02 : Protect Our Princess

63 12 84
                                    

Selamat Membaca 😁

--

Hari-hari yang Kayla jalani selalu dikelilingi pria-pria tampan yang siap menjaga Kayla dari apapun. Tentunya Kayla senang mendapatkan perhatian berlebih mereka. Namun, terkadang ada rasa kesal terselip dihatinya. Kayla merasa kurang bebas kehidupannya.

Seperti sekarang ...

"Kayla mau kemana?" tanya Woojin yang melihat Kayla berdiri dari bangkunya.

"Toilet," ucap Kayla.

Woojin ikut bangkit, "Woojin temenin ya. Woojin tunggu di luar kok."

Kayla langsung merasa kesal. Bagaimana tidak? Dia hanya ingin ke toilet saja, ditemani.

"Enggak perlu Park Woojin. Aku bisa sendiri," ucap Kayla langsung ngacir keluar kelas.

Kayla juga pernah memarahi Jihoon, karena diam-diam mengikutinya ke ruang guru tanpa alasan yang jelas.

Apalagi kakaknya, Minhyun, dia terang-terangan memberikan perhatian kepada adik semata wayangnya itu. Seperti, selalu menghampiri Kayla di kelasnya hanya untuk menanyakan kabar, atau memberikan Kayla snack favoritnya atau tingkah laku lainnya. Namun, hanya saat Kayla ada di kelas saja, jika di luar kelas, Minhyun akan bersikap seperti guru kebanyakan.

Baejin dan Guanlin yang hanya menjaga Kayla lewat tatapan mereka tanpa bertindak apapun.

Namun, ada kalanya Kayla bersyukur mempunyai tiga pelindung di kelasnya.

"Hai cantik!" ucap Donghan menghampiri Kayla di kelasnya.

"Sunbae? Ada apa?"

"Hari ini kelas saya ulangan harian mata pelajaran Minhyun ssaem," ucap Donghan.

Kayla terdiam, pikirannya sibuk. Donghan selalu seperti ini. Kayla yakin, Donghan menginginkan sesuatu darinya.

"Lalu? Apa hubungannya denganku, Sunbae?" tanya Kayla berpura-pura tidak tahu.

"Kau kan adik kesayanganya. Pasti Minhyun ssaem memberitahu sesuatu kan? Semacam, bocoran soal mungkin?" ujar Donghan lembut namun terkesan dingin.

Firasat Kayla benar. Setiap kelas Donghan mengadakan ulangan harian mata pelajaran Minhyun ssaem, Donghan selalu seperti ini. Kayla bingung, ia sering mendengar bahwa walaupun Donghan memiliki image bad boy di sekolah, kakak kelasnya itu juga terkenal pintar. Namun, kenapa setiap ulangan harian mata pelajaran Minhyun ssaem, Donghan selalu menghampiri Kayla? Apakah Donghan benar-benar mencari kunci jawaban? Atau ada maksud lain?

"Oppa tidak memberikan apa-apa padaku," ucap Kayla.

Donghan memberikan smirk smilenya, lalu mengelus rambut Kayla, "Tidak mungkin! Minhyun ssaem pasti memberitahu sesuatu padamu."

"Minhyun oppa memang tidak memberikan apa-apa padaku, Sunbae!" ujar Kayla.

Donghan duduk diatas meja Kayla mengusap pipi perempuan itu, "Tapi aku tidak percaya cantik. Cepat berikan atau aku berlaku kasar padamu?"

Sebuah tangan, menghentikan pergerakan Donghan, "Jangan pernah terpikirkan untuk melukai Kayla, Donghan Sunbae!"

"Bukankah Kayla sudah berkata? Minhyun ssaem, tidak memberikan bocoran kepada Kayla! Tidak kah kau mengerti itu?" lanjut Woojin.

Entah apa yang menyulut emosi Donghan, baru saja ia ingin meninju Woojin, ada suara yang lebih dingin dari suaranya memanggil Donghan, disertai dua pasang mata tajam melihat kearah Donghan.

Tidak hanya Donghan, seluruh isi kelas kompak melihat ke arah pemilik suara. Di pintu kelas, Baejin dan Guanlin sedang menatap tajam Donghan.

Guanlin berjalan ke arah Donghan, dan sedikit mengancam,"Sampai sunbae berani menyentuh Kayla, apapun bisa saya lakukan untuk membalas sunbae."

Donghan terdiam. Di sekolah, ia berani dengan siapapun termasuk guru-guru. Namun, ada satu orang yang membuat Donghan takut, dia Guanlin. Posisi Donghan sebagai anggota utama di klub basket bisa hilang karena Guanlin yang memegang kuasa. Guanlin berhak menggonta-ganti anggota utama klub basket, sesuka hatinya, tapi Guanlin tidak sejahat itu. Hanya saja Donghan yang terlalu takut, jika suatu saat nanti Guanlin mencoret namanya dari anggota utama klub basket.

"Mulai saat ini, jangan biarkan Kayla sendirian di kelas. Ini perintah," suara dingin Guanlin terdengar lagi. Namun, hanya mereka berempat yang mendengar, karena volume suaranya yang pelan.

Tak ada yang bisa, menentang perintah Guanlin, bahkan Kayla yang bersangkutan sekalipun.

Tanpa mereka tahu, seseorang mendengar percakapan mereka dari luar  kelas dengan mengepalkan tangannya, sambil bergumam, "Sial! Saingan gue ada dua!"

Lalu orang itu pergi, bertepatan dengan Guanlin yang keluar kelas.

Bersambung...

Terlalu dikit ya? Hehehe ... 😁😁

‼️Jangan lupa untuk vommentnya ya!! Ditunggu loh!! Boom comments juga enggak apa-apa. Tapi jangan jadi side readers ya! Please! 🙏🏻🙏🏻

❗ Sampai ketemu di next chapter yah! 👋🏻👋🏻👋🏻

Published on : 16/11/2018

I'll Remember (PARK WOOJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang