Chapter - 1

8.9K 645 16
                                    



Kyungsoo meremat sebuah amplop berwarna coklat yang hampir sepuluh menit ia tatap dengan pandangan kosong setelah keluar dari gedung berwarna putih dan menepikan mobilnya tak jauh dari gedung itu. Sebuah harapan besar tengah Kyungsoo inginkan ada didalamnya. Satu lembar kertas putih dengan tinta hitam akan menjadi jawaban kesekian kalinya, bahkan lelaki bermata bulat itu tak ingin menghitungnya sudah berapa banyak.

Tangan itu bergetar ketika ia mulai melepas segel dan hal ini akan selalu terjadi setelah bertahun tahun, harusnya itu menjadi biasa namun tidak, Kyungsoo tak pernah siap untuk hasil didalam amplop coklat itu.

Ia gigit bibir bawahnya untuk mengurangi segala ketakutannya, memejamkan mata sejenak dan mencoba untuk mengais segala oksigen yang tersisa didalam mobilnya.

Slap!

Terbuka.

Kyungsoo dengan pasti mengeluarkan kertas didalamnya dan perlahan membukanya hingga tulisan berupa kepala surat itu terlihat hingga mata Kyungsoo mulai menelusuri setiap rentetan kalimat dimana kata 'GAGAL' begitu jelas dilihatnya. Bahkan hanya dengan melihat satu kata itu berhasil membuat Kyungsoo tak ingin membaca keterangan lain disana. Karna semua kalimat penjelas itu sama seperti tahun tahun sebelumnya.

Dan yang lelaki itu lakukan adalah meremat kertas itu menjadi tak beraturan, memasukkan kedalam dashboard mobil, memukul setir untuk sebuah pelampiasan hingga tangisan yang semula ia coba tahan kini terdengar cukup keras.

"Kenapa? Kenapa gagal lagi? Kenapa aku tak bisa. Apa aku benar benar cacat?"

Menyalahkan diri, itu yang kini dilakukan hingga suara dering ponsel mengalihkan pikirannya. Diambilnya ponsel yang masih terus menyala tanda panggilan masuk. Satu nama tertera disana membuat Kyungsoo segera menghapus air matanya meskipun si penelpon tak mengetahuinya. Berdehem untuk menormalkan suaranya sebelum menggeser icon hijau dilayar ponselnya.

"Hallo?"

"..."

"Kau sudah sampai? Baiklah, tunggu lima belas menit oke. Tunggulah di sebuah café dan belilah minuman aku akan menyusulmu".

"..."

"Ya, aku juga merindukanmu. Ku matikan"

Dan setelah memasukkan ponselnya kembali Kyungsoo mulai menjalankan mobilnya ke tempat dimana seseorang yang baru saja menghubunginya tengah menunggu. Kyungsoo bahkan kini tersenyum mengingat pembicaraannya dengan seseorang tadi, membayangkan ekspresi wajah yang terlihat menggemaskan.

Jalanan begitu lancer hingga kurang dari lima belas menit Kyungsoo sudah sampai di daerah Incheon, di bandara. Kakinya melangkah ke sebuah café dimana seseorang itu sudah menunggunya. Dan benar saja ketika kakinya melangkah masuh mata buruk hantu itu langsung menemukan manik sipit orang yang tengah menyesap minuman berwarna pink dengan wajah yang menggemaskan.

"Hei, menikmati Milkshake mu?"

"O? Kyungja-yaaa" dia berdiri setelah Kyungsoo membuatnya kaget. "Aku merindukanmu" dan si mata sipit itu memeluk Kyungsoo dengan erat,.

"Aku juga merindukanmu Baek." Dibalasnya pelukan orang yang ternyata adalah Baekhyun.

Kyungsoo tak memesan apapun dan hanya menunggui Baekhyun menghabiskan minumnya sambal terus berceloteh.

"Jadi kau sudah lulus, Baek?"

"Hm mm. Tinggal menunggu dua bulan lagi aku akan diwisuda makannya aku pulang."

"Kenapa tidak disana dulu sampai kau benar benar menyelesaikan semuanya?"

Baekhyun memicing mendengar jawaban Kyungsoo dengan wajah seriusnya.

✅ Cheating [ChanBaek] [Yaoi]Where stories live. Discover now