Lima: I'm Sorry (Part 2)

52 1 0
                                    

Author’s POV

“Vin, gue baru pertama kali deh makan di atas kap mobil gini” ucap Skyra pada Gavin yang masih sibuk memakan hamburger McDonalds ditangannya.

“enakkan?” tanya Gavin masih dengan mulut yang penuh dengan hamburger.

Skyra terkekeh melihat perilaku Gavin yang terlihat seperti anak kecil itu lalu ia mengangguk. Skyra kembali menyuapkan ice creamnya yang sudah tersisa sedikit di dalam cup-nya. Setelah isinya habis, Skyra membuang cup ice cream itu kedalam pelastik karena tidak ada tempat sampah didekatnya, dan selalu ada larangan untuk membuang sampah sembarangan di semua pantai.

“habis!” seru Gavin saat potongan terakhir hamburgernya sudah masuk kedalam mulutnya. Sambil mengunyah ia mengusap-usapkan tangannya menghilangkan kotoran yang ada saat ia memegang hamburger itu.

“yang itu belum habis” ucap Skyra menunjuk kearah sudut kanan bibir Gavin dari jauh.

“mana? Disini?” tanya Gavin menunjuk ke pipi kanannya.

“bukan” Skyra menggeleng.

“sini?”

“bukan”

“sini?”

Skyra yang sudah gemas karena tebakan Gavin selalu salah segera mengambil tisu yang tersedia di dalam tasnya. Setelah mendapatkan selembar tisu ia segera mengelap sudut kanan bibir Gavin yang celemotan.

“nih disini” gumam Skyra namun masih bisa terdengar oleh Gavin karena jarak mereka sekarang cukup dekat.

Gavin tidak menggubris gumaman Skyra, ia justru menatapi wajah Skyra yang cantik dan mulus. Awalnya Skyra tidak merasakan apa-apa sesaat ia mengelapi sudut bibir Gavin, namun lama-kelamaan ia mulai merasa diperhatikan oleh Gavin. Skyra mengadah, pandangan matanya langsung jatuh tepat di bola mata Gavin yang indah. Untuk beberapa detik mereka hanya saling memandang. Lalu tiba-tiba Skyra tersadar dan mengalihkan pandangannya ke arah lain, pipinya kini berwarna merah tomat yang ia coba untuk tutup-tutupi dan jantungnya sudah berdegup dengan sangat cepat.

Gavin berdeham, “mau mendekat ke pantai?” tanyanya canggung.

Skyra mengangguk dan segera bangun dari kap mobil sport Gavin yang mereka duduki itu. Gavin pun melakukan hal yang sama.

“yuk” Gavin menggenggam tangan Skyra dan mereka pun mulai berjalan mendekati pantai.

Mobil Gavin memang tidak terparkir jauh dari dimana air pantai menyapu pasir putih itu, jadi mereka tidak perlu berjalan terlalu jauh untuk mendekat kearah pantainya.

“duduk disini aja, Ra” ucap Gavin saat mereka sudah sampai dua meter didepan pantai.

Skyra mengangguk lagi. Ia segera mengambil posisi duduk dengan kaki yang dijulurkan ke depan. Disampingnya Gavin duduk dan lama-kelamaan ia mulai merebahkan kepalanya di atas pasir yang membuat Skyra menatapnya aneh.

“kenapa?” tanya Gavin saat melihat Skyra yang menatapnya.

“kok lo tiduran di pasir? Nanti rambut lo kotor tau” ucap Skyra.

“terus gue tiduran dimana dong? Gue capek” keluh Gavin mulai menutup matanya.

Skyra hanya mengangkat bahunya lalu menatap pemandangan indah di depannya. Suasana disini sangat sepi. Hanya ada beberapa orang yang berjalan-jalan di atas air pantai, ada juga yang sekedar duduk-duduk menikmati angin pantai yang sejuk sama seperti dirinya dan Gavin.  Sejak kecil ia sudah menyukai yang namanya pantai. Dulu, Frank selalu mengajak isteri dan anak-anaknya untuk berlibur ke pantai. Skyra dan Hayes selalu membuat istana pasir yang tak jarang gagal karena tersapu air pantai atau tertimpa sesuatu yang tiba-tiba saja terjatuh diatasnya. Ia tidak akan pernah berhenti tersenyum saat mengingat momen-momen yang ia lalui dulu bersama keluarganya karena masa-masa itu mungkin sudah lewat, sudah sulit untuk ia rasakan kembali karena ia dan Hayes sudah sibuk dengan urusannya masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Too Little Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang