Chapter - 10

5.4K 479 74
                                    

Baekhyun menyingkap kaos kebesaran yang dipakainya dan menatap pantulan dirinya di cermin besar dihadapannya. Perutnya masih rata hanya saja ketika jari-jari itu mulai mengusap dengan pelan, sesuatu yang terasa keras bisa Baekhyun rasakan. Jantungnya berdetak kencang, darahnya seketika berdesir merasakan sesuatu yang menyenangkan, tapi lebih dari itu ada bermacam emosi yang lebih kuat yang Baekhyun rasakan. Emosi yang Baekhyun sendiri tidak tau karna apa.

Sudut-sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman yang dapat menular ke siapa saja yang melihatnya, dan yang tidak Baekhyun sadari adalah ketika air mata itu juga ikut jatuh membasahi pipinya bersama dengan tarikan di sudut bibirnya.

"Kau sungguh ada didalam, kau hidup di perutku..." Baekhyun menggumam pelan tidak percaya dengan apa yang terjadi dalam hidupnya saat ini. Begitu tiba-tiba dan tidak pernah sekalipun Baekhyun membayangkan akan ada benih yang tumbuh di dalam rahimnya. Baekhyun tersenyum, masih dengan jemarinya yang terus mengusap perut ratanya, menunduk menatap perut dimana bayinya tengah berlindung. Sekali lagi, airmatanya jatuh membasahi pipinya.

"Tentu saja dia ada didalam perutmu, Babe. Kau pikir dia akan ada didalam perut Kyungsoo begitu? Heh...hamil saja dia tidak bisa" Luhan dengan mulut pedasnya yang lagi-lagi menghina Kyungsoo, berdecih dan membuang muka setelahnya, menghancurkan mood Baekhyun. Baekhyun hanya meliriknya dari cermin kemudian memutar bola matanya setelah menghapus airmatanya. Harusnya disini dia yang marah bukannya Luhan.

"Luhan...!" Sehun mencoba untuk kembali memperingatkan Luhan. Dan si mata rusa menoleh menghadap Sehun dengan tatapan tajam tidak mau di protes.

"Kenapa? Aku mengatakan yang sebenarnya, Sehun"

"Bisakah kau tidak memanggil Baekhyun 'babe'?" Oh astaga...Luhan merasa bodoh ketika kekasihnya itu Luhan pikir sedang mengingatkannya untuk tidak bicara kasar, ternyata masalah panggilan itu, lagi. Luhan memutar bola matanya jengah.

"Hah...menyebalkan"

Iya benar, Sehun bukannya memperingatkan Luhan untuk menjaga perasahaan Baekhyun dengan mulut pedasnya, tapi untuk memperingatkan Luhan agar tidak lagi memanggil Baekhyun dengan panggilan yang berhasil membuat si tampan Sehun cemburu. Yang menurut Luhan cemburu yang tidak pada tempatnya.

"Dan bisakah kalian tidak bermesraan dikamarku?!"

Baekhyun membalik badannya dengan kedua tangan yang berkacak pinggang, mendelik menatap keduanya, menghadap dua pasangan yang kini tengah tidur-tiduran di ranjangnya dengan Sehun yang memeluk Luhan dari belakang, sedangkan Luhan sibuk memainkan jemari Sehun di perutnya. Mereka tengah mengumbar kemesraan, membuat matanya sakit saja. Sungguh bagaimana bisa dua orang itu bermesraan di depannya disaat dirinya jauh dari Chanyeol dan sangat ingin memeluk pria jangkungnya hingga rasanya ingin menangis?

Salahkan saja hormon sialan ini!

Luhan mendengus dan menjauhkan lengan Sehun cukup kasar yang sedari tadi memeluknya. Sehun tentu saja hanya bisa mengerang kesal kemudian bangkit dan bersandar di headboard. Luhan menjauh dari kekasihnya dan duduk di pinggir kasur dengan kaki yang berayun dan tangan yang menyangga tubuhnya, kemudian menepuk sisi disebelahnya menyuruh Baekhyun untuk duduk disana. Dengan bibir mengerucut lucu Baekhyun berakhir menuruti Luhan. Benar-benar seperti anak anjing yang menurut pada pemiliknya.

Luhan menghadap ke arah Baekhyun, dengan wajah seriusnya dia bertanya "Baekhyun, aku tanya sekali lagi, apa sedikitpun kau tidak ada niatan untuk membalas si pengkhianat itu?"

"Lu—"

"Jangan bilang kau tidak tau, Baek!"

"Tapi aku sungguh tidak tahu dan tidak mengerti apa yang kau bicarakan! Dari beberapa hari yang lalu kau terus saja menanyakan itu. Aku tidak mengerti dan kau tidak ingin menjelaskannya"

✅ Cheating [ChanBaek] [Yaoi]Where stories live. Discover now