03 : Guanlin's Story

75 15 135
                                    

Selamat Membaca 😁

--

Setiap apa yang dilakukan oleh seseorang pasti ada sebabnya bukan? Begitu juga dengan Guanlin. Sifat dingin yang Guanlin miliki sekarang, ada yang membuat dia seperti itu. Gadis yang disukai Guanlin membuat dirinya menjadi dingin.

Bukan! Gadis itu tidak meninggalkan Guanlin atau mencampakkan dirinya. Gadis itu masih ada di sekitar Guanlin, tepatnya di depannya saat ini, yang tanpa sadar sedang diperhatikan.

Sifat dingin yang Guanlin miliki berawal saat mereka kelas 5 sekolah dasar.

Dulu, tidak ada Guanlin dengan sifat yang dingin, tidak ada Guanlin yang memiliki tatapan tajam, dan tidak ada Guanlin yang jarang senyum. Yang ada, hanya Guanlin yang ramah, Guanlin yang memiliki tatapan lembut dan Guanlin yang memiliki senyum yang manis semanis gula. Namun, semua berubah saat gadis yang disukainya mengatakan bahwa ia menyukai pria yang bersifat dingin, dan memiliki tatapan tajam. Menurutnya, pria yang seperti itu memiliki sisi yang berbeda dari kebanyakan pria dan terkesan misterius.

Guanlin, yang memang sangat menyukai gadis itu rela berubah drastis, demi mendapatkan perhatian gadis itu.

Perubahan drastis sifat Guanlin, disambut dengan bingung oleh sahabat-sahabatnya. Terlebih lagi dengan gadis pujaannya itu. Namun, gadis itu menyambut dengan hangat Guanlin yang baru. Sahabat-sahabatnya yang lain juga tidak memusingkan perubahan sifat Guanlin.

Gadis itu memang lebih memperhatikan Guanlin. Namun, itu tidak bertahan lama. Ketika awal masuk SMP, gadis itu lebih memperhatikan sahabatnya, yang memiliki sifat bertolak belakang dengan Guanlin.

Guanlin sedih. Usahanya untuk mendapatkan perhatian gadis itu, hanya berbuah manis sebentar. Selebihnya, ia gagal. Ingin rasanya Guanlin kembali ke dirinya yang dulu, namun tidak bisa. Seperti ada yang mengunci Guanlin untuk tetap seperti itu.

"Lai Guanlin!" lamunan Guanlin di buyarkan oleh seseorang.

"Jaehwan ssaem? Ada apa?" tanya Guanlin.

Jaehwan tersenyum penuh arti, ia berusaha sewibawa mungkin yang ia bisa. Karena di sekitar mereka, cukup banyak siswa-siswi yang berkeliaran.

"Astaga! Ada apa? Hei, Lai Guanlin! Lihat ini, sudah jam berapa? Kau mau membuat anggota basketmu menunggu lebih lama lagi? Ada apa denganmu, Guanlin?" oceh Jaehwan.

Jaehwan mengikuti pandangan Guanlin. Jaehwan tersenyum. Ia sudah menduganya. Guanlin sedang memperhatikan gadis yang dari dulu disukainya, Hwang Kayla. Kayla sedang menunggu Woojin yang sedang latihan futsal.

Jaehwan melihat sekitar mereka. Setelah memastikan tidak ada yang sedang memperhatikan ia dan Guanlin, Jaehwan berbisik, "Tahan dirimu Lin. Hyung tahu isi hatimu. Tapi hyung mohon, jangan bertindak gegabah."

Guanlin tersenyum getir. Lalu mengangguk. Yang Guanlin tahu, hanya Jaehwan hyung yang mengetahui rahasianya.

Jaehwan menepuk pundak Guanlin, "Cepat latihan sana!"

Guanlin mengerutkan keningnya. Ia heran, kenapa gini hari kakak sepupu sekaligus guru musik di sekolahnya itu masih berkeliaran di sekitar sini? Bukankah ...

"Ssaem, bukankah kau juga harus mengajar di klub musik?"

Wajah Jaehwan memucat, "ASTAGA SAYA LUPA ADA JADWAL NGAJAR!"

Okay, Jaehwan melupakan fakta bahwa ia masih di area sekolah yang tentunya masih banyak anak muridnya dan dengan gampangnya Jaehwan berteriak, melupakan aura wibawa yang sempat ia perlihatkan tadi.

I'll Remember (PARK WOOJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang