HAPPY READING♥
Aroma kopi menyeruak masuk kedalam indera penciuman. Bagi penikmatnya, aroma kopi mampu menenangkan jiwa yang lelah serta alunan musik yang ikut serta membantu mereka yang haus akan hiburan kini terpuaskan.Kecintaannya akan kopi sejak dibangku SMA membuatnya merintis usaha cafe yang menyediakan berbagai macam jenis kopi dari berbagai macam tempat. Ditambah lagi, hobinya yang kurang mendapat restu dari orangtuanya harus ia akali.
Sosok pria dengan gitar kesayangannya kini tengah memukau para pelanggan yang singgah di cafe miliknya, Yudhan Pradana.
Alunan gitar yang ia petik seakan menghipnotis para pelanggan untuk menghayati lagu yang ia nyanyikan.
Sebuah lagu yang ia tulis dikala rindu yang membelenggu jiwanya. Dia paham kini, bagaimana rasanya merindukan seseorang yang tidak diketahui apakah ia juga merindukan sosoknya hadir menemani.
Darisini lah ia mengungkapkan apa yang di rasa.
“Kutitip rindu di sela malam
Berharap besok pagi kau ambil di sudut langit” Ya, dia berharap bahwa seseorang disana merasakan hal yang sama dengannya.“Berlarilah, ku kan mengejarmu
Sembunyilah, ku kan temukanmu
Membekulah, ku kan menunggumu luluh
Karena ku tahu..Kau yang pantas untuk hatiku” Yudhan paham betul mau bagaimanapun, sosoknya lah yang paling sempurna dimatanya.
Yudhan menyanyikan lagu tersebut dengan sepenuh hati, dadanya bergejolak saat kenangan itu menyeruak masuk kedalam ingatan-nya. Rasa bersalah pun kini muncul, dia teringat akan seorang wanita yang kini begitu mencintainya, Luna.
Tepuk tangan pun ia dapatkan seusai bernyanyi, tangannya terulur menaruh gitar hijau miliknya lalu beranjak turun dari panggung kecil yang berada di sudut kanan cafe, sudah saatnya berganti tepat dengan teman semasa kuliahnya, Raditya.
Pria berambut cepak yang juga berinvestasi untuk cafe milik Yudhan ini memilih untuk menjadi penyanyi di Cafe sebagai sampingan dan meluapkan hobi nya.
"Yudhan? Bener Yudhan?! Inget gue gak?"
Seorang wanita muda membuatnya sedikit tersentak. Sosok yang beberapa tahun lalu ikut lenyap bersamaan dengan wanita-nya, Deandra. Wanita itu tersenyum senang lalu memeluk tubuh jangkung Yudhan.
"Gila! Lo apa kabar?" ucapnya sembari melepaskan pelukannya.
Yudhan sedikit tersentak dari lamunannya saat lengan Deandra menyentuh pundaknya, "Ini beneran Deandra?" ucapnya ragu-ragu.
Deandra yang mendengar ucapan Yudhan langsung mengerucutkan bibir-nya. "Oh jadi udah lupa sama teman sendiri?"
Yudhan tertawa melihat tingkah temannya yang belum berubah sama sekali, "Ya enggak, Dea. Lo kemana aja, kayak lenyap ditelan bumi, eh tau-tau muncul aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall And Love
Novela JuvenilCinta? Apasih itu cinta. Bagi seorang Yudhan Pradana, cinta hanya membuang-buang waktu, terlebih dengan merindu. Namun, semua berbalik setelah Yudhan mengenal seorang gadis yang begitu tulus menerimanya, Meena Tarissa. Apakah dia tetap menganggap ci...