05 : Ternyata Dia ...

48 10 82
                                    

Selamat Membaca 😁

--

Seorang guru memasuki kelas Kayla, "Selamat pagi anak-anak."

"Pagi Minhyun ssaem," jawab serempak seisi kelas.

Guanlin, Kayla, dan Baejin serempak menghela nafas. Guanlin baru saja mau bercerita, namun harus tertunda karena Minhyun ssaem memasuki kelas.

"Pagi ini saya tidak akan mengajar, karena akan ada keperluan di luar. Saya akan izin mengajar selama beberapa hari ke depan. Untuk tugas hari ini, kerjakan halaman 25-30 ya. Tugas kedepannya akan saya serahkan kepada Jisung ssaem," jelas Minhyun.

"Bae Jinyoung dan Lai Guanlin. Ikut saya, sekarang."

Minhyun keluar meninggalkan ruang kelas, diikuti oleh Guanlin dan Baejin.

Minhyun membawa Guanlin dan Baejin ke ruang guru. Di sana, ada Jaehwan yang menunggu, sendirian.

"Hyung, ada apa?" tanya Baejin.

"Kalian tahu kan, tugas kalian selama hyung pergi?" tanya Minhyun.

Guanlin dan Baejin menggangguk.

"Terus jaga Kayla. Hyung tidak mau Kayla kenapa-napa. Jaehwan, kau juga ikut jaga Kayla ya," ucap Minhyun.

Guanlin, Baejin, dan Jaehwan terpaksa mengkhianati janji mereka dengan Kayla untuk tidak memberitahukan kepada Minhyun apa yang sedang terjadi. Mereka berpikir, Minhyun harus tahu ini, karena kalau tidak, bisa-bisa nyawa Kayla dalam bahaya. Namun, Minhyun berpura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi. Sejujurnya, Guanlin juga sudah tahu siapa dalang di balik pengirim pesan misterius dan surat ancaman itu.

Flashback

Guanlin mendapatkan pesan lagi, pesan yang sampai detik ini Guanlin ingin tahu pengirimnya.

"Lin mau kemana?" tanya Baejin.

"Ada urusan sebentar. Lo kantin duluan saja, sama Kayla. Nanti gue nyusul."

Guanlin berjalan ke arah taman belakang sekolah, tempat si pengirim pesan ingin bertemu.

"Lai Guanlin," panggil seorang gadis.

Guanlin menengok, ia terkejut mendapatkan siapa yang memanggilnya.

"Kiara?" tanya Guanlin memastikan.

Gadis itu tersenyum sinis, "Yup! ini gue."

"Jadi lo? Yang ngirimin gue pesan sekaligus yang ngirimin Kayla surat ancaman?" tanya Guanlin.

"Seratus persen benar!"

Namanya Choi Kiara, kelas 11 IPA 2. 

"Gimana lo-" ucapan Kiara langsung dipotong oleh Guanlin.

"Gue nggak ada niat buat kerja sama dengan lo untuk memisahkan Kayla sama Woojin. Denger itu!"

"Kenapa? Mereka saling suka Lin! Lo nggak patah hati ngeliatnya? Gue patah hati Lin! Gue suka Woojin. Gue mau ngancurin Kayla! Ayo kita kerja sama bikin Kayla Woojin saling benci, setelah itu lo bisa miliki Kayla, gue bisa miliki Woojin. Bukankah itu indah?" Kiara menghasut Guanlin.

"GUE NGGAK AKAN PERNAH NGANCURIN MEREKA! Lebih baik gue sakit hati daripada makan temen, Choi Kiara," ucap Guanlin tajam.

Kiara menggeram kesal.

"BANTU GUE DAPETIN WOOJIN LAI GUANLIN! GUE SUKA SAMA WOOJIN!! GUE CEMBURU SAMA KAYLA!!" bentak Kiara.

Guanlin terkejut. Hatinya bertanya, gadis di depannya ini benarkah Kiara? Gadis yang di depan semua orang menjadi gadis yang lembut, penurut, murah senyum dan kebaikan-kebaikan lainnya?

I'll Remember (PARK WOOJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang