui kebenarannya oleh segenap ulama tarikh dan hadist. Adapun riwayat lain, meskipun sebenarnya dapat saja kami uraikan, tetapi karena Nabi Muhammad Saw. sendiri tidak mengakui kebenarannya, sudah barang tentu tidak akan kami uraikan.

1. DARI PIHAK AYAH
Muhammad bin Abdullah, bin Abdul Muthalib,bin Hasyim,bin abdu Manaf,
bin qushayyi,bin kilab,bin Murrah,bin
Ka'ab,bin luayyi,bin Ghalib,bin fihr,bin Malik,bin Nadhar,bin Kinanah,bin Khuzaimiah,bin Mudri
Kah,bin Ilyas,bin Nizar,bin Ma'ad,bin Adnan.

Ibnu Abbas r.a. berkata,

"Rasulullah Saw apabila menceritakan
Nasabnya,tidaklah melebihi dalam menceritakan nasabnya dari Ma'ad bin Adnan bin udad, Kemudian beliau berhenti dan bersabda, : 'Dustalah orang-orang yang membuat nasab (silsilah)sesudah itu, walaupun mereka benar.

Imam Bukhari dalam shahih-nya meriwayatkan nasab Nabi Saw, adalah sampai kepada Adnan. Dengan demikian, sebaiknya orang yang menceritakan nasab Nabi Saw jangan melebihi (melampaui) dari adnan.

2. DARI PIHAK IBU
Muhammad bin Aminah,binti Wahbin, bin Abdi Manaf, bin Zuhrah, bin kilab, bin Murah, bin ka'ab, bin Luayyi, bin Ghalib, bin Fihr, bin Malik
Bin Nadhar, bin Kinanah, bin Khuzaimiah, bin Mudrikah, bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma'ad, bin
Adnan.

Jelaslah bahwa silsilah keluarga Nabi saw.dari pihak ayahnya dan ibunya bertemu pada nenek yang ke 5 dari pihak ayah,yaitu kilab bin Murrah mempunyai dua orang anak laki-laki, masing masing bernama Qushayyi dan Zurah.Qushayyi itulah yang menurunkan Abdullah dan Zuhrah itulah itulah yang menurunkan Aminah. Jadi Abdullah dan Aminah adalah satu bangsa (Quraisy) dalam satu negeri (Hijaz) dan dalam satu keturunan yang dekat sekali.

B. NAZAR ABDUL MUTHALIB.
Ketika Abdullah bin Abdul Muthalib belum dilahirkan, Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya
Bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang,salah satu dari mereka akan dijadikan kurban di muka berhala yang ada di sisi Ka'bah yang biasa di puja bangsa kaum Quraisy. Oleh sebab itu istri Abdul Muthalib, melahirkan anak laki-laki, mereka itu genaplah sepuluh. Anak laki-laki yang kesepuluh ini tidak di beri nama dengan nama-nama yang biasa, tetapi di beri nama yang arti dan maksudnya berlainan sekali, yaitu dengan nama Abdullah, yang artinya (Hamba Allah.) Padahal anak laki-laki dari Abdul Muthalib yang sebelumnya ada yang bernama Abdul Uzza (hamba berhala Uzza), abdu Manaf (hamba berhalanya Manaf) dan sebagainya.

Setelah Abdullah berumur 10 tahun, sementara itu Abdul Muthalib belum menyempurnakan nazarnya,pada suatu hari dia mendapatkan tanda tanda yang tidak disangka datangnya.
Yang menyuruhnya supaya menyempurnakan nazarnya, seketika itu tersiar kabar di seluruh kota Mekah bahwa Abdul Muthalib hendak mengorbankan anaknya yang paling muda. Ketika terdengar kabar itu, seketika itulah datanglah seorang kepala agama, penjaga Ka'bah, kepada Abdul Muthalib dengan, Maksud menghalangi apa yang hendak diperbuat oleh AbdulMuthalib.Kepala
Agama itu memperingatkan untuk tidak melakukan perbuatannya itu,
Jika sampai dilaksanakan,sudah tentu
Akan di contoh orang banyak karena
Abdul Muthalib itu adalah seorang wali negeri pada masa itu dan dia berpengaruh besar pada segenap penduduk di Mekah. Berhubung kepala agama, atau lebih tegas pendeta penjaga Masjidil haram telah
Memperkenankan bahwa nazar Abdul Muthalib itu cukup di tebus dengan 100 ekor unta saja,maka di sembelih lah 100 ekor unta itu di muka Ka'bah guna menebus nazarnya
Itu. Dengan demikian,Abdullah urung
Untuk jadi kurban.

Dengan peristiwa itu, pada waktu Nabi Saw,telah beberapa tahun lama
Nya menjadi nabi utusan Allah, beliau
Pernah bersabda, "

"Aku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih."

Maksudnya, Nabi Muhammad itu keturunan Nabi Ismail dan dari Abdullah,yang kedua-duanya pernah
Hendak di sembelih oleh ayahnya
Masing-masing, tetapi tidak jadi.

Riwayat tersebut sesuai dengan riwayat sebagian para ulama tarikh dalam kitab-kitab sirahnya.

C.PERKAWINAN ABDULLAH DENGAN AMINAH.

Abdullah bin Abdul Muthalib adalah
Pemuda yang sangat baik dari bangsa
Quraisy. Pada masa itu, diantara gadis-gadis bangsa Quraisy,kiranya tidak ada yang paling cantik parasnya dan paling terkenal kemuliaan Budi
Pekertinya selain Aminah,putri Wahbin bin abdu Manaf bin Zuhrah.
Demikian pula Abdullah ,selain dia tampan dia juga terkenal kemuliaan Budi pekertinya. Karena itu, tidak sedikit pemudi-pemudi(para kaum hawa) yang mencoba mengganggu dan menggodanya, tetapi kesopanan
Abdullah tetap baik dan terpelihara.
Dengan singkat dapatlah diceritakan
Bahwa setelah Abdul Muthalib dan Wahbin mufakat, kedua merpati Quraisy itu di kawinkan dan keduanya dalam usia kurang dari 20 tahun.

D.PERJALANAN ABDULLAH KE NEGERI SYAM DAN WAFATNYA.

Kurang lebih dua atau tiga bulan setelah hari perkawinan, Abdullah pergi ke negeri Syam untuk berdagang seperti biasanya. Pada waktu itu, Aminah sudah tampak hamil. Dalam perjalanan pulang dari
Negeri Syam, waktu sampai di kota
Yastrib (nama kota Madinah waktu itu), mendadak dia jatuh sakit.
Kawan-kawan Abdullah yang pergi bersamanya ke negeri Syam sudah pulang ke Mekah, tetapi Abdullah masih ditinggal di Madinah,diam di
Rumah seorang Quraisy dari keturunan Ady yang bertempat tinggal di sana. Setelah tahu bahwa kawan-kawan anaknya sudah datang
Abdul Muthalib bertanya kepada mereka,

" Mengapa Abdullah tidak pulang bersama kalian.?"

Mereka menjawab,"

"Abdullah jatuh sakit (demam) di kota yastrib, sekarang dia tinggal di sana menumpang di rumah bangsa Quraisy dari Bani Ady ."

Ketika itu, Abdul Muthalib segera menyuruh anaknya yang tertua Harits pergi ke yastrib untuk menengok Abdullah. Kemudian Harits
Berangkat ke yastrib dengan perasaan
Cemas. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut karena saudaranya (Abdullah) telah meninggal dunia (wafat) serta sudah di makamkan di sana beberapa hari lalu.

Ketika itu Nabi Saw. Sedang berusia kurang lebih tiga bulan dalam kandungan ibunya.

E.KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW.

Setelah cukup sembilan bulan, Aminah mengandung dengan tidak mendapat halangan apapun maka, pada subuh,Senin,9 Rabiul awal tahun FiiL ke-1, bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi, lahirlah
Nabi Muhammad Saw. Dengan selamat di rumah ibunya di kampung
Bani Hasyim di kota Mekah Al-Mukarramah. Dalam riwayat lain dinyatakan : di rumah abu Thalib. Ketika itu, yang menjadi bidan untuk merawatnya adalah Siti Syifa , ibu sahabat Abdurrahman bin auf r.a.
Pada saat itu Abdul Muthalib sedang thawaf di sekeliling Ka'bah.sekonyong
Konyong datang utusan Aminah menghadap kepadanya dengan menyampaikan kabar bahwa Siti Aminah telah melahirkan seorang anak laki-laki dengan selamat.
Dengan perasaan gembira dan tidak
Sabar lagi, Abdul Muthalib tergesa-gesa datang ke rumah Aminah untuk melihat cucunya yang baru lahir.
   Dalam riwayat lain disebutkan bahwa anak itu di peluk dan digendong oleh Abdul Muthalib dan
Segera dibawa ke Ka'bah. Lantas dia
Masuk ke dalamnya dan berdiri sambil berdoa kepada Allah menyampaikan syukur kepada-nya
Kemudian keluar membawa pulang
Kembali anak itu, lalu di serahkan kepada ibunya.

F.NABI MUHAMMAD DI SUSUKAN.

Telah menjadi adat kebiasaan kaum bangsawan Arab Hijaz terutama di
Mekah pada saat itu, apabila seorang
Anak telah lahir baik laki maupun perempuan, sesudah beberapa hari di susukan kepada orang lain yang bertempat tinggal di luar kota  di suatu dusun orang-orang Badwi dan anak itu tinggal dan diasuh di dusun
Itu juga sampai kira-kira berusia 7 atau 8 tahun.

Setelah tiga hari di susukan oleh ibunya  Aminah, sambil menunggu orang dari luar yang akan menyusui dan mengasuhnya, Nabi Muhammad Saw di susukan kepada seorang perempuan bernama Tsuwaibah, budak pamannya abu lahab,yang sudah di merdekakan.Dan yang merawat pribadi beliau pada saat itu
Adalah Ummu Aiman Barakah al-Habsyiyah.
Menurut riwayat, Tsuwaibah di merdekakan oleh abu lahab setelah mendengar kabar bahwa anak saudara laki-lakinya yang telah di tinggal wafat oleh ayahnya itu telah dilahirkan dengan selamat.
Nabi Muhammad Saw. Di susukan oleh Tsuwaibah hanya dalam beberapa hari, kemudian beliau di susukan dan di asuh oleh Halimah binti abu Zuaib, seorang perempuan dari dusun Banu Sa'ad, istri abu Kabsyah.

Jangan lupa vote coment nya ya gan
Makasih..
To be continued..........


KISAH NABI MUHAMMAD SAW JILID 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang