part...two

19 3 1
                                    

*************

Bwahahaha....hahaha......

Gelak tawa terdengar seantero sekolah saat seorang pemuda berjalan dengan wajah yang penuh coretan make up, pemuda itu ialah.....

"Woy arka....badan lo juga lo leok-leokin dong biar mirip model pasar haha....."teriak andre menggema dikoridor yang menambah gelak tawa dari para siswa.

Sedangkan pemuda yang sedari tadi menjadi bahan tawaan hanya menampakkkan wajah datarnya sembari berjalan menuju ke arah kantin.

Flash back on...

"Tinggal lo berdua..."senyum devil devan muncul seketika, membuat arka dan andre bergidik ngeri.

Mereka berdua melempar secara bersamaan dan...

Tak...tap...

Brukkk....

Bunyi itulah pertanda penentu kekalahan dari salah satu mereka berdua....
Serentak devan dan lainnya menoleh kearah arka yang kalah dalam permainan ini. Andre yang semangat memulai mencemong wajah arka, sedangkan arka hanya pasrah dengan apa yang akan ia dapatkan setelah ini.

Flash back off

"Kyahaha....gimana nyet jadi primadona dadakan disekolah?"goda andre saat mereka berempat sudah duduk dikursi kantin, arka yang masih mengelap wajahnya yang basah terkena air untuk menghilangkan make up diwajahnya hanya mendengus kesal.

"Tahun depan gue yang nentuin hukumannya......siap-siap aja kalian"ujar arka penuh makna.
Sedangkan devan hanya diam memandang kedua sahabatnya yang tengah berdebat, lantas mengeluarkan rokok didalam saku celananya kemudian menyalakan nya, devan menghirup rokok itu dengan bebes.

Pletak

"Eh bego ngapain lo jitak pala gua."ucap devan

"Eh...nyet ini di kantin bukan di gudang, seenak jidat lo main ngerokok sembarangan aja lo, kalo ada guru lewat gimana, mau kena semprot lo?"omel andre.

"Bener van, lo gak lagi cari masalah kan."tambah alfin yang akhirnya membuka suaranya.

Dengan segera devan mematikan rokoknya dan langsung membuangnya ditong sampah.
"Thanks udah lo pada ingetin, buruan pesen makan gih gua yang traktir, gua semalem dapat bonus."ujar devan.

Sedangkan para sahabatnya menaikan satu alisnya bingung.
"Lo semalem ikutan?"tanya andre.
Yang mendapat anggukan dari devan.
"Lebih baik lo kurangin deh kebiasaan buruk lo itu, ngebahayain diri lo sendiri."ucap alfin mempringati.

"Lo pada tenang aja gua bisa jaga diri gua , thanks udah khawatirin gua." Ujar devan tenang.

"Itulah gunanya sahabat, kita bisa jadi tameng sekaligus penyemangat."tutur andre bijak.

"WOI...NGAPAIN KALIAN MASIH NONGKRONG DISINI!!!!" Teriak seseorang yang berdiri di pintu masuk kantin, membuat devan dan lainnya terkejut.

"Mampus akik sejagat murka."ucap andre menepuk jidatnya.

"Eh ....ada pak toyo, siang pak duh panas banget ya nih cuacanya....mending bapak duduk disini biar saya pesenin minuman, bapak mau minum apa? Es jeruk, es teh, es cincau, es batu, es kayu?"

"Eh ogeb mana ada es kayu?" Bisik arka pada andre.
"Ada nyet orang gua yang ngomong kok..."balas andre
"CUKUP!! KALIAN BEREMPAT CEPAT HORMAT DI TIANG BEBDERA SELAMA 2 JAM!!"
"Buset dah pak....kata emak saya nih pak gak baik tau kalau bapak menyulitkan orang."ujar andre seraya menunjukkan wajah menyedihkannya.

"ITU KATA EMAK KAMU BUKAN SAYA! BURUAN CEPET KERJAIN ATAU SAYA TAMBAH HUKUMAN?!?!"
Dengan sekali sentakan keempat pemuda itu berlari kearah lapangan untuk melaksanakan hukumannya.

***

Di tengah lapangan keempat pemuda itu kembali mendapat tatapan kagum dari para siswi yang penasaran menengok di jendela kelas walaupun sedang ada guru pengajar.

Devan dan teman- temannya berdiri sembari hormat pada tiang bendera. Setelah 1 jam berlalu....

"Njirr....panas nyet, nih akik sejagat gak kasian apa sama wajah tampan gua, kalo kek gini gua pecat juga dia jadi akik sejagat, gua ganti jadi akik se-got." gerutu andre sembari mengelap keringat yang sudah membasahi seragamnya, begitu juga dengan seragam milik devan.

"Udah ah gua mau duduk capek gua berdiri mulu." lanjut andre yang diikuti oleh teman temannya.

Saat devan mendaratkan pantatnya untuk duduk tiba-tiba tanpa disadarinya seember air mengguyur tubuhnya, devan yang terkejut langsung spontan berdiri.

"Shitt.... siapa yang berani nyiram gua!" Geram devan dengan wajah datarnya. Tatapan devan beralih pada seorang perempuan yang berdiri tak jauh darinya, melihat perempuan itu yang menutup mulutnya dengan tangan kiri akibat terkejut serta tangan kanannya yang memegang ember membuat devan melayangkan tatapan tersangkanya pada perempuan itu.

"WOI VEONKA !" Teriak perempuan lain pada perempuan yang masih terkejut terlihat dari mimik wajahnya.

"Kok lu berhenti sih!! gak asik tau" lanjutnya kesal. Merasa tak mendapat respon dari lawan bicaranya ia semakin dibuatnya kesal.

"Ishhh kok diem aja sih lu Ve." protesnya, merasa sahabatnya nampak kesal perempuan yang terkejut itu pun menunjukkan tangannya kearah devan yang diikuti arah pandang mata perempuan yang kesal itu.

Seketika ia mendelik....

"Mampusss..... jangan bilang lu yang nyiram dia." Ucap perempuan itu yang masih dapat didengar devan samar.

"Gue kira bakal kena lu tadi." Cicit perempuan yang terkejut itu yang bernama veonka.

Tanpa diduga devan mendekati mereka.
"Ikut gua." Ucap devan datar sembari melangkah menjauhi mereka.
"Eh..." ucap veonka terlonjak akibat ucapan devan.

"Turuti aja apa yang disuruhnya, buruan kan lu juga yang salah."ucap perempuan yang merupakan sahabat veonka.

Happy reading :v

DeVkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang