BAB KE 2

512 30 0
                                    


A.RUMAH TANGGA NABI MUHAMMAD SAW.

Perkawinan antara dua mempelai Quraisy ( Muhammad Dan Khadijah )
Itu berada di luar dugaan orang. pihak kaum Quraisy, umumnya keluarga mereka tidak ada seorangpun yang menyangka bahwa kedua orang itu akan bertemu dan menikah. Perbedaan usia antara nabi dan Khadijah sebagai berikut

Nabi pada waktu menikah berusia 25 tahun.

Khadijah pada waktu menikah berusia 40 tahun.

Jadi perbedaan usianya adalah 15 tahun.

Sesudah hari perkawinan dengan Khadijah selesai Muhammad pindah
Dari pamannya, Abu Thalib. kerumah istrinya, Khadijah untuk memulai lembaran baru,hidup rumah tangga,
Hidup menjadi suami, dan akan hidup menjadi seorang ayah.

Keadaan rumah tangga Nabi Saw,
Ketika itu jauh berbeda dengan rumah tangga orang-orang Quraisy. Pribadi Nabi Saw, dalam pergaulan sehari-hari dengan istrinya menunjukkan cinta kasih kepada istri
Nya, tidak sebagaimana yang biasa terjadi di kalangan bangsa Arab Quraisy pada masa itu, yang suka merendahkan dan menghinakan istri.
Dan istrinya, Khadijah demikian pula halnya, kasih dan cintanya kepada Nabi melebihi daripada sebelum berlangsungnya perkawinan.

Kekayaan Khadijah kala itu bertambah besar karena perniagaan
Nya bertambah maju dan keuntungan
Yang di peroleh nya lebih banyak. Ke
Kayaan yang besar itu digunakan untuk menolong orang kekurangan,akibat kepemimpinan nabi yang perhatian nya selalu di tujukan kepada golongan kaum lemah
Dan orang yang sedang sengsara rumah tangga Khadijah menjadi tempat kembalinya bagi para kaum seperti para janda,anak yatim, dan orang yang kelaparan. Siti Khadijah dengan tulus dan ikhlas memberikan semua harta kekayaan nya kepada suaminya untuk dipergunakan menolong orang yang mengharapkan
Bantuan dan pertolongan nya.

B. IKUT SERTA MEMPERBAIKI KA'BAH.

Ketika Nabi Saw berusia 35 tahun, kota Mekah ditimpa bencana air bah
Yang sangat hebatnya Ka'bah yang selama 200 tahun terakhir tidak pernah mengalami kerusakan dan tidak pernah diperbaiki lagi tenggelam dan kemudian roboh oleh air yang besar itu. Sebagaimana telah diketahui, sejak beberapa ratus tahun yang lampau, Ka'bah senantiasa di hormati serta disucikan oleh bangsa Arab di segenap penjuru jazirah Arab umumnya. Setelah Bangsa Arab Quraisy dapat memegang kembali kekuasaan di tanah Hijaz,mereka sangat mementingkan pemeliharaan
Dan penjagaan terhadap Ka'bah.

D.PUTRA-PUTRI NABI MUHAMMAD SAW DENGAN KHADIJAH.

Menurut riwayat, selama 10 atau 12 tahun dari perkawinan antara Siti Khadijah dan Nabi Saw itu, Khadijah telah melahirkan 6 orang anak ;

2 laki-laki dan 4 perempuan.

Adapun jelasnya sebagai berikut;

1.Al-Qasim,inilah putra sulung. Sebab
Itu, Nabi Saw digelari dengan abul Qasim (ayah si Qasim). Gelar atau            panggilan yang demikian itu seperti    yang berlaku dalam adat kebiasaan bangsa Arab. Yakni putra sulung itulah yang namanya memakai gelar sang ayah. al-Qasim meninggal dunia pada umur 2 tahun.

2. Zainab, dia ini di kemudian hari setelah dewasa di peristri oleh abul Ash bin ar-Rabi Dan dia meninggal dunia di Madinah pada tahun ke-8 Hijriah sesudah ikut menderita mengikuti ayahhnya.

3. Abdullah,putra inilah yang oleh ayahandanya diberi gelar dengan Ath-Thayyib dan at-Thahir, meninggal dunia waktu kecil.

4. Ruqayyah setelah dewasa di peristri oleh Atbah bin Abi lahab lalu diceraikan.kemudian di peristri oleh sahabat, Utsman bin Affan.lalu meninggal dunia pada tahun ke-2 Hijriah.

5. Ummu Kalsum,dia ini setelah dewasa di peristri oleh utbah bin Abi lahab lalu diceraikan. Kemudian setelah ruqayyah meninggal dunia,
Lalu Ummu Kalsum di peristri oleh sahabat Utsman bin Affan. Ia meninggal dunia di Madinah pada tahun ke-9 Hijriyah.

6. Fatimah, menurut suatu riwayat dia dilahirkan pada tahun ke-35 dari tahun kelahiran nabi Saw, yang ketika
Itu para pembesar Quraisy sedang sibuk memperbaiki Ka'bah. Setelah dewasa, Fatimah di peristri oleh sahabat Ali bin Abi Thalib, seorang pemuda dari anak paman Nabi Saw, sendiri pada tahun ke-11 dari Hijrah Nabi, beberapa bulan setelah wafat ayahandanya.


Nabi Saw dan istrinya Siti Khadijah merasa sedih karena kedua putranya
Baik al-Qasim maupun Abdullah telah meninggal dunia sejak kecil, Oleh sebab itu ketika ditawarkan orang kepada beliau seorang budak laki-laki
Namanya Zaid bin Haritsah,yang waktu itu masih kanak-kanak. Kemudian nabi mendesak istrinya supaya membeli budak tersebut, kemudian Khadijah membelinya dan
Nabi Saw memerdekakan dia dan diangkat menjadi anak angkat nya.
Sehingga anak itu terkenal sebagai Zaid bin Muhammad. Dengan adanya Zaid dalam rumah tangga Nabi Saw,
Terhiburlah kesedihan dan kesusahan Nabi Saw dan istrinya karena kematian 2 putranya tadi.

H. MENGASINGKAN DIRI DI GUA HIRA.

Setelah lebih dari sepuluh tahun Nabi Saw kawin dengan Khadijah, dan sebagai buah perkawinan itu beliau telah berputra beberapa orang putri. Pikiran beliau bertambah mendalam
Lagi dan memikirkan dan merenung
Kan segala sesuatu yang terjadi di lingkungan umat manusia yang berada di sekitar beliau.
Salah satu adat kebiasaan bangsa para ahli pikir bangsa Arab pada masa jahiliah, apabila mereka hendak
Menenangkan pikiran dan ingin membersihkan hati untuk beribadah
Pada suatu saat, mereka berkhalwat atau menyembunyikan diri di suatu
Tempat yang jauh dari keramaian beberapa hari dalam setahun.

Setelah Nabi Saw berusia 40 tahun, kian hari kian dalam hasrat nya untuk menjauhkan diri masyarakat ramai. Maka ketika itu beliau sudah sering kali pergi meninggalkan keluarga untuk mencari tempat dimana yang sekiranya baik untuk berkhalwat dengan tujuan hendak menenangkan pikiran, menjernihkan
Angan-angan, dan mengheningkan cipta, yang selanjutnya guna mencari
Kebenaran yang hakiki.

Tidak lama kemudian,beliau menemukan gunung yang ada gua nya,yang berada di tempat yang sunyi
Senyap,yang letaknya kira-kira 5 KM
di sebelah Utara kota Mekah. Gunung itu tingginya kurang lebih 200 meter dan terkenal dengan nama Jabal Hira,
Dan guanya terkenal juga dengan Gua hira. Nabi Saw memilih gua tersebut seorang diri dan beliau membawa bekal dari rumahnya berupa makanan sekadar untuk menguatkan
Tubuh jasmaniahnya hingga berbulan-bulan lamanya. Tetapi tidak terus-menerus dan dalam tempo beberapa hari beliau kembali pulang untuk mengambil bekal lagi. Sesudah
Itu, beliau berangkat lagi ke Gua tersebut. Kadang beliau disana sampai 10 hari 10 malam, kadang pula 20 hari 20 malam. Lambat laun bertambah lama kadang sampai 1 bulan,bahkan kadang-kadang lebih dari 1 bulan. Maksud dan tujuan beliau tidak lain melainkan hendak menenangkan jiwa , menjernihkan pikiran dan perasaan. Di samping itu,
Tentu saja beliau ketika itu dengan mengerjakan ibadah ibadah yang beliau ketahui menurut syariat para nabi yang sebelumnya,bukan ibadah yang biasa di kerjakan oleh umumnya bangsa Arab pada masa itu.

Pada bab ini sekiranya saya akan uraikan bagian-bagian yang penting saja.

Jangan lupa vote coment nya gan

KISAH NABI MUHAMMAD SAW JILID 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang