Tiga: Beth's Birthday Party

80 0 0
                                    

Author’s POV

Skyra membuka pintu lemarinya, memilah-milih kira-kira pakaian apa yang ia pantas kenakan untuk ke pesta ulang tahun Beth hari ini. 20 menit lagi Gavin akan sampai ke rumahnya –menjemput Skyra untuk pergi ke pesta ulang tahun Beth. Ia menggaruk kepalanya sebentar, kelihatannya tak ada pakaian yang bagus untuk dikenakan sekaligus untuk tebar pesona pada Gavin, mengingat ia tidak punya dress sama sekali. Ia terkekeh mengingat nama Gavin. Semenjak kejadian diberi hukuman oleh Mrs. Gail 2 hari yang lalu, ia dan Gavin jadi sering ngobrol bersama saat istirahat dan saling bertukar pesan singkat –yang tanpa ia sadari, ia telah mengacuhkan Alvino.

“duh... pake baju apa ya” gumam Skyra pada dirinya sendiri.

Tangannnya mulai bekerja lagi mencari-cari pakaian yang sesuai untuknya. Tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah short dress berwarna peach yang tergantung rapi di lemarinya. Oh iya, waktu itu kan mama pernah beliin dress untuk ke pernikahannya uncle Astin, pikirnya memandangi dress cantik yang sudah berada di tangannya itu. Tanpa banyak bicara lagi ia segera mengenakan dress cantik yang pernah ia kenakan sewaktu adik dari Anna –mamanya Skyra- menikah 3 tahun lalu.

Skyra tersenyum melihat pantulan tubuhnya di cermin. Dress yang ia kenakan terlihat sangat pas dan cantik melekat ditubuhnya. Ia mengalihkan perhatiannya dari cermin ke arah jam dinding yang tergantung di dinding kamarnya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam lewat 25 menit. Lebih baik ia segera turun, Gavin pasti akan sampai di rumahnya sebentar lagi.

“Ra, mau kemana lo?” tanya Skylar Hayes kakak kandung dari Skyra yang trepaut 2 tahun lebih tua dari Skyra sesaat melihat adiknya yang sudah terlihat cantik mengenakan dress melewati ruang keluarga –tempat dimana Hayes tadi menonton tv.

“ke pesta ulang tahun temen” jawabnya tak acuh dan tetap melanjutkan langkahnya ke ruang tamu, ia menyibakkan sedikit horden yang menggantung di jendela untuk melihat suasan luar. Ia belum menemukan tanda-tanda Gavin disana.

“perlu gue anter?” tawar Hayes pada adiknya yang sudah duduk di sofa ruang tamu. Hayes melangkah mendekati Skyra dan duduk disebelahnya.

“gaperlu, gue dijemput temen kok” ucap Skyra menolak tawaran dari kakaknya.

“cowok atau cewek?” bertanya dengan nada sedikit menggoda.

Skyra mendecak, “kepo banget sih, bang!” ucapnya sebal karena kakaknya yang selalu bertanya sejak tadi.

“cowok atau cewek?” tanya Hayes sama seperti tadi tak mengacuhkan ucapan adiknya barusan.

“cowok” Skyra berkata cepat yang langsung disambut oleh kerlingan jahil kakaknya.

“oh cowok... temen apa temen?” goda Hayes lagi.

“ya, temen lah!” ujar Skyra mulai geram.

“terus Alvino lo kemanain tuh? Kasian tau, Ra. Jangan gantungin orang gitu ah, gabagus” Hayes sok memberikan nasihat kepada adiknya yang sudah menatapnya seakan ingin membunuh.

“IIIH, APAANSI-“ pekikan Skyra terhenti saat tiba-tiba ponselnya berbunyi pertanda ada telfon masuk.

Skyra menatap tajam Hayes yang sudah tertawa dan segera mengangkat telfon tanpa melihat nama penelfonnya terlebih dahulu.

“halo” ucap Skyra dengan ponsel yang tertempel di telinga sebelah kanannya.

“halo, Skyra, gue udah sampe di depan rumah lo nih” ujar seseorang diseberang sana yang baru Skyra sadari bahwa orang yang menelponnya itu adalah Gavin.

Too Little Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang