BAB KE 1 DARI .L.SAMPAI .S.

1.1K 38 0
                                    

L. DI BAWAH ASUHAN ABU THALIB.

Sebelum Abdul Muthalib Wafat,dengan tegas dia berpesan (wasiat) agar kepada salah satu anaknya yang bernama Abdul Manaf yang bergelar Abu Thalib supaya dia memelihara dan mengasuh anak kemenakan nya, Muhammad dengan baik-baik. Abdul Muthalib memberi wasiat kepada Abu Thalib adalah dengan kebijaksanaan, bukan dengan
Serampangan. Dia tahu siapa diantara
Anak-anaknya yang mengasuh cucuknya yang sangat di kasih sayang
Dan dicintainya itu apabila dia meninggal dunia. Oleh sebab itu, sepeninggal beliau, Nabi Saw.berada di bawah asuhan dan pengawasan Abu Thalib pamannya. Kasih sayang dan kecintaannya kepada Nabi saw, tidak kurang dan berbeda dari kecintaan Abdul Muthalib sendiri.
Abu Thalib mengasihi dan menyayangi Nabi Saw sebagaimana dia mengasihi dan menyayangi anaknya sendiri, bahkan lebih

M. BEPERGIAN KE NEGERI SYAM.

Setelah Nabi Saw telah berusia 12 tahun, beliau sudah mulai dapat mengurus dirinya sendiri.maka Abu Thalib pada saat itu berpikir hendak pergi ke negeri Syam untuk berniaga sebagaimana biasa mengikuti salah satu kafilah yang akan berangkat ke sana. Akan tetapi, beliau merasa berat
Untuk meninggalkan anak kemenakannya itu dan sedikit pun dia tidak berniat ada pikiran untuk mengajaknya untuk pergi negeri Syam. Dalam pikiran beliau saat itu, belumlah sepatutnya diajak bepergian sejauh itu berjalan melalui Padang pasir yang amat luas dan di bawah teriknya matahari. Akan tetapi
Ketika kafilah itu hendak berangkat dan Abu Thalib telah siap sedia pula,
Akan berangkat mengikuti kafilah itu, tiba-tiba datanglah Nabi Muhammad meminta dengan sangat mengikuti pamannya pergi berniaga ke negeri Syam. Lantaran kasih sayang Abu Thalib kepada Nabi Saw, terpaksalah
Beliau dibawa.
Demikian lah maka, Nabi Saw ikut pergi berniaga ke negeri Syam. Peristiwa tersebut banyak disebutkan
Dalam kitab-kitab tarikh. Kepergian Nabi Saw, ke negeri Syam yang pertama kali terjadi pada 583 M.

N.KEJADIAN YANG MENGHERANKAN .

Abu Thalib dan Nabi Saw, Dalam perjalanan dari Mekah ke Syam ketika
Kafilahnya sampai di Basrah sebuah kota terletak di bagian selatan wilayah negeri Syam, mereka bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Bakhira. Pendeta itu
Melihat Wajah Nabi Muhammad Saw dengan pandangan nya yang dalam. Kemudian dia, berwasiat kepada Abu Thalib wasiatnya adalah hendaknya Abu Thalib mengawasi dan menjaga benar-benar anak laki-laki yang di bawa nya itu karena anak itu bukan sembarangan. Anak itu kelak akan menjadi penutup sekalian nabi dan Rasul Tuhan, dan kelak dia akan dimusuhi oleh kaum bangsanya sendiri. Pendeta tadi menyatakan hal tersebut berdasarkan tanda-tanda yang ada pada diri anak itu dan ayat ayat-ayat termaktub kitab sucinya, ( Injil ). Kemudian Abu Thalib di nasehati olehnya apabila telah selesai keperluannya di negeri Syam, hendaklah anak itu segera di bawa pulang negerinya, Karena jika dia sampai di ketahui kaum Yahudi disana tentu akan di bunuh dan sekurang-kurangnya akan disakiti oleh mereka. Setelah Abu Thalib menerima wasiat semacam itu, kepergiannya ke negeri Syam selalu disertai perasaan cemas dan takut.
Setelah selesai urusan perniagaan dan perdagangan di negeri Syam, dia segera pulang ke Mekah bersama Nabi Saw. Itulah peristiwa yang mengherankan yang dialami oleh Abu Thalib atas pribadi Nabi Muhammad Saw.

O. KE MEDAN PERANG AL-FIJAR.

Setelah nabi Saw berusia 15 tahun, dalam riwayat lain 20 tahun, beliau ikut pergi perang al-fijar, yaitu peperangan yang terjadi antara keluarga keturunan Kinanah dan keturunan Bangsa Quraisy di satu pihak, dan keluarga keturunan Qais di
Lain pihak. Peperangan tersebut terjadi di wilayah  Nakhlah, yaitu satu tempat yang berada di antara kota Mekah dan Thaif.
Perkataan fijar artinya durhaka atau pendurhaka. Dinamakan perang Al fijar terjadi karena pelanggaran undang-undang yang suci. Lebih tegasnya perang al-fijar terjadi untuk
Memerangi orang pendurhaka.
Cukuplah disini kami tidak akan uraikan panjang lebar karena memang tidak terlalu penting bagi bagi kita umat Islam.kami uraikan yang berkaitan dengan pribadi Nabi Saw saja.

KISAH NABI MUHAMMAD SAW JILID 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang