3

195 8 0
                                    

Ini hari minggu, kalian pasti menganggap hari minggu adalah hari kalian bisa sepuasnya tidur di ranjang yang nyaman, tidak perlu belajar di sekolah, tidak perlu terburu-buru pergi ke sekolah karena kesiangan, hari kalian jalan-jalan entah bersama teman atau bersama keluarga.
Bagiku semua hari sama saja, jalan-jalan bersama teman? Aku bahkan tak punya teman, apalagi bersama keluarga, hahaha. Never.

Sebenarnya bisa saja aku menghabiskan waktu pergi ke mana pun tempat yang aku mau, tapi aku tidak mau.
Semua tempat sama saja, aku selalu kesepian, selalu merasa sedih, selalu merasa rindu. Entah apa yang aku rindukan.

Tapi hari ini aku berencana pergi keluar rumah sendirian, tanpa memakai kendaraan. Tidak sendirian juga, tentu saja ada pengawal yang mengawasiku, kalian tau kan aku tak boleh lepas dari pengawasan suruhan kakakku kecuali di rumah.

"Nona, sarapan nona sudah siap" -maid2

"Di mana mereka?" -aku

"Di ruang makan nona" -maid2

"Letakkan sarapanku di taman belakang" -aku

"Di tempat nona biasa duduk?" -maid2

"Ya" -aku

"Baik" -maid2

Aku tak ingin makan di dekat mereka, aku sudah sangat muak melihat wajah mereka.

Aku turun ke bawah dan langsung pergi ke taman belakang. Aku melihat chanyeol, bagi yang tidak tau chanyeol itu anak kedua, anak pertama itu si yoona yang mulutnya tak terdidik.
chanyeol hanya melihatku dan berlalu, dia memang seperti itu, tidak pernah menganggapku ada, ya setidaknya dia tak selalu mencaciku.

aku melanjutkan jalanku menuju taman belakang.

Sejuk. Itulah yang kurasakan setiap aku ke taman belakang, dan juga sunyi.
aku suka sunyi, bahkan aku mencintai sunyi, karena aku sudah terlalu sering menghadapi kesunyian yang membelenggu di hidupku.

ΠΠ

Aku telah siap untuk berjalan keliling kota, kabarnya ada festival para musisi yang aku tak tau namanya di dekat rumahku, dan akan ada pianis muda yang datang.
Aku ingin melihatnya, bukan karena aku menyukai alunan melodi yang didapat dari piano tapi karena aku ingin melihat saja, biasanya aku hanya melihatnya dari televisi dan itu membuatku sangat mengantuk, tapi entahlah jika dilihat secara langsung.

baiklah aku akan bilang kepada chanyeol bahwa aku akan pergi keluar, walaupun ia tak peduli sebaiknya aku tetap izin dulu sebagai formalitas adik pada kakakknya, haha kakak.

"aku akan pergi keluar" -aku

"Kemana?" -chanyeol

"Festival di dekat rumah" -aku

"panggil sopirmu dan minta antar" -chanyeol

"Tidak, aku jalan kaki" -aku

"Jadi kau akan keluar dari gerbang utama dan orang-orang akan melihat wajah burukmu itu tiba-tiba keluar dari gerbang rumah ini? dasar bodoh, pakai mobil sana!" -yoona

Entah kapan iblis itu muncul

"kau boleh pergi asal kau pakai mobil" -chanyeol

"iya" -aku

ΠΠ

aku telah sampai di tempat festival diantar oleh sopirku akibat paksaan kakakku.
Sangat ramai disini, aku agak gugup.
Tidak biasanya aku berdiri langsung di tempat seperti ini, biasanya aku hanya melihat keramaian pada saat aku perjalan pergi atau pulang sekolah dari dalam mobil, kali ini aku benar-benar berdiri langsung.
yang awalnya aku berjalan di depan pengawalku kini aku berjalan di belakangnya sambil merangkulnya, segugup itu aku pada keramaian.

"Tuan lee aku takut" -aku

"silahkan pegang jasku nona" -tuan lee

Aku memegang jas tuan lee dari belakang.
Tuan lee sudah jadi pengawalku sejak aku lahir, ia juga sudah mengerti diriku.
tapi walaupun begitu aku tidak mau terlalu dekat dengannya, bukan karena apa-apa tapi aku hanya tidak mau saja jadi benar-benar dekat dengan seseorang, bisa-bisa aku jadi ketergantungan pada orang itu.
Aku pernah melihat mark dekat dengan 1 gadis dan kabar yang aku dengar dari gosipan para maid rumahku mark pacaran dengan gadis itu. sebenarnya waktu itu aku iri, saat itu aku berharap andai saja wajahku tak cacat, pasti aku sudah hidup bahagia dan bahkan juga punya pacar seperti mark, tapi aku langsung sadar bahwa itu hanya mimpi.
Ah maafkan, aku jadi bercerita hal yang tak penting

Aku lanjut berjalan dan meminta tuan lee untuk mencari dimana letak pertunjukan pianis muda itu.

Saat setelah aku dan tuan lee menemukan ruangan tempat pertunjukan pianis muda itu beruntung sekali acaranya baru akan mulai, sesaat aku telah sampai di bangku penonton sang pembawa acara memanggil sang pianis muda yang "katanya" ternama itu

"Baik para hadirin sekaliann, kita sambut sang pianis muda berbakat CARTER MULLER!!!" -mc

tirai yang menutupi panggung pun tersibak dan menampilkan seorang pria memakai setelan warna hitam dan wajah dengan ciri khas ras kaukasoid.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

kalo garing maafkan ya^^
Author masih belajar soalnya

Jangan lupa vote ~_~

Cacat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang