"Bangun Inara!" Rosi terus saja berteriak dan menggedor gedor pintu kamar Inara. Inara yang sedang tertidur lelap di atas tempat tidurnya mengerang kesal. Tangan Inara menggapai gapai ponselnya yang tergeletak di atas nakas di samping tempat tidurnya. Setelah dapat Inara melihat jam yang tertera.
07.00
Inara menggerutu kesal, pasti Rosi membangunkannya hanya untuk menyuruh Inara menyiapkan sarapan, mencuci, dan segala pekerjaan rumah lainnya."Inara bangun!" Teriak Rosi dan terus menggedor gedor pintu kamar Inara.
Inara bangkit dari tidurnya. Dalam keadaan yang masih setengah sadar, Inara berjalan ke arah pintu, memutar knop pintu, dan mendapati Rosi yang sedang menatap Inara dengan tatapan tajam di depan pintu.
"Kemasi barang barangmu sekarang!" Suruh Rosi.
"Barang barangku? Tapi kenapa?" Tanya Inara heran dengan penuturan Rosi.
"Jangan banyak tanya! Kemasi saja barang barangmu!" Ucap Rosi tak menghiraukan pertanyaan Inara.
"Tidak akan." Tolak Inara.
"Turuti saja perintahku selagi aku bicara baik baik padamu, sialan!" Ucap Rosi tajam penuh penekanan.
"Kau tahu, aku pasti akan pergi dari rumah terkutuk ini. Tapi beri aku alasan yang tepat kenapa kau menyuruhku mengemasi barang barangku?" Bantah Inara.
"Alasan? Kau mau tahu apa alasannya? Kau DI-JU-AL." Ucap Rosi menekankan kata terakhirnya.
Mata Inara membelalak kaget mendengar penuturan Rosi.
"Apa? Dijual? Kau bercanda? Apa hakmu menjualku?" Tanya Inara menatap Rosi tajam.
"Tentu saja aku punya hak untuk itu. Aku ini ibumu. Aku punya hak atas hidupmu. Tidak ada yang akan melarang kalau aku menjualmu" Kali ini bukan Rosi yang menjawab, melainkan Rani, ibu Inara yang baru masuk ke dalam ruang tengah dengan seorang wanita cantik di belakangnya. Inara tersenyum kecut mendengar ucapan ibunya.
Apa yang dia hilang tadi? Aku ini ibumu? Cih! Selama ini apa dia sudah melakukan tugasnya sebagai seorang ibu?
"Aku tahu ibu punya hak atas hidupku, tapi kenapa ibu menjualku?" Tanya Inara masih menjaga kesopanannya terhadap ibunya.
"Kau ingin tahu kenapa aku menjualmu? Karena sudah tidak ada lagi yang menginginkan kehadiranmu. Tidak ada untungnya bagiku membesarkanmu. Kau memang tidak meminta uang kepadaku, tapi kau juga tidak menghasilkan uang untukku. Kau mengerti sekarang kenapa aku menjualmu?" Ucap Rani tepat di depan wajah Inara.
Mata Inara seperti akan menumpahkan bulir bulir kristal yang sudah menggenang di pelupuk matanya, tapi Inara berusaha agar air mata tersebut tidak tumpah.
Tidak, jangan sekarang! Aku tidak ingin terlihat lemah didepannya.
"Satu lagi, kekasihmu Saga, kau pikir dia menyayangimu? Dia cuma mau memanfaatkan tubuhmu." Rani terus menghujat Inara dengan perkataan pedasnya.
Tidak mungkin! Saga bukan orang yang seperti itu. Saga bahkan tidak pernah menyentuhku sedikitpun.
"Ibu tahu, aku tidak sebodoh yang ibu kira. Aku tidak akan dengan mudah memberikan tubuhku kepada seorang pria walaupun aku dibayar." Ucap Inara menegaskan setiap kata pada ucapannya.
"Ya aku tahu, Inara. Aku tahu putriku yang satu ini sangat suci.Dia tidak akan menjajakan tubuhnya kepada seorang lelaki. Itu sebabnya kekasihmu mulai muak dan meninggalkanmu." Jelas Rani. Dan Inara hampir tertawa mendengarkan penjelasan ibunya.
"Ibu salah, Saga masih bersamaku sampai detik ini. Dan dia tidak akan pernah meninggalkanku. Tidak akan." Ucap Inara menegaskan setiap katanya.
"Benarkah? Lalu apakah aku tadi malam salah lihat ya? Jadi siapa yang tidur dengan Tari tadi malam? Inara, aku tidak menyangka ternyata kau sebodoh itu. Jadi untuk apa kau buang buang uang untuk sekolah kalau tidak membuatmu pintar. Bahkan kekasihmu itu berani tidur dengan Tari dirumah ini. Kau tidak dengar desahannya semalam. Aku masih ingat seperti apa dia bermain gila kemarin malam." Jelas Rani panjang lebar. Ucapan Rani seakan men-sugesti tubuh Inara. Tanpa pikir panjang lagi, Inara langsung melangkahkan kakinya ke kamar Tari, dan membuka pintu kamar Tari yang ternyata tidak dikunci. Dan air mata Inara keluar tanpa bisa dibendung lagi setelah melihat pemandangan yang ada didepan matanya ini. Apa yang dilihatnya ini menjawab semua penjelasan ibunya. Untuk pertama kali dalam seumur hidupnya, Inara berpikir,
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Marriage
RomanceINARA PUTRI ANGKASA Seorang gadis yang terlahir dari keluarga yang mempunyai pekerjaan 'memalukan'. Ibunya simpanan para pengusaha kaya raya,dan kedua kakaknya yang bekerja sebagai jalang demi uang. Ya! Semua itu atas nama 'uang'. Bukan keinginan In...