1.Real

196 29 54
                                    


Happy & enjoy reading😊

Sorry for typo🙏

Jangan berpikir bagaimana Kehidupan  Tapi kenapa kita hidup dan dilahirkan?
Karena hidup bukan tentang siapa? Tapi tentang kamu yang ingin menjadi apa?







💞







"Ga bangun ... balik ayo!"

Pemuda itu mendengus, menatap jengkel teman sebangkunya. Sahabat orok sekaligus sahabat anehnya, yang sialnya tampan dan pintar.

"Ga bangun, balik nih. Gue tinggal juga nih," serunya mulai kesal. Ia terus mengoncang-goncangkan tubuh sahabatnya yang masih menelungkupkan wajah di atas meja.

"Ughh ...." lenguhnya sedikit bereaksi, namun setelah itu kembali diam tak bersuara.

"Elah ... malah molor lagi," gerutunya semakin jengkel.

Sebenarnya ia bisa saja meninggalkan sahabatnya ini tidur sendiri di sini. Tapi hari ini dia sudah kehabisan kuota, padahal ia sangat membutuhkan kuota untuk bisa terus memainkan permainan favoritnya, yaitu Mobile Legend.

Keuntungan berteman dengan sahabat yang punya julukan 'The sleeping Prince' ini. Cowok dengan segudang kuota unlimited yang menempel di tubuhnya. Selain itu rumah sahabatnya ini juga terakses dengan wi-fi, di mana kata sandinya sudah ia ketahui.

"Masa gue harus lakuin cara itu. Cara satu-satunya yang bisa buat dia bangun." Ia mulai mendekatkan wajahnya dengan sahabatnya. "Sumpah ini najis banget. Tapi demi mobile legend ... gue rela."


Cup...



"Wlue ...." Ia langsung bergidik ngeri setelah menjauhkan wajahnya.

Kalau saja ada cara lain, ia tidak akan pernah sudi untuk melakukan ini. Tapi pada kenyataannya, itu adalah satu-satunya cara yang paling ampuh untuk membangunkan sahabat tukang tidur itu.

Cara aneh dengan mencium keningnya. Cara yang ia ketahui dari Bunda sahabatnya.

"Eughhh ...."

Akhirnya terlihat pergerakan, perlahan kedua matanya terbuka. Pandangannya menelisik ke sekitar dan jatuh pada sosok yang duduk di sampingnya, yang terlihat sedang mencebikkan bibir kesal.

"Sudah bangun Yang Mulia Suga. Hamba sudah sangat lumutan menunggu yang mulia membuka mata," sindir lelaki di sampingnya, memutarkan kedua bola mata malas.

Orang yang yang disindir dan dipanggil yaitu Suga, hanya menatap tidak peduli sahabatnya yang bernama Jimi.

"Anda sehat?" Setelah mengucapkan itu Suga berdiri, menendang kaki Jimi dengan kakinya.

"Saya terlalu sehat untuk menjadi sahabat Anda," balas Jimi meringis. Mengusap kaki yang sudah  ditendang Suga.

"Sepertinya saya tidak punya sahabat seperti Anda."

"Brengsek! tau gitu gue tinggal lo tadi!" amuk Jimi, ia lalu berdiri dan melangkah keluar kelas dengan menghentakkan kakinya seperti anak kecil.

Suga tertawa. "Lucu loh, udah gede masih baper." Ia berlari, menyusul langkah Jimi yang sudah menjauh.

Jimi hanya terus berjalan dengan terus memasang muka masam. Ia membiarkan Suga yang terus saja tertawa di samping, membuat emosinya semakin naik.

"Eh ... tunggu." Langkah Suga terhenti. Otomatis Jimi pun ikut berhenti. "Lo ngebangunin gue dengan cara biasa Jim?" tanya suga terlihat panik, menatap Jimi penuh selidik.

Married With The Sleeping PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang