Di keramaian siswa siswi di sekolah baruku, aku hanya termenung sendiri di koridor kelasku sambil melihat siswa siswi yang berlalu lalang di lapangan. Aku sangat takut di sekolahku ini karena aku tidak mengenali seorang siswi pun walaupun itu teman sekelasku.
" Hai ! Anak baru ya ? " tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang.
" Eh, i ... i ... iya. " jawabku gelagapan.
" Oh, kenalin nama aku Desi. Btw kamu pindahan dari mana ? " tanyanya sambil memperkenalkan diri.
" Aku Tiara. Aku pindahan dari Jakarta. " jawabku.
" Kenapa jauh jauh pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung ? " tanyanya penasaran.
" Soalnya orang tuaku pengen kalo rumahnya tuh deket ama rumah nenek ama kakek aku, jadi aku pun ikut pindah sekolah kesini deh. " jelasku.
" Ohh. Terus kamu lagi ngapain disini ? " tanyanya lagi.
" Soalnya di kelas juga aku gak punya teman buat diajak ngobrol, jadi yaudah aku duduk disini aja liat orang orang yang lagi jalan di lapangan, hehe. " jawabku sambil cengengesan.
" Oh, jadi gitu. " ucapnya yang ikut ikutan ketawa kecil.
" Hai, Desi ! " tiba tiba datanglah seorang perempuan yang menghampiri kami berdua.
" Hai juga. Tumben lo telat biasanya juga jam enam udah dateng. " ujar Desi pada perempuan yang menghampiri kami itu.
" Gue tadi bangunnya kesiangan, jadi ya gue datangnya siang deh kali ini. " ujarnya.
" Ohh. " jawab Desi singkat.
" Eh, Nan. Kenalin ini Tiara murid baru di kelas kita. " ucap Desi memperkenalkanku pada temannya itu.
" Hai, aku Nanda sahabat Desi senang berkenalan denganmu. " ujar Nanda memperkenalkan dirinya padaku.
" Tumben lo ngomong lemes banget. " ujar Desi pada Nanda.
" Biarin aja suka suka gue dong. " balas Nanda.
" Hallah. " lanjut Desi.
" Aku Tiara. " jawabku pada Nanda.
" Oh, hai. Bentar ya kalian tunggu disini gue mau nyimpen dulu tas. " ujar Nanda pada Desi dan aku.
Tidak lama kemudian Nanda pun kembali.
" Eh, Ra. Btw lo duduk sama siapa ? " tanya Nanda padaku setelah kembali dari kelas.
" Aku gak tahu duduk sama siapa. Tapi yang jelas aku duduk di sap ke tiga di barisan kedua. " jawabku.
" Berarti lo duduk di belakang kita dong. " ucap Nanda tersenyum lebar.
" Bener banget kata Nanda. " lanjut Desi.
" Btw aku duduk sama siapa ya ? " tanyaku pada Desi dan Nanda.
" Kalo soal itu tenang aja kamu duduk sama Sania dia baik kok dan yang pasti dia duduk sendiri jadi pas buat kamu duduk sebangku dengannya. " jawab Desi.
Kringg
Jam pelajaran pertama segera di mulai di mohon kepada seluruh siswa diharapkan masuk ke ruang kelas masing masing. Terima kasih.Tiba tiba bel masuk berbunyi kami pun langsung bergegas masuk ke kelas.
" Cepet banget bel masuk bunyi. Biasanya juga kalo gue dateng bel masuk tuh kayaknya lama banget kayak nungguin ampe satu abad. " ujar Nanda dengan raut wajah sedikit kesal.
" Itu karena lo datengnya suka nyubuh dan sekarang lo datengnya siang ya jelas lah belnya menurut lo cepet bunyi. Bego lo mah, Nan. " ujar Desi pada Nanda sambil mendorong pelan pundak Nanda.
" Udah ah ayo masuk keburu ada guru dateng nanti malah dimarahin kita. " ujarku pada mereka berdua karena sudah dari tadi bel masuk bunyi dan kita masih ada di luar kelas.
" Ya udah, cush. " lanjut Nanda.
***
Setibanya di kelas, aku melihat seorang perempuan yang duduk di samping kursi yang akan aku dudukki dan aku yakin kalo dia adalah Sania.
" Hai, aku Tiara murid baru di kelas ini. Apa boleh aku duduk denganmu. " tanyaku pada Sania untuk memastikan bahwa aku boleh duduk sebangku dengannya.
" Oh, hai. Tentu saja kamu boleh duduk sebangku denganku. " jawab Sania.
" Kenalin nama aku Sania. " lanjutnya sambil mengulurkan lengannya tanda ingin berkenalan denganku.
" Aku Tiara. " balasku sambil bersalaman perkenalan dengannya.
Tiba tiba ada seseorang yang masuk ke ruang kelas baruku dan ternyata itu adalah Ibu Melati yang merupakan guru sekaligus wali kelas baruku.
" Beri salam ! " seru salah satu murid laki laki yang kuyakini dia adalah Km di kelas ini.
" Selamat pagi, bu ! " ucap semua murid di kelasku.
" Pagi. " jawab ibu Melati.
" Anak anak kalian pasti udah pada tahu kalo disini ada murid baru. Dan pasti diantara kalian ada yang sudah mengenalnya dan ada juga yang belum. Untuk itu ibu persilahkan Tiara maju ke depan untuk memperkenalkan diri ! " ujar ibu Melati panjang lebar yang ujungnya menyuruhku ke depan untuk memperkenalkan diri.
" Baik bu. " jawabku.
Aku pun maju ke depan untuk memperkenalkan diri.
" Hai semuanya ! " sapaku pada semua murid yang ada di kelas baruku ini.
" Hallo. " balas mereka semua.
" Perkenalkan namaku Tiara Dwi Novianti aku pindahan dari Jakarta. Terima kasih. " ujarku pada mereka semua.
" Hai Tiara ! " ujar mereka semua.
" Hai. " balasku.
" Ya sudah Tiara kamu boleh kembali ketempat dudukmu ! " ujar ibu Melati mempersilahkanku untuk kembali duduk di bangkuku.
" Terima kasih bu. " ucapku pada ibu Melati.
" Ya udah, Keluarkan buku kalian dan buka bab 3 ! " suruh ibu Melati pada kami semua.
" Ya bu. " jawab kami semua.
Setelah itu aku pun mengikuti pelajaran pertama yaitu Bahasa Indonesia hingga istirahat dengan senang hati karena tidak seperti yang aku pikirkan ternyata semua murid yang ada di kelas baruku ini baik baik hingga membuatku akan merasa nyaman menjadi teman sekelas mereka.
Terima kasih buat kalian para readers semua yang udah baca cerita aku ini ya walaupun gak nyambung.
Tapi ma'lum aja lah ya karena aku masih dalam tahap pembelajaran. 😁😂
Terus baca ya kelanjutan ceritanya semoga kalian suka
Thank You.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
RomanceSelama mendengarkan perdebatan antara Nanda dan Ridwan aku pun sedikit melirik sekilas ke arah Riyadi dan kulihat dia sedang tersenyum miring padaku. Aku tidak mengerti apa yang sedang di pikirkannya mengenai diriku