demi hari aku dan dia semakin dekat, rasanya tak ingin dipisahkan. Dan perasaan yang kurasakan bukan hanya sekedar sebagai seorang sahabat tetapi ternyata aku jatuh cinta padanya. Akhirnya aku bersamanya hingga saat ini dan dia berjanji akan selalu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal, Wayo pun turun menuju meja makan. Disana ada Daddy, Mommy dan Phana pun sudah sampai di rumahnya. Phana tersenyum melihat malaikat kecilnya menuruni tangga. Matanya terus menatap sosok cantik itu, sedangkan yang ditatap hanya menundukan kepala mungilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Pha, Daddy dengar dari Ayahmu, kau akan segera mengambil alih perusahaan, apa itu benar?” tanya Daddy Wayo kepada Phana
“Tidak dalam waktu dekat Daddy, mungkin satu tahun lagi” jawab phana
“Kau sudah siap Pha?” giliran Mommy Wayo yang bertanya
“Aku akan berusaha untuk menjadi siap Mom, biar bagaimana pun aku anak satu-satunya dan harus siap kapan saja Ayah minta untuk mengurus perusahaan” jawab phana lagi dengan menatap mom.
Wayo sama sekali tidak mengeluarkan suara, ia hanya diam. Entah apa yang ia pikirkan. Kepalanya terus tertunduk, sambil sesekali mengunyah roti isinya. Phana yang duduk tepat dihadapan Wayo hanya terus menatapnya tanpa ada niat untuk menyapa atau mengajaknya bicara, hanya diam menikmati wajah cantik yang tersaji di hadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
